Seringkali dalam sebuah coaching, seorang coach menyampaikan beberapa hal kepada Coachee (peserta didik). Meski demikian prinsip coaching hanyalah bertanya.
Dibutuhkan kemampuan seorang coach untuk bisa memberikan umpan balik konstruktif (feedforward) pada saat coaching. Kemudian dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan yang menginspirasi coachee.
Meski demikian, coach juga dapat memberikan umpan balik konstruktif setelah melakukan coaching dan diawali dengan pertanyaan “Bolehkah saya memberikan umpan balik?”
Jika coachee bersedia untuk mendapat umpan balik, perlu mengatakan dengan kata “menurut saya…” dan diakhiri dengan “keputusan pada Anda”. Pada prinsipnya, coach bertugas untuk memberikan inspirasi pikiran coachee yang belum maksimal.
Bagi coach, umpan balik yang dilakukannya berasal dari proses coaching yang dilakukan dengan cara bertanya kepada coachee.
Secara keseluruhan seorang coach harus berani untuk introspeksi diri dengan menilik kembali apakah dirinya telah menjalankan coaching dengan menjalankan kompetensi dengan baik.
Adapun 8 kompetensi dari International Coaching Federation yaitu
- Mendemonstrasikan praktik etis
- Mewujudkan pola pikir coaching
- Menetapkan dan memelihara perjanjian
- Mempertahankan kehadiran dengan cara sepenuhnya sadar dan hadir bersama peserta didik
- Mendengarkan secara efektif
- Membangkitkan kesadaran dengan memfasilitasi wawasan dan pembelajaran peserta didik
- Memfasilitasi pertumbuhan peserta didik dengan cara bermitra dengan peserta didik untuk mengubah pembelajaran dan wawasan menjadi tindakan.
Prinsip Praktik Umpan Balik Konstruktif (feedforward)
Melakukan umpan balik konstruktif sangat penting dan dalam praktiknya terdapat empat hal yang menjadi prinsip, yaitu: