Sambil menunggu Pak Arip (panggilan dosen tersebut) para mahasiswa bercengkrama perihal pergantian jam perkuliahan ini.
"Ngrasa aneh gak si? Kok Pak Arip ganti jam kuliah sekarang, malam-malam lagi," tanya Agus.
"Udah turutin aja apa kata dosen," jawab Nando dengan santai meskipun penasaran.
Dalam hati Nando juga sebenarnya penasaran dan merasa aneh dengan permintaan Pak Arip tersebut.
Dia merasa segan untuk menolak permintaan dosen, makanya dia menuruti saja. Sebelumnya dia memperoleh pesan dari Pak Arip untuk mengatur jadwal perkuliahan pukul delapan malam.
" Saya minta tolong dibilangkan ke teman-teman bahwa jam kuliah saya hari ini jadi jam delapan malam, ya," pesan Pak Arip.
"Baik, Pak saya sampaikan ke teman-teman," jawab Nando
Pak Arip menjadi sosok dosen yang banyak di idolakan oleh mahasiswa dan dosen lain. Karena sosoknya yang tampan, masih muda, ramah tinggi, rapi, dan pintar dia menjadi idaman para kaum hawa.
Meskipun demikian pergantian jam kuliah ini membuat para mahasiswa khawatir, apalagi berada di ruangan yang tak biasa.
Ruangan yang akan mereka gunakan ini berada di bagian pojok lantai satu, menghadap sebuah pohon beringin yang terdapat banyak tali beringin menjuntai.