Pada aliran konstruktivisme pengalaman langsung siswa dijadikan kunci dalam pembelajaran. Pengetahuan ialah hasil konstruksi ataupun bentukan manusia.
Manusia mengkonstruksi pengetahuannya dari interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman serta lingkungannya. Pengetahuan diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing murid, tidak selaludari guru.
Pengetahuan bukan barang jadi, tetapi suatu proses yang berkembang terus. Keaktifan murid diwujudkan rasa ingin tahu mereka.
Yang ketiga, aliran humanisme melihat murid dari segi keunikan/ kekhasan, potensi, dan motivasi yang ada pada diri mereka.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Topik 5 Modul 5 Pelaksanaan Projek SD
2. Landasan Psikologis
Pembelajaran terpadu sangat erat kaitannya dengan psikologi perkembangan murid dan psikologi belajar mereka.
Perkembangan psikologi diperlukan dalam penentuan isi/materi pembelajaran terpadu untuk murid supaya tingkat keluasan dan kedalaman sesuai dengan tahap perkembangan murid.
3. Landasan Praktis
Landasan ini ada kaitannya dengan kondisi-kondisi nyata yang umum terjadi dalam proses pembelajaran, meliputi:
a.Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat jadi ada banyak informasi yang harus dimuat dalam kurikulum.
b.Semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain. Seharusnya pelajaran itu saling terkait.
c. Masalah yang muncul pada pembelajaran (interdisipliner) sehingga diperlukan usaha kolaboratif berbagai mata pelajaran untuk memecahkannya.
d.Kesenjangan antara teori dan praktek bisa didekatkan dengan pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga murid akan mampu berpikir teoritis dan praktis di saat yang sama.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Topik 5 Modul 5 Pelaksanaan Projek SD
4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis ini (UU No. 23 Tahun 2002) mengenai Perlindungan Anak yang menyatakan tiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi serta tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya. Landasan ini cocok untuk anak SD.