Penjelasan Strategi Perang yang Diterapkan Belanda Dalam Memenangkan Perang Padri

- 2 November 2022, 15:31 WIB
Penjelasan Strategi Perang Yang Diterapkan Belanda Dalam Memenangkan Perang Padri
Penjelasan Strategi Perang Yang Diterapkan Belanda Dalam Memenangkan Perang Padri /pexels.com/cottonbro/

INFOTEMANGGUNG.COM - Perjuangan para pahlawan perang Padri selama kurang lebih 17 tahun dipersulit oleh strategi perang yang diterapkan Belanda dalam memenangkan perang Padri.

Para pemimpin perang Padri seperti Tuanku Imam Bonjol bersusah payah mengalahkan strategi perang yang diterapkan Belanda dalam memenangkan perang Padri.

Baca Juga: Contoh Deskripsi Diri untuk PPPK Guru 2022-2023 Saat Mendaftar di Sscasn.bkn.go.id Lengkap

Pada artikel ini akan dibahas tentang perang Padri dan strategi perang yang diterapkan Belanda dalam memenangkan perang Padri.

Sekilas Tentang Perang Padri

Perang Padri terjadi selama 17 tahun yakni dari tahun 1821 - 1838. Hal ini merupakan era perlawanan rakyat pribumi menghadapi pengaruh Belanda di Sumatera barat.

Pada abad ke 19 agama Islam berkembang pesat di daerah Minangkabau. Tokoh-tokoh Islam Sumatera Barat berusaha menjalankan agama Islam sesuai dengan Al Qur'an dan Hadis.

Gerakan tersebut dilakukan oleh kaum Padri dan bertujuan untuk memperbaiki masyarakat Minangkabau dan mengembalikan mereka pada jalan yang benar sesuai ajaran Islam.

Ajaran tersebut bertentangan dengan kaum adat yang dibantu oleh pihak Belanda. Perang Padri terbagi dalam tiga fase yaitu :

Fase Pertama (1821 - 1825)

Strategi yang digunakan Belanda adalah strategi damai. Belanda mengajak orang-orang Padri untuk menggunakan strategi ini dan disetujui oleh mereka. Tetapi Belanda memanfaatkannya untuk mengambil wilayah kaum Padri.

Fase Kedua (1825 - 1830)

Terjadi bersamaan dengan perang Diponegoro. Belanda lebih memusatkan perhatian pada perang Diponegoro untuk menguasai wilayah Jawa.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 67, Aktivitas 3.4 Buatlah Telaah Tentang Kasus Perbuatan Melanggar Hukum

Pada akhir fase ini Belanda merasa kewalahan dan mengajak orang-orang Padri untuk berdamai. Ajakan tersebut ditolak oleh kaum Padri karena pengalaman di fase sebelumnya.

Fase Ketiga (1830 - 1838)

Kaum adat bersatu dengan kaum Padri untuk melawan Belanda. Mereka berhasil memutus sarana komunikasi benteng Belanda yang berada di tanjung Alam dan Bukittinggi.

Belanda menerapkan strategi Benteng stelsel yang bertujuan untuk mempersempit dan memblokade daerah lawan.

Beberapa pemimpin kaum Padri menyerah kecuali Tuanku Imam Bonjol. Hingga pada akhirnya Benteng Bonjol berhasil dikuasai dan Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap oleh Belanda.

Strategi Perang yang Diterapkan Belanda dalam Memenangkan Perang Padri

Strategi perang yang digunakan Belanda sama dengan strategi yang digunakan pada perang Diponegoro

Benteng Stelsel adalah taktik strategi Belanda berupa sistem perbentengan yang menyebar di seluruh wilayah jajahan.

Strategi Benteng Stelsel dicetuskan oleh Jenderal Hendrick Markus De Kock yang merupakan pimpinan tertinggi dari pasukan kolonial Belanda.

Ada beberapa tujuan dari strategi benteng Stelsel adalah :

  1. Untuk mempersempit ruang gerak pejuang perang
  2. Untuk memisahkan wilayah-wilayah yang masih berjuang melawan Belanda.
  3. Untuk memutus logistik dan mata rantai pasokan persenjataan dan bala bantuan.
  4. Membuat pos-pos penjagaan yang berfungsi memastikan distribusi logistik makanan dan senjata pasukan Belanda tetap terjaga.

Baca Juga: Jawaban Post Test Modul 7, Berikut Yang Bukan Termasuk Kriteria Pelajar Indonesia Yang Kreatif Adalah?

Demikian pembahasan singkat tentang perang Padri dan strategi perang yang diterapkan Belanda dalam memenangkan perang Padri. Semoga membantu!***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Youtube Legeno Joko Pratomo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x