Jelaskan Apa Makna dan Pelajaran yang Kita Peroleh tentang Perjanjian Bongaya di Sulawesi

- 18 November 2022, 13:24 WIB
Jelaskan Apa Makna dan Pelajaran yang Kita Peroleh tentang Perjanjian Bongaya di Sulawesi
Jelaskan Apa Makna dan Pelajaran yang Kita Peroleh tentang Perjanjian Bongaya di Sulawesi /unsplash.com/Putri Nabila/

INFOTEMANGGUNG.COM – Jelaskan apa makna dan pelajaran yang kita peroleh tentang Perjanjian Bongaya di Sulawesi. Pertanyaan ini adalah salah satu dari bagian uji kompetensi pelajaran Sejarah Indonesia untuk kelas 10.

Perjanjian Bongaya adalah perjanjian yang dibuat antara Kerajaan atau Kesultanan Gowa dengan pihak Hindia Belanda. Kerajaan Gowa diwakili oleh Sultan Hasanuddin sedangkan Belanda diwakili oleh Laksamana Cornelis Speelman.

Perjanjian ini dibuat pada tanggal 18 November 1667 di Bongaya, Sulawesi Selatan. Isi perjanjian ini sebenarnya seperti pernyataan kekalahan Gowa dari VOC yang akhirnya terpaksa memberikan pengesahan monopoli perdagangan di Pelabuhan Makassar.

Baca Juga: Berkembangnya Sistem Pendidikan Barat Melahirkan Golongan Apa, Jawaban Soal PKN Kelas 10

Meskipun merugikan Gowa, perjanjian ini terpaksa ditanda-tangani oleh Sultan Hasanuddin untuk mencegah bertambahnya korban dalam perselisihan antara kedua belah pihak. Dengan begitu suasana bisa lebih tenang.

Jawaban:

Makna dan pelajaran yang bisa diambil dari Perjanjian Bongaya ini adalah meskipun berat, kita jadi belajar untuk berpikir secara matang dan mengambil sikap hati-hati dalam membuat keputusan. Karena akan berpengaruh pada orang banyak.

Penjelasan:

Keputusan untuk menandatangani Perjanjian Bongaya memang merupakan keputusan yang sulit bagi Sultan Hasanuddin. Karena dengan perjanjian ini, pihak Hindia Belanda memiliki hak monopoli perdagangan rempah di Sulawesi.

Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Peran Sejarah Dalam Memperkokoh Identitas Bangsa Jelaskan Disertai Contoh

Belum lagi Makassar juga harus melepaskan Bugis dan Bone, serta membayar biaya perang kepada VOC dalam bentuk hasil bumi. Dampak lainnya juga bangsa Portugis dan Inggris juga tidak bisa mengadakan usaha perdagangan di Makassar, bahkan harus meninggalkan daerah tersebut.

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: astalog.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah