Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Pertanyaan keturunan jepang tionghoa dan korea merupakan contoh ras jenis, hanyalah satu dari banyaknya pertanyaan yang bakal diberikan oleh guru saat ujian sekolah. Biasanya materi soalnya diambil dari bahan yang telah tuntas diajarkan di kelas.
Untuk menjawab soal keturunan jepang tionghoa dan korea merupakan contoh ras jenis, para siswa dapat membacanya lagi dari buku pelajaran yang digunakan saat ini. Namun pada artikel ini disajikan informasi pelengkap yang berbentuk rangkuman dari berbagai sumber.
Mengingat di luar dari buku pelajaran, bahan ajar tersebut juga terdapat di banyak sumber. Semuanya bisa menolong para peserta didik agar lebih bisa memahami bahasan yang diajarkan di kelas. Sebab memiliki dasar materi yang sama.
Baca Juga: Jawaban Soal Lebar Standar Garis Serang pada Bola Voli Adalah
Diharapkan agar informasi pelengkap untuk soal keturunan jepang tionghoa dan korea merupakan contoh ras jenis yang diberikan di sini dapat memperluas wawasan para siswa supaya tidak cuma terpaku pada satu sumber saja.
Pertanyaan:
Keturunan jepang tionghoa dan korea merupakan contoh ras jenis
a. Asiatic Mongoloid
b. Malayan Mongoloid
c. Melanesoid
d. Kaukasiod
Jawaban:
Pilihan jawaban yang tepat adalah Asiatic Mongoloid (A).
Penjelasan:
- Asiatic Mongoloid
Ras Asiatic Mongoloid yaitu keturunan dari Tionghoa, Korea, dan Jepang yang tersebar di Indonesia. Ciri - ciri ras Asiatic Mongoloid yaitu memiliki kulit kuning langsat, bentuk wajah oval, dan tubuh yang tidak terlalu tinggi.
- Malayan-Mongoloid
Ras Malayan-Mongoloid bisa dikenali dengan beberapa ciri seperti berkulit sawo matang, wajah bulat, dan memiliki tubuh sedang atau tidak terlalu tinggi.
Ras Malayan Mongoloid dibagi menjadi dua, yaitu Proto Melayu dan Deutro Melayu. Jenis ras ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yaitu tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan hingga Sulawesi.
Baca Juga: Jawaban Soal Apakah yang Dimaksud dengan Ras?
Penjelasan yang diberikan di sini memang tidak benar-benar sama dengan yang terdapat dalam buku pelajaran. Tapi tetap memiliki landasan yang sama dan tetap mengacu pada pedoman yang digariskan dalam kurikulum.
Hasil tes ini kemudian bakal diperhatikan oleh para guru agar bisa diperhatikan hingga batas mana pengertian yang didapatkan oleh para siswa. Walaupun hasil tiap siswa pasti berlainan, para guru bisa mengambil nilai rata-ratanya untuk patokan.
Nilai tersebut lalu dibandingkan pada acuan yang digariskan oleh kurikulum. Dengan demikian para guru bisa melihat pencapaian sebuah bahan ajar diserap oleh para peserta didik yang diajarkan.
Sambil berharap para guru dapat membuat revisi atau pengembangan supaya bahasan yang diajarkan kepada para peserta didik bisa lebih gampang dipahami. Agar siap menjalani ulangan sekolah nantinya.***
