Jawab:
Jawaban ini dipandu oleh Lilia Sari, S.Pd, lulusan Pendidikan dan Sastra Indonesia UMM.
1. Dari Aspek Kehidupan Sosial
Pandangan Pengarang: Pengarang memiliki pandangan tentang kehidupan rakyat di suatu pedesaan terpencil di Jawa dengan segala persoalannya yaitu: kelaparan, kemiskinan, dan kebodohan.
Selain itu, pengarang juga menggambarkan suatu tradisi yang menempatkan perempuan pada posisi rendah, dan diperjualbelikan di dalam profesinya sebagai penari ronggeng.
2. Dari Aspek Kehidupan Keagamaan
Pandangan Pengarang: Pengarang menggambarkan situasi masyarakat di daerah desa yang masih percaya pada tradisi-tradisi leluhur, seperti memberi sesajen, meminta bantuan pada roh nenek moyang, dan lainnya.
3. Dari Aspek Kehidupan Budaya
Pandangan Pengarang: Pengarang menggambarkan tradisi masyarakat Dukuh Paruk yang masih percaya pada pengaturan alam dan juga karma. Bagi masyarakat desa, kehadiran Srintil dianggap sudah diatur alam untuk menjadi penari ronggeng.
Selain itu juga budaya masyarakat yang memuja roh nenek moyang dengan memberi sesajen demi mencapai apa yang diinginkan.