Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Sebagai seorang guru di sekolah apakah Anda mengetahui hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.
Ada hubungan erat antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.
Artikel ini akan menjelaskan tentang hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.
Baca Juga: Hal Baik Apa Yang Sudah Dipelajari Dalam Merdeka Belajar? Simak Penjelasannya!
Ketika Anda menciptakan lingkungan yang positif bagi siswa, mereka dapat belajar lebih baik karena itu adalah kunci keberhasilan akademik, emosional, dan sosial siswa di kelas.
Mengembangkan suasana belajar yang positif sangat penting untuk keberhasilan pendidikan, sosial, dan emosional siswa.
Suasana seperti itu harus dipupuk sejak awal karena beberapa elemen tersusun dalam pengaturan yang sama.
Ada hubungan langsung antara jenis lingkungan belajar yang diciptakan guru di kelas dan keberhasilan siswa.
Proses pembelajaran yang berpihak pada siswa adalah proses pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan dan keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat 4 hal utama yang dapat mempererat hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid yaitu:
Keamanan Siswa
Kebutuhan siswa akan rasa aman baik secara fisik dan mental harus dipenuhi terlebih dahulu agar mereka bisa mengikuti proses pembelajaran dengan tenang.
Keamanan bukan hanya tentang kesejahteraan fisik siswa. Siswa merasa aman jika mereka disambut, dihormati, dan didukung.
Tapi terkadang ada kebijakan dan peraturan sekolah yang tidak menciptakan suasana sekolah yang positif.
Misalnya, praktik disiplin eksklusi, seperti skorsing dapat berdampak negatif terhadap kinerja akademik siswa dan kemungkinan mereka lulus dari sekolah menengah.
Baca Juga: Saat Menjadi Murid Dahulu Bagaimana Perasaan Ibu Dan Bapak Guru Saat Mengerjakan Ujian/Ulangan?
Keterkaitan Siswa Dengan Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang dipersonalisasi adalah proses pembelajaran yang dibuat atau dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pembelajaran yang dipersonalisasi membantu siswa mengembangkan keterampilan
menggunakan pengetahuan dan informasi untuk memecahkan masalah yang rumit, berkomunikasi, mengembangkan pola pikir akademik, dan berpikir kritis.
Keterampilan tersebut tidak hanya berguna untuk bisa lulus ujian sekolah tetapi juga untuk keberhasilan karir dan kehidupan.
Keterhubungan Siswa Dengan Orang Lain
Siswa harus memiliki hubungan baik dengan guru, staf, dan teman siswa. Sekolah harus bisa memelihara hubungan ini dengan berfokus pada pembelajaran sosial dan emosional siswa.
Sekolah dapat membantu siswa memahami dan mampu mengelola emosi agar tidak merusak interaksi yang sudah terjalin dengan orang lain. Keterampilan berkomunikasi dan menyelesaikan konflik berperan penting dalam hal ini.
Dukungan Untuk Siswa
Siswa harus merasa didukung oleh semua yang berhubungan dengan pengalaman belajar mereka.
Dukungan bisa datang dari guru, teman sekelas, administrator, keluarga, dan anggota masyarakat.
Pihak-pihak ini harus satu pemahaman yang seragam tentang seperti apa suasana sekolah yang positif di sekolah sehingga bisa menentukan langkah untuk mencapai tujuan bersama ini.
Baca Juga: Apa Arti Penting Kehadiran Perencanaan Berbasis Data Untuk Satuan Pendidikan Anda?
Hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid merupakan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat. Semoga artikel ini dapat membantu memberi Anda pencerahan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang positif bagi siswa.***
