Network
Alfian salah satu siswa dari kelas unggulan, melarang siswa yang lain duduk pada barisan depan. Alfian hanya mempersilahkan siswa yang kaya raya dengan penampilan yang super keren agar duduk di kursi paling depan.
Perbuatannya ini membuat siswa yang lainnya merasa kesal dengan perbuatan Alfian.
Alfian merasa anak-anak dari kelas unggulan yang kaya raya termasuk dirinya sendiri dan kelompoknya berhak duduk pada barisan paling depan.
Panitia penyelenggara acara sudah dibuat kesal oleh perbuatan Alfian itu.
Panitia yang saat itu bertugas jadi emosi dan merasa bahwa hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Beberapa panitia lalu melaporkan perbuatan Alfian ini pada seorang guru.
Bu Irma, salah satu guru atau wali kelas di SMP Tunas Unggulan menasehati Alfian, bahwa siapa saja berhak duduk pada kursi paling depan tanpa memandang status serta latar belakang keluarga dan seperti apa penampilannya.
Bu Irma juga menasehati seluruh murid di SMP Tunas Unggulan terutama kelas 9 yang sedang melaksanakan perpisahan di halaman sekolah, agar berbuat baik pada sesama manusia, tidak boleh membeda-bedakan teman, serta selalu menjunjung tinggi prinsip keadilan dan prinsip kebersamaan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Halaman 179-183, Latihan 3.4 tentang Dilatasi
Bu Irma juga berkata bahwa yang membedakan manusia di mata Tuhan Yang Maha Pengasih hanya amalan baik dan ibadahnya selama hidup di dunia.
