Makna Istilah Positivistik Adalah Sesuatu yang Berhubungan dengan Kepastian

- 4 Oktober 2022, 20:52 WIB
Makna Istilah Positivistik Adalah Sesuatu yang Berhubungan dengan Kepastian
Makna Istilah Positivistik Adalah Sesuatu yang Berhubungan dengan Kepastian /pixabay/absolutvision

Baca Juga: Jawaban Soal Apakah Ibu dan Bapak Mempunyai Pengalaman Saat Murid Tidak Memaknai Materi Pelajaran?

Pada dunia pendidikan, di sekolah dan universitas karena  makna istilah positivistik adalah pasti, istilah ini dihubungkan dan dipakai pada Paradigma Kuantitatif yang juga disebut Positivisme.

Paradigma kuantitatif ini berupa satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasar filsafat positivisme. Sebenarnya positivisme ialah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik serta teologik dari realitas sosial.

Aliran positivisme ini mulai muncul pada abad ke-19. Penggagasnya ialah sosiolog Auguste Comte. Sebelum Comte, Henry de Saint Simon dianggap sebagai pendiri filsafat positivis. Henry Simon sebenarnya ialah guru sekaligus teman diskusi Comte.

Baca Juga: Mengenal Asesmen Non Akademik: Definisi, Guna dan Tujuannya

Menurut Henry Simon, agar bisa memahami sejarah,  manusia mesti mencari hubungan sebab akibat. Sebab dan akibatnya ialah hukum-hukum yang menguasai proses perubahan.
Keyakinan dasar aliran positivisme akarnya ialah paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada dalam suatu kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam atau natural laws.

Berbagai penelitian berusaha dan bertujuan untuk mengungkap kebenaran realitas yang ada dan bagaimana kebenaran realitas itu berjalan senyatanya.

Pada berbagai penelitian untuk mengungkap kebenaran realitas digunakan  Uji Instrumen Kuantitatif yang terdiri dari: Uji validitas dan realibitas serta Uji asumsi klasik

Berlawanan denga Paradigma Kuantitatif ada Paradigma Kualitatif atau Post Positivisme.
Post positivisme ini berupa aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada aliran Positivisme.

Post positivisme memiliki pendapat samadengan Positivisme bahwa realitas itu nyata dansesuai hukum alam. Tetapi pada sisi lain, Postpositivisme memiliki pendapat bahwa manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas bila peneliti membikin jarak dengan realitas alias tidak terlibat secara langsung dengan realitas.

Halaman:

Editor: Septyna Feby


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah