INFOTEMANGGUNG.COM – Kurikulum Merdeka Belajar dirancang Kemendikbudristek agar jalannya pembelajaran lebih fleksibel. Namun, ada kendala Kurikulum Merdeka Belajar yang harus dipahami.
Sebaik apapun sebuah kurikulum didesain atau dirancang, tentu memiliki kekurangan yang bisa berakibat timbulnya kendala untuk mempraktikkan kurikulum itu.
Begitu pula pada Kurikulum Merdeka Belajar yang baru-baru ini dicanangkan pemerintah dan sudah diterapkan oleh beberapa satuan pendidikan.
Kendala itu perlu dimengerti oleh setiap pemangku kepentingan, terutama oleh guru yang nantinya akan menyampaikan pembelajaran.
Jika guru mengetahui kendala yang akan ditemui selama keberjalanan Kurikulum Merdeka Belajar, maka guru dapat meminimalisir kendala tersebut.
Simaklah ulasan kendala Kurikulum Merdeka Belajar di bawah ini supaya guru bisa mempersiapkan diri menghadapi kendala yang ada.
1. Keterbatasan Referensi
Kemendikbudristek menyediakan referensi pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar bagi guru dan peserta didik. Referensi tersebut termuat di dalam Platform Merdeka Mengajar.
Akan tetapi, jumlah referensi di dalam platform tersebut masih terbatas. Selain kuantitasnya yang terbatas, kualitasnya juga masih minim.