Secara etimologi diakronis berasal dari bahasa latin, yaitu kata dia yang berarti melintas dan chronicus yang berarti waktu.
Baca Juga: Beliau Adalah Negarawan, Ahli Fikih, Teolog, Sufi, Sejarawan dan Sastrawan Penting dalam Sejarah
Diakronis berarti berpikir secara kronologis atau berurutan sesuai waktu kejadian dari sejarah tersebut.
Dengan menerapkan pemikiran seperti ini kamu bisa mengetahui dan mempelajari sejarah dengan lebih akurat.
Selain itu kamu juga bisa membandingkan antara peristiwa di tempat yang berbeda, tetapi terjadi dalam waktu yang sama.
Salah satu contoh sejarah yang bersifat diakronis adalah Peristiwa Pangeran Diponegoro yang terjadi pada tahun 1825 sampai 1830.
Untuk mengenali sejarah yang bersifat diakronis, terdapat beberapa ciri yang bisa diamati, antara lain:
- Kronologis.
- Berfokus pada proses terjadinya.
- Terdapat konsep perbandingan (dengan sejarah lain)
- Pengamatan dan pembahasannya mencakup area yang lebih luas.
Sejarah yang menerapkan sifat diakronis dianggap lebih akurat karena kondisi di sekitar tempat saat peristiwa itu terjadi bisa dipelajari
Dari sana dapat disimpulkan beberapa hal penting seperti kondisi alam yang mempengaruhi terjadinya suatu peristiwa.
Banyak sekali misteri dalam sejarah yang akhirnya terpecahkan setelah membandingkan antara 2 peristiwa yang terjadi di waktu bersamaan.