Sejarah Singkat Pendidikan di Indonesia, Bapak Ibu Guru dan Pelajar Layak Tahu

- 18 November 2022, 14:22 WIB
Sejarah Singkat Pendidikan di Indonesia, Bapak Ibu Guru dan Pelajar Layak Tahu
Sejarah Singkat Pendidikan di Indonesia, Bapak Ibu Guru dan Pelajar Layak Tahu /Pexels/Pixabay/

INFOTEMANGGUNG.COM - Bila semua sibuk dengan kegiatan masing-masing untuk membaca sejarah lengkap, paling tidak semua yang bergerak di bidang pendidikan sebaiknya tahu sejarah singkat pendidikan di Indonesia ini.

Secara formal, pendidikan di Indonesia dimulai tahun 1901, saat masih Belanda menduduki Indonesia. Belanda mendirikan sekolah bagi kalangan pribumi sebagai bentuk penerapan Politik Etis.

Baca Juga: Ini Alasan Membaca Sejarah, Mengapa Kita Repot Belajar Sejarah di Sekolah, Pelajaran ini Berguna Untukmu

Lambat laun pendidikan di Indonesia berkembang dan lepas dari campur tangan Belanda. Tokohnya ialah K.H. Ahmad Dahlan dan juga pendiri Taman Siswa Ki Hajar Dewantara.

Pasti Bapak dan Ibu Guru sudah hafal pendidikan adalah usaha yang sudah direncanakan secara sadar guna mewujudkan proses pembelajaran agar para pelajar dengan aktif meningkatkan potensi yang mereka miliki.

Potensi itu meliputi juga sisi spiritual, bisa mengendalikan diri, punya kepribadian yang baik, akhlak yang mulia disamping kecerdasan.

Pendidikan formal yang digagas Belanda dikotak-kotakkan berdasar kelas sosial dan keturunan. Hanya anak pejabat serta bangsawan pribumi punya akses pendidikan di Indonesia saat itu.Ini yang dipertanyakan R.A. Kartini.

Tingkatannya ialah sekolah dasar untuk orang Eropa (HIS), SD bagi pribumi namanya MULO, kemudia sekolah menengah pertama yang disebut AMS dan sekolah menengah tingkat atas. Pendidikan formal ini mulai tersebar hampir di semua provinsi di Indonesia pada 1930an.

Baca Juga: Belajar Membuat Teks Narasi Sejarah dari Contohnya (Pelajaran Kelas 5 SD)

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), sistem diubah. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi menggantikan bahasa Belanda. Sistem pendidikan juga diintegrasikan dengan penghapusan kelas sosial di pendidikan.

Masa belajar juga diubah: SD jadi 6 tahun, dan masing-masing 3 tahun untuk SMP dan SMA. Tetapi pendidikan di Indonesia zaman Jepang jauh lebih jelek. Guru dan murid dialihkan bagi keperluan perang Jepang.

Di zaman Belanda tahun ajaran 1940/1941 jumlah SD ada 17.848 tetapi tahun 1944/1945 jadi 15.069. Selain itu, orientasi pendidikan juga sangat mengacu dan dipakai untuk keperluan Jepang. 

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1947 dibentuklah Panitia Penyelidik Pengajaran RI dengan 52 anggota.  Panitia meninjau masalah pendidikan mulai Taman Kanak-kanak atau TK sampai jenjang perguruan tinggi. 

Panitia menyarankan program wajib paling tidak 10 tahun. Pemerintah menerima saran dan menyusun struktur serta sistem pendidikan baru dengan tujuan mendidik anak jadi warga negara yang berguna.

Prinsip yang dianut oleh pendidikan di Indonesia ialah demokrasi, kemerdekaan, dan keadilan sosial. Ada empat tingkatan yaitu pendidikan rendah, disusul menengah pertama serta atas dan juga  pendidikan tinggi

Baca Juga: Contoh Soal UAS/ PAS Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester 1 dengan Jawaban

Pelajar pendidikan rendah diajarkan dasar-dasar membaca, menulis serta berhitung. Dari tingkatannya, lama pendidikan sekolah rakyat (dasar) 6 tahun, sekolah lanjutan 3 sampai 6 tahun, sekolah industri 3 sampai 6 tahun lalu perguruan tinggi 3 sampai 6 tahun.

Di Orde Lama, ada 3 kali perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia. Pertama tahun 1947 sampai 1949, kedua, tahun 1952 sampai 1960 dan ketiga, tahun 1960 sampai1964. 

Kurikulum di masa Orde Lama ditujukan untuk menguatkan karakter kebangsaan yang ditujukan politik ideologi kekuasaan Presiden Soekarno.

Pada masa Orde Baru, kurikulum ditujukan untuk memperkuat ideologi Pancasila serta pembangunan. Di masa Orba, pergantian kebijakan kurikulum terjadi 4 kali yaitu 1968, 1975, 1984, dan 1994.

Pada masa Reformasi terjadi kurikulum sebanyak tiga kali yaitu kurikulum 2004, 2006, dan 2013.

Anak-anak berusia 3 tahun sudah boleh masuk TK dengan tujuan mempersiapkan anak masuk SD. SD diperuntukkan anak usia 6-11 tahun. SMP dan SMA ditempuh dalam 3 tahun.

Terdapat 3 jenis pendidikan menegah atas yaitu SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA).  Lulusan SMK bisa langsung masuk ke dunia kerja tanpa harus melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Sesudah merampungkan perguruan tinggi, peserta didik dapat gelar. Tingkatan gelar itu yaitu D3, D4, S1, S2, dan S3.

Demikian tadi sejarah singkat pendidikan di Indonesia. Di masa yang akan datang, arah pendidikan Indonasia tergantung pada pelaku sistem pembelajaran sekarang ini yaitu Bapak Ibu Guru beserta pada peserta didik.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: formadiksi.um.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah