Berdasarkan dengan tujuan yang sudah diatur sedemikian rupa dalam proses pembelajaran, ada dua jenis asesmen yang dibedakan berdasarkan tujuannya masing-masing, yakni asesmen sumatif dan asesmen formatif.
Sebagaimana yang diketahui, selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan sebagai acuan untuk mengisi laporan hasil belajar.
Sehingga masih ada umpan balik dari asesmen sumatif yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal dalam melakukan evaluasi guna memperbaiki proses pembelajaran
Maka, pada pembelajaran paradigma baru ini, tenaga pendidik diharapkan dapat berfokus dalam penggunaan asesmen formatif yang bisa dijadikan sebagai perbaikan proses pembelajaran secara berkelanjutan.
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif, lalu apa yang menjadi perbedaan antara asesmen sumatif dan asesmen formatif akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Asesmen Sumatif
Penilaian asesmen sumatif digunakan dengan tujuan agar tenaga pendidik dapat menilai hasil capaian pembelajaran dari peserta didik.
Pemanfaatannya digunakan sebagai penentu dalam kenaikan kelas atau kelulusan yang diterapkan pada satuan pendidikan.
Adapun umpan balik dari asesmen sumatif ini adalah hasil akhir yang didapat akan dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan berkembang peserta didik sekaligus membantu guru dalam merancang kembali aktivitas pembelajaran yang selanjutnya.
Itulah mengapa selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan sebagai acuan untuk mengisi laporan hasil belajar.