Pada dasarnya, aliran Surealisme memakai pendekatan teori psikologi Freud. Pendekatan itu dipakai guna menyampaikan maksud atau eksplorasi alam bawah sadar.
Tujuannya sebagai citra mimpi manusia dan wujud ekspresi keinginan manusia yang bersangkutan.
Baca Juga: Revolusi Perancis Dimulai dengan Penyerbuan ke Penjara Bastille yang Dipimpin oleh?
INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel ini dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.
Mimpi atau gambar yang dilukiskan adalah pengungkapan keinginan atau kebutuhan manusia yang sesungguhnya.
Akan tetapi, keinginan itu terkubur karena tekanan sosial atau faktor-faktor lain yang tidak bisa dikendalikan.
Meskipun demikian, bukan berarti hal yang diinginkan tersebut bermakna negatif. Terkuburnya keinginan di dalam mimpi atau alam bawah sadar itu mungkin saja akibat kurangnya percaya diri atau trauma.
Hal yang menarik dari aliran Surealisme adalah selalu ada elemen menakjubkan di tiap gambarnya. Misalnya, menempatkan benda-benda aneh atau asing, adanya pesan moral yang sukar dimengerti jika melihatnya sekilas.
Aliran Surealisme pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an. Andre Breton adalah seniman yang menunjukkan karyanya pada goresan pena Manifesto Surealis di tahun 1924.
Baca Juga: Beberapa Tips untuk Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dan Kreatif untuk Pengajar