Kondisi itu terkait dengan kemampuan intelektual, perilaku, emosi, komunikasi yang sangat berguna dalam pertimbangan pemakaian strategi, metode atau pemilihan alat bantu yang baik serta tepat dalam penyusunan rencana.
Hasil penilaian belajar murid itu didapat dari analisis berbagai macam fakta. Fakta itu ialah unjuk kemampuan para murid pada proses penguasaan kompetensi. Macam-macam fakta yang dikumpulkan, diolah, dianalisis serta diinterpretaskan menurut keperluannya.
Jadi Asesmen Non Akademik adalah dipakai untuk pertimbangan pemakaian metode dan strategi pembelajaran serta untuk memilih alat bantu yang paling baik agar bisa menyusun rancangan belajar serta program kebutuhan khusus bagi PDBK.
Adapun sasaran dari Asesmen Non Akademik adalah membantu guru mengetahui tentang muridnya. Guru bisa mendapat keterangan tentang kondisi murid sehubungan dengan perkembangan murid di luar kegiatan akademik .
Penilaian ANA ini dibutuhkan agar mendapat data objektif dan akurat dan komprehensif tentang keadaan murid yang diperlukan. Profil murid secara utuh juga bisa diketahui.
Dengan ANA, guru bisa mendapat data potensi murid terutama yang berkebutuhan khusus sehingga guru bisa menyiapkan daya dukung lingkungan yang diperlukan oleh murid.
Sekolah lain yang dipakai untuk uji coba ialah SMPN Sumatera Selatan. Sampel uji cobanya ialah siswa SMPN itu sebanyak 45 murid (15 murid kelas VII, 15 murid kelas VIII, dan 15 murid kelas IX) dan beberapa murid lain yang merupakan siswa SMA.
Pelaksanaaan uji coba dilakukan di tanggal 24 dan 25 November 2021. Soal untuk menguji berupa pilihan ganda dan berbasis website. Murid perlu login lalu mengisi jawaban lewat website itu.
Aspek yang diukur di instrumen ANA ini ialah Perseverance of effort (ketekunan usaha), Consistency of interests (konsistensi minat), Situational adjustments (penyesuaian situasi), Determination (determinasi), Resilience (daya tahan), Focus (fokus), dan Learner self-control (kontrol diri dalam pembelajaran).