Struktur dan Contoh Teks Anekdot, Mudah Dipahami!

- 19 Oktober 2022, 21:57 WIB
Struktur dan Contoh Teks Anekdot, Mudah Dipahami!
Struktur dan Contoh Teks Anekdot, Mudah Dipahami! /pexels.com/vincent ma janssen/

INFOTEMANGGUNG.COM – Struktur dan contoh teks anekdot merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia.

Meski diajarkan di sekolah, tidak sedikit orang terutama siswa sekolah mengalami kesulitan dalam memahami arti teks anekdot.

Namun tenang, dalam artikel ini akan dijelaskan secara mudah mengenai struktur dan contoh teks anekdot.

Struktur Teks Anekdot

Perlu diingat bawah struktur teks anekdot terdiri dari lima bagian. Setiap bagian memiliki kegunaan tersendiri. Berikut ini bagian-bagian dari struktur teks anekdot:

1. Abstrak

Abstrak merupakan struktur teks anekdot yang pertama kali bisa dilihat. Bagian ini merupakan pembuka dari teks anekdot.

2. Orientasi

Orientasi teks anekdot merupakan bagian kedua setelah abstrak. Bagian ini merupakan awal cerita dimulai atau awal kejadian.

3. Krisis

Krisis teks anekdot merupakan klimaks atau puncak dari cerita anekdot. Biasanya berupa konflik atau masalah yang terjadi pada tokoh dalam teks anekdot.

4. Reaksi

Reaksi merupakan suatu respon yang dilakukan tokoh dalam teks anekdot setelah mengalami krisis dalam cerita.

5. Koda

Koda adalah bagian akhir teks anekdot. Bagian ini berisi sebuah kritikan maupun amanat kepada pembaca.

Baca Juga: Contoh Teks Anekdot dalam Kehidupan Sehari-hari yang Berisi Kritikan Halus

Setelah mengetahui struktur teks anekdot, kini saatnya saatnya membaca contoh teks anekdot. Hal ini bertujuan supaya Anda semakin paham bagian-bagian dalam contoh teks anekdot.

 

Contoh Teks Anekdot tentang Politik

Baju Termahal

Asep: “Dik, ternyata banyak pejabat di negeri kita yang sangat kaya raya!”

Dikin: “Halah, kalau masalah kayanya sudah jadi rahasia umum, sep!”

Asep: “Tapi yang paling kaya dari mereka itu yang mampu memakai baju termahal di Indonesia.”

Dikin: “Hah maksudmu apa sep, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Asep: “Yah, apalagi kalau bukan baju yang ada tulisannya tahanan KPK. Kemanapun pergi pasti ada yang ngawal juga.”

Dikin: “Kok malah baju tahanan KPK sih Sep, banyak yang ngawal maksudnya gimana Sep?” (Bingung)

Asep: “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.  Benar kan apa yang aku bilang.”

Dikin : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, paham aku sekarang apa maksud kamu. Memang ada yang kaya gitu.”

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Anekdot Panjang yang Lucu dan Menyindir

Makna: 

Teks anekdot tersebut memberikan sindiran kepada para pejabat atau politisi yang melakukan tindakan korupsi.

Asep menyindir dengan candaan kalau orang-orang yang dimaksud di atas sangat kaya raya, sampai bisa membeli baju termahal di Indonesia.

Ternyata yang dikatakan Asep memiliki makna tersirat. Maksud Asep adalah baju yang bisa didapatkan setelah melakukan suatu tindakan yang merugikan negara.

Asep memberitahu Dikin mengenai baju termahal merupakan baju khusus tahanan KPK yang dipakai karena telah mengambil uang negara miliaran rupiah.

Pasalnya orang biasa tidak bisa mendapat baju bertuliskan tahanan KPK. Hanya orang tertentu dan terpilih yang bisa mengenakan baju tahanan KPK.

Dikin-pun paham apa yang dimaksud Asep setelah penjelasan di akhir teks anekdot di atas.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Anekdot Panjang Lucu Berisi Sindiran

Setelah membaca struktur teks anekdot dan contoh teks anekdot politik di atas. Tentu Anda sudah semakin memahami bagian-bagian dari teks anekdot.***

Editor: Titin Nuryani

Sumber: Ruangguru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah