Guru bisa memberikan pertanyaan semacam itu kepada murid yang mengalami situasi seperti Hans. Pertanyaan itu diberikan untuk memvalidasi kemampuan murid.
Sebab, terkadang murid merasa masih mampu melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri. Maka, ketika ada orang lain yang ingin membantunya, murid itu merasa diragukan kemampuannya.
Ada pula murid yang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, tetapi sungkan untuk meminta tolong. Karena khawatir akan merepotkan orang lain.
Dengan mengajukan pertanyaan kepada murid, murid akan merasa dihargai pendapatnya dan bisa meminta bantuan dengan benar.
Selain pertanyaan “Apakah kamu perlu bantuan?” perlu juga diberi pertanyaan lebih lanjut seperti “Apa yang kamu perlukan?”.
Tujuannya adalah untuk melatih kekritisan murid dalam berpikir dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menstimulasi otaknya supaya menemukan solusi atas suatu masalah. Hal ini juga melatih anak untuk menentukan keputusan terkait permasalahan yang dihadapi.
Misalnya pada soal cerita Hans. Dengan diberikan pertanyaan “Apa yang kamu perlukan?” maka murid akan berpikir langkah selanjutnya yang harus dia lakukan.
Cara-cara ini bisa membantu mewujudkan kemandirian murid sebagaimana tujuan pembelajaran dimensi mandiri di kelas.