Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah, Mungkinkah Bisa Berjalan Tanpa Dukungan, Ini Jawabannya

- 19 November 2022, 09:13 WIB
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah, Mungkinkah Bisa Berjalan Tanpa Dukungan dari Berbagai Pihak
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah, Mungkinkah Bisa Berjalan Tanpa Dukungan dari Berbagai Pihak /Pexels.com/ Rodnae Productions/

INFOTEMANGGUNG.COM- Dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah, mungkinkah bisa berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak?

Pertanyaan tersebut kerap muncul ke permukaan ketika membicarakan mengenai pendidikan inklusif yang belakangan menjadi wacana yang hangat diperbincangkan dalam dunia pendidikan.

Tidak lain karena melalui pendidikan inklusif, peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus bisa merasakan pendidikan yang sama dengan peserta didik umum lainnya.

Baca Juga: Rencana Tindak Lanjut Pasca Pendidikan Guru Penggerak, Contoh Ini Bisa Jadi Referensi Sesuai Kurikulum Merdeka

Namun ini kemudian menjadi dilemma, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah, mungkinkah bisa berjalan tanpa dukungan berbagai pihak?

Bagaimana tentang hal ini? Apakah memungkinkan atau tidak? Berikut akan diberikan penjelasan lebih lanjut mengenainya.

Soal:

Dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah, mungkinkah bisa berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak?

Jawaban:

Tidak. Pendidikan inklusif tidak dapat diselenggarakan tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait. Lantaran, untuk dapat optimal, pendidikan inklusif perlu memadukan keterlibatan banyak pihak.

Terutama yang berhubungan langsung dengan peserta didik berkebutuhan khusus yang ada di sekolah inklusif.

Khususnya, pihak-pihak yang memegang peranan penting untuk optimasi pendidikan inklusif, yang diterangkan di bawah ini:

1. Guru Kelas

Pada kegiatan pembelajaran dengan paradigma baru, guru ditempatkan sebagai seorang fasilitator pembelajaran. Berkenaan hal itu, guru kelas di sekolah inklusif harus mumpuni dalam melayani dan memberikan fasilitas bagi peserta didik berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Bagaimana Anda Melakukan Perencanaan Program Selama Ini untuk Satuan Pendidikan? Ini Jawaban dan Pembahasannya

Satu contohnya adalah, guru harus memiliki pengetahuan yang cukup terkait sekolah inklusif, sehingga bisa mengoptimalkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya. Lebih-lebih yang memiliki kebutuhan khusus.

2. Orangtua Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran adalah apabila hal tersebut dilakukan secara berkesinambungan dari waktu ke waktu. Semisal dari sekolah dan kehidupan di rumah.

Untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus, ini bisa dicapai bila orangtua di rumah memiliki kesamaan pandangan dengan guru di sekolah terkait pentingnya pendidikan bagi anaknya yang berkebutuhan khusus.

Dengan demikian, maka penting diberikan pemahaman kepada orangtua juga terkait pendidikan inklusif ini, supaya turut memberikan kontribusi yang positif.

3. Guru Pembimbing Khusus

Walaupun telah ada guru kelas, maka penting di sekolah inklusif untuk memiliki guru pembimbing khusus dengan kualifikasi mumpuni. Tidak lain karena guru ini akan menjadi fasilitator yang benar-benar memahami keperluan peserta didik.

Terutama berkenaan dengan hal-hal atau kebutuhan di luar akademik yang biasanya memiliki urgensi untuk dipahami.

4. Siswa Umum

Berikutnya, seperti yang sudah dijelaskan bahwa pada sekolah inklusif peserta didik berkebutuhan khusus akan dijadikan satu dengan peserta didik umum.

Untuk mengoptimalkannya, maka perlu adanya sosialisasi kepada peserta didik umum untuk bisa menerima dan memperlakukan teman berkebutuhan khususnya dengan baik.

Tujuannya untuk menghindari perilaku buruk yang mungkin terjadi seperti bullying dan sebagainya.

5. Orangtua Siswa Umum

Selanjutnya, sosialisasi sebaiknya juga diberikan kepada orangtua siswa umum. Tujuannya, untuk menghindari adanya penolakan-penolakan yang mungkin saja terjadi.

Selain itu, orangtua siswa umum juga perlu diberikan sosialisasi terkait urgensi pendidikan inklusif supaya lebih memahami dan memberi dukungan, semisal dengan memberikan pengertian kepada anaknya ketika di rumah.

Utamanya terkait cara memperlakukan teman berkebutuhan khusus yang ada di sekolahnya.

6. Pemerintah

Pendidikan inklusif tentu mustahil dapat terselenggara dengan baik tanpa adanya dukungan dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan.

Pemerintah dalam hal ini memiliki urgensi dalam menyediakan fasilitas layanan pendidikan dan aturan-aturan yang mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif.

Dengan itu, maka pendidikan akan bisa optimal dan peserta didik berkebutuhan khusus diharapkan bisa mengembangkan potensinya.

7. Masyarakat

Ketujuh, pendidikan inklusif juga memerlukan dukungan dari masyarakat, lebih-lebih yang tinggal di sekitar sekolah atau tempat tinggal siswa.

Salah satunya dengan memberikan penerimaan akan kehadiran peserta didik berkebutuhan khusus serta memberikan perlakuan yang baik, selayaknya siswa umum.

Ini akan memberikan dampak baik bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk berkembang dalam lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Bagaimana Selama Ini Anda Menetapkan Program untuk Dilaksanakan dan Dianggarkan? Ini Rekomendasi Jawabannya

Jadi itulah jawaban dan penjelasan yang dapat diberikan terkait soal dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah, mungkinkah bisa berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak, yang dapat diberikan. Ini bisa dijadikan bahan renungan bersama, untuk dapat mengoptimalkannya.***

Disclaimer: Jawaban dan pembahasan soal dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah, mungkinkah bisa berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak di atas sifatnya terbuka dan dapat dikembangkan dengan versi lain yang lebih relevan.

Dilarang keras COPY PASTE dengan alasan apapun!

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: disdik.depok.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah