Cerita Dosen Unnes Kuliah Malam Gedung C1, Bikin Merinding

- 9 November 2022, 08:53 WIB
Cerita Horor Dosen Unnes Kuliah Malam Gedung C1
Cerita Horor Dosen Unnes Kuliah Malam Gedung C1 /pexels.com/Stephen Paris/

INFOTEMANGGUNG.COM – Cerita dosen Unnes kuliah malam sempat menjadi perbincangan banyak orang. Pasalnya tersebar cerita horror mengenai dosen Unnes ketika mengajar kuliah malam.

UNNES sendiri merupakan Universitas Negeri Semarang yang sebelumnya bernama IKIP Negeri Semarang hingga tahun 1999.

Baca Juga: Apa itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila? Simak Penjelasannya!

Banyak cerita dan dinamika mengenai universitas ini, salah satu yang paling terkenal adalah dosen ghoib UNNES.

Memang bagaimana cerita dosen ghoib UNNES? Kenapa terkenal dimana-mana? Berikut ini kisah cerita dosen UNNES kuliah malam:

Cerita Dosen Unnes Kuliah Malam Gedung C1

Pada hari Kamis, malam Jum'at sekitar pukul 20.00 WIB, biasanya kampus sudah mulai sepi karena sudah tidak ada pembelajaran.

Namun berbeda kali ini, ada salah satu kelas yang masih terlihat ramai dikarenakan ada pergantian jam dari pihak dosen.

Para mahasiswa merasa aneh dengan pergantian jam yang dilakukan oleh dosen tersebut. Tidak biasanya jam perkuliahan diganti pada malam hari.

Apalagi sudah banyak isu makhluk-makhluk ghaib yang sering muncul di sekitar gedung kampus.

Sambil menunggu Pak Arip (panggilan dosen tersebut) para mahasiswa bercengkrama perihal pergantian jam perkuliahan ini.

"Ngrasa aneh gak si? Kok Pak Arip ganti jam kuliah sekarang, malam-malam lagi," tanya Agus.

"Udah turutin aja apa kata dosen," jawab Nando dengan santai meskipun penasaran.

Dalam hati Nando juga sebenarnya penasaran dan merasa aneh dengan permintaan Pak Arip tersebut.

Dia merasa segan untuk menolak permintaan dosen, makanya dia menuruti saja. Sebelumnya dia memperoleh pesan dari Pak Arip untuk mengatur jadwal perkuliahan pukul delapan malam.

" Saya minta tolong dibilangkan ke teman-teman bahwa jam kuliah saya hari ini jadi jam delapan malam, ya," pesan Pak Arip.

"Baik, Pak saya sampaikan ke teman-teman," jawab Nando

Pak Arip menjadi sosok dosen yang banyak di idolakan oleh mahasiswa dan dosen lain. Karena sosoknya yang tampan, masih muda, ramah tinggi, rapi, dan pintar dia menjadi idaman para kaum hawa.

Meskipun demikian pergantian jam kuliah ini membuat para mahasiswa khawatir, apalagi berada di ruangan yang tak biasa.

Ruangan yang akan mereka gunakan ini berada di bagian pojok lantai satu, menghadap sebuah pohon beringin yang terdapat banyak tali beringin menjuntai.

Baca Juga: Jawaban Pertanyaan Jelaskan Cara Menggiring Bola dalam Permainan Bola Basket

Selain itu lampu yang terpasang terkesan buram, menambah kesan mistis saat berada disana.

Terdengar langkah kaki Pak Arip mulai memasuki ruang kelas. Dengan gaya pakaian necis serta senyum tipis di bibirnya menambah kesan ketampananya. Bahkan ada salah satu siswa yang menggodanya.

"Wah, kacau Pak Arip, tambah sip nih," ujar Sisca.

"Heh, nggak usah dilihatin terus woy, takutnya gantengnya ilang, padahal yaaa gantengan juga aku," serobot Agus dengan PD.

Sisca mendelik ke arah Agus mendengar ucapan itu. Kemudian semua mahasiswa kembali memperhatikan Pak Dosen. Nando memulai mempersiapkan kelas dan memimpin doa.

"Teman-teman, sebelum memulai kegiatan perkuliahan malam hari ini, marilah sejenak kita berdoa sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Berdoa dimulai," ujar Nando memimpin doa.

Di waktu bersamaan dosen mulai berjalan menuju bangku belakang. Nando merasa ada yang berbeda dari sikap Pak Arip, namun berusaha ia tepis hal itu.

"Berdoa selesai, beri salam!" instruksi Nando.

"Assalamu'alaikum Pak Arip," ucap semua mahasiswa.

Mahasiswa mulai heran karena tidak biasanya beliau tidak menjawab salam. Bahkan beliau hanya memberikan senyum kecil dan tetap diam seribu bahasa.

Agus mulai bertanya kepada Sisca mengapa dosen idolanya diam saja.

"Heh, dosenmu kenapa sih? Kok diam saja?" bisik Agus.

"Nggak tahu heh, kau kira aku bakal tahu semua tentang Pak Arip apa?" jawab Sisca dengan sewot.

Kelas masih terlihat sunyi, tidak ada percakapan sedikit pun. Ada beberapa mahasiswa yang tengah membaca buku pelajaran, ada juga yang mulai mengantuk.

Nando mulai memperhatikan tempah Pak Arip berdiri, Pak Arip menatap seluruh mahasiswanya dengan senyum yang tidak biasa.

Sampai pada tatapan Nando berpapasan dengan tatapan Pak Arip, beliau menambah lebar senyumnya. Hal itu membuat Nando merasa aneh tetapi tetap membalas senyum Pak Arip.

Nando merasa merinding karena memikirkan Pak Arip yang terlihat berbeda, dari kulit yang terlihat pucat, senyum misterius, dan mata sipitnya. Namun dia tetap mencoba untuk berpikir positif.

Pak Arip kembali melangkah ke depan kelas tetap menatap semua mahasiswanya.

Nando mengambil handphonenya yang bergetar pertanda ada pesan masuk. Betapa terkejutnya dia melihat nama si pengirim pesan.

Keringat mulai bercucuran, serta tangannya mulai gemetar, ia kembali menatap Pak Arip. Dengan senyum yang sama Pak Arip membalas tatapannya.

Nando mulai mengirim pesan di grup kelasnya dengan gerakan yang sesantai mungkin agar Pak Arip tak menyadarinya.

"Sekarang tolong keluar satu per satu, urut dari yang paling belakang dan tanpa teriakan," pesan Nando di grup tersebut.

Semua mahasiswa yang melihat pesat tersebut mulai bertanya-tanya. Agus yang penasaran mulai bertanya kepada Nando.

"Ada apa seh?," ucap Agus.

"Meneng dan nurut aja, cepet suruh Khoirul keluar dulu!" sahut Nando berbisik masih dengan menatap bukunya.

Agus yang merasa kesal dengan jawaban Nando yang tidak ada kejelasannya pun kembali menggumam.

"Memangnya ada hantu apa?" kesal Agus.

Agus membuka kembali ponselnya dan mendapati screenshot percakapan Nando dengan Pak Arip.

Dalam gambar itu jelas ada percakapan antara Pak Arip dan Nando yang membuat bulu kuduk merinding.

"Kuliah dibatalkan hari ini, cari hari lain saja," pesan Pak Arip

"Pak, bukanya Bapak sudah di kelas," jawab Nando

"Hah? Enggak saya ada urusan lain di luar jadi nggak bisa ngajar hari ini."

"Te-terus yang di kelas sekarang siapa, Pak?"

"Ndo, coba kamu lihat kakinya ya, pelan-pelan jangan sampai ketahuan"

Begitulah potongan percakapan yang dikirim Nando ke grup Line kelas. Perlahan Khoirul mulai keluar dari kelas tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

Sampai semua mahasiswa sudah benar-benar keluar dan tersisa Nando sendiri. Pak Arip tidak terganggu dengan aksi mahasiswa yang keluar dari kelas, ia malah berjalan kembali ke area belakang kelas.

Ketika melewati Nando ia masih melemparkan senyum dan tetap berjalan ke belakang. Dengan sengaja Nando menjatuhkan bolpoinnya untuk mengikuti perintah Pak Arip dalam pesan tadi.

Bolpoin itu jatuh tepat di dekat dosen Kw, dengan jantung berdebar Nando mengambil bolpoin tersebut serta membawa tasnya.

Tiba-tiba ada yang mendekatinya, tetapi tidak terdengar langkah kaki. Semakin keras suara jam kala itu, anmosfer diantara keduanya pun semakin mencekam. Nando masih mengambil bolpoinya dan benar saja tidak ada kaki di dekatnya.

Dalam hati Nando mulai berseloroh, rasa takut mulai memenuhi dadanya.

"Astaghfirullah, Ya Allah bagaimana ini? Saya masih muda, belum siap ketemu Engkau di akhirat ya Allah," ujarnya dalam hati.

"Ah, kamu pasti sudah tahu siapa saya sebenarnya kan?" tanya sosok di depannya dengan suara menakutkan.

Perlahan kedua bola mata mereka bertemu dengan posisi sangat dekat.

Nando berteriak karena sosok yang di depannya menunjukkan wujud aslinya dengan wajah pucat bak mayat, lebar senyum yang tak biasa, serta bola mata yang berbeda.

Nando pun berlari ketakutan dan beberapa kali terjatuh karena panik. Dia takut sosok hantu tersebut mengejarnya, sampai akhirnya dia bertemu Agus di sekitar gedung fakultas.

"Gila! Kok kowe suwe ndek kelas to ngopo?" tanya Agus.

"Wesss ayo gus, cepet mulih!" ucap Nando kemudian.

Tanpa mereka sadari sosok itu dari kejauhan melihat keduanya sambil melambaikan tangan seolah mengatakan sampai jumpa.

Sosok dosen tersebut akhirnya menghilang. Semenjak itu, cerita ini akhirnya menyebar luas di wilayah kampus UNNES, bahkan orang awam pun tahu akan cerita satu ini.

Itulah cerita dosen gaib UNNES gedung C1 melayang saat kuliah malam.

Cerita dosen UNNES ini sebenarnya sudah ada sejak sangat lama dan masih menjadi cerita turun-temurun di universitas tersebut.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Beasiswa ke Luar Negeri, Mudah dan Wajib Dicoba

Mungkin Anda pernah mendengar cerita dosen ghoib serupa namun dengan latar tempat dan waktu berbeda.

Karena itu ada yang mengatakan bahwa cerita dosen UNNES ini hoax, ada juga yang mempercayainya.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: zonamahasiswa.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x