Hans Tidak Berhasil Menyelesaikan Permainan Baloknya, Dia Menangis karena Merasa Bangunan Baloknya Tak Tinggi

- 13 November 2022, 16:05 WIB
Hans Tidak Berhasil Menyelesaikan Permainan Baloknya, Dia Menangis karena Merasa Bangunan Baloknya Tidak Tinggi dan Jelek
Hans Tidak Berhasil Menyelesaikan Permainan Baloknya, Dia Menangis karena Merasa Bangunan Baloknya Tidak Tinggi dan Jelek /Pexels.com / Karolina Grabowska/

INFOTEMANGGUNG.COM – Guru diberikan Modul 5 Dimensi Mandiri sebagai bekal untuk mengajar murid. Salah satu soal post test-nya adalah Hans tidak berhasil menyelesaikan permainan baloknya, dia menangis karena merasa bangunan baloknya tidak tinggi dan jelek.

Sebagai seorang guru, kejadian semacam ini mungkin saja menimpa muridnya dan terjadi di kelas. Guru harus tahu penanganan yang tepat terhadap situasi itu.

Maka dari itu, diberikan modul Dimensi Mandiri sebagai panduan dalam melatih kemandirian bagi anak didiknya.

Diharapkan guru bisa memandu murid untuk bisa mandiri, tentunya dengan mencontohkan tindakan mandiri terlebih dahulu.

Baca Juga: Banyak Cara untuk Kita Melibatkan Mitra dalam Kegiatan Proyek Diantaranya, Jawaban Cerita Refleksi Modul 5

Jawaban dari pertanyaan post test pada dasarnya ada di bagian awal modul. Namun, jika guru merasa kesulitan untuk menjawab, simaklah kunci jawaban dan pembahasan di bawah ini sebagai referensi.

Soal

Hans tidak berhasil menyelesaikan permainan baloknya, dia menangis karena merasa bangunan baloknya tidak tinggi dan jelek.

Pertanyaan apa yang dapat diberikan oleh guru Hanas untuk membuatnya kembali percaya diri dalam menentukan targetnya?

Jawaban:

A. Apakah kamu perlu bantuan? Apa yang kamu perlukan untuk membuat ini menjadi tinggi?

Guru bisa memberikan pertanyaan semacam itu kepada murid yang mengalami situasi seperti Hans. Pertanyaan itu diberikan untuk memvalidasi kemampuan murid.

Sebab, terkadang murid merasa masih mampu melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri. Maka, ketika ada orang lain yang ingin membantunya, murid itu merasa diragukan kemampuannya.

Ada pula murid yang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, tetapi sungkan untuk meminta tolong. Karena khawatir akan merepotkan orang lain.

Baca Juga: Berikut Ini Merupakan Pernyataan yang Pendidik Sebaiknya Pahami, Kecuali? Jawaban Modul 5 Latihan Pemahaman

Dengan mengajukan pertanyaan kepada murid, murid akan merasa dihargai pendapatnya dan bisa meminta bantuan dengan benar.

Selain pertanyaan “Apakah kamu perlu bantuan?” perlu juga diberi pertanyaan lebih lanjut seperti “Apa yang kamu perlukan?”.

Tujuannya adalah untuk melatih kekritisan murid dalam berpikir dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Pertanyaan-pertanyaan itu akan menstimulasi otaknya supaya menemukan solusi atas suatu masalah. Hal ini juga melatih anak untuk menentukan keputusan terkait permasalahan yang dihadapi.

Misalnya pada soal cerita Hans. Dengan diberikan pertanyaan “Apa yang kamu perlukan?” maka murid akan berpikir langkah selanjutnya yang harus dia lakukan.

Cara-cara ini bisa membantu mewujudkan kemandirian murid sebagaimana tujuan pembelajaran dimensi mandiri di kelas.

Baca Juga: Jawaban Post Test Modul 5: Pengembangan Karakter Kadang Tertutupi oleh Pengembangan Kecerdasan Kognitif

Jadi, guru bisa memulai pembelajaran dengan memvalidasi kebingungan atau ketidaktahuan murid serta mengarahkan mereka pada langkah penyelesaiannya.

 Jika mereka masih belum yakin terhadap tindakan yang harus mereka ambil, tugas guru adalah mengarahkan mereka pada solusi yang tepat.

Demikian ulasan kunci jawaban soal Hans tidak berhasil menyelesaikan permainan baloknya, dia menangis karena merasa bangunan baloknya tidak tinggi dan jelek. Uraian penjelasan di atas dapat digunakan untuk menambah sudut pandang baru bagi guru.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: naranesia.tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah