Sekolah terbuka dan melibatkan murid untuk berpartisipasi pada semua kegiatan, kehidupan sosial dan mendorong tumbuh kembang serta kesejahteraan anak.
Sekolah Ramah Anak ini baik sekolahumum atau madrasah, formal atau informal suasanynya aman, sehat, bersih, inklusif, hijau serta nyaman untuk perkembangan fisik, psikososial, kognisi. Murid dengan kebutuhan khusus juga dilayani dengan baik.
Di Indonesia Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berupaya keras memfasilitasi percepatan Sekolah Ramah Anak. Keberadaan sekolah ramah anak dipakai sebagai indikator Kabupaten/ Kota Layak Anak. Sambutan masyarakat juga menggembirakan.
Berbagai unsur pendukung punya peran dalam mendukung Sekolah Ramah Anak. Keluarga fungsinya menjadi pusat pendidikan pertama sekaligus pertama untuk anak. Rumah dan keluarga ialah fungsi perlindungan ekonomi sekaligus ruang unuk berekspresi dan berkreasi.
Bagi murid sekolah fungsinya melayani kebutuhan pendidikan murid. Sekolah harus mempedulikan keadaan murid sebelum dan setelah belajar mengenai kesehatan, gizi, gaya hidup sehat murid.
Lingkungan pendidikan harus menghargai hak murid dan kesetaraan gender dan berperan smenjadi fasilitator, motivator dan kawan bagi murid.
Masyarakat ialah komunitas serta tempat pendidikan sesudah keluarga yang menjalin kolaborasi dengan sekolah sebagai penerima output-nya.
Itu tadi Sekolah Ramah Anak sebagai satuan pendidikan yang mampu menjamin hak murid, melindungi murid dari perlakuan yang tidak pantas mereka terima.***