Proses Pembelajaran seperti Apa yang Ingin Anda Perbaiki dengan Menggunakan Asas Trikon?

26 Juni 2024, 07:36 WIB
Proses Pembelajaran seperti Apa yang Ingin Anda Perbaiki dengan Menggunakan Asas Trikon? /Pexels.com /Charlotte May/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan membahas soal proses pembelajaran seperti apa yang ingin anda perbaiki dengan menggunakan asas trikon?

Asas Trikon, yang merupakan singkatan dari "Kontinuitas, Konvergensi, dan Konsentrasi," adalah prinsip pendidikan yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Mengapa Rupiah Sering Melemah? Mengapa Indonesia Tidak Menganut Fixed Rate

Penerapan asas Trikon dalam proses pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah bagaimana masing-masing asas Trikon dapat diterapkan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Soal:

proses pembelajaran seperti apa yang ingin anda perbaiki dengan menggunakan asas trikon?

Baca Juga: Dalam Masyarakat Menjadi Tantangan karena Tumbuhnya Perasaan Kedaerahan dan Kesukuan yang Berlebihan, Dapat

Jawaban

Proses Pembelajaran yang Diperbaiki dengan Menggunakan Asas Trikon

1. Kontinuitas (Continuity)

Penjelasan:

Kontinuitas dalam konteks pendidikan berarti bahwa proses pembelajaran harus berlangsung secara terus-menerus tanpa putus, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Ini mencakup pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang berkelanjutan.

Implementasi:

Pengembangan Kurikulum: Kurikulum harus dirancang untuk mencakup perkembangan yang berkesinambungan dari satu tingkat pendidikan ke tingkat berikutnya. Ini termasuk pengetahuan dasar di pendidikan awal yang terus dikembangkan dan diperluas di tingkat yang lebih tinggi.

Evaluasi Berkelanjutan: Sistem evaluasi yang berkelanjutan harus diterapkan untuk memastikan bahwa siswa memahami materi secara mendalam dan siap untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Evaluasi ini bisa dalam bentuk tugas proyek, ujian bertahap, atau portofolio.

Pengembangan Profesional Guru: Guru harus terus-menerus mengembangkan keterampilan mereka melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Ini memastikan bahwa mereka selalu siap untuk mengajarkan materi baru dan metode pembelajaran yang inovatif.

Baca Juga: Sebelum Memulai Pelajaran Setiap Siswa Selalu Hormat Bendera, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Kemudian Berdoa

2. Konvergensi (Convergence)

Penjelasan:

Konvergensi mengacu pada integrasi berbagai aspek dan disiplin ilmu dalam proses pembelajaran. Ini berarti pembelajaran tidak hanya fokus pada satu bidang ilmu saja, tetapi menggabungkan berbagai disiplin untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.

Implementasi:

Pembelajaran Interdisipliner: Kurikulum harus mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik. Misalnya, pelajaran sains dapat dikombinasikan dengan seni untuk mengajarkan konsep-konsep ilmiah melalui eksperimen kreatif.

Proyek Kolaboratif: Siswa dapat diberi tugas proyek yang mengharuskan mereka bekerja dalam tim yang terdiri dari anggota dengan latar belakang yang berbeda. Ini membantu siswa belajar bagaimana mengintegrasikan berbagai perspektif untuk menyelesaikan masalah.

Pendekatan Tematik: Menggunakan pendekatan tematik dalam pengajaran, di mana satu tema besar dibahas melalui berbagai mata pelajaran. Misalnya, tema “lingkungan” bisa dieksplorasi melalui biologi, geografi, dan studi sosial.

3. Konsentrasi (Concentration)

Penjelasan:

Konsentrasi berarti fokus yang mendalam pada pembelajaran dan pengembangan keterampilan tertentu sampai dikuasai dengan baik. Ini bertujuan untuk menghindari pembelajaran yang bersifat dangkal dan memastikan bahwa siswa benar-benar memahami dan menguasai materi.

Implementasi:

Pendalaman Materi: Alih-alih mempelajari banyak hal secara superfisial, pembelajaran harus difokuskan pada pendalaman materi. Misalnya, sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, pastikan siswa benar-benar memahami topik saat ini.

Pembelajaran Berbasis Proyek: Proyek yang mendalam dan menantang yang memerlukan waktu dan usaha yang signifikan untuk diselesaikan dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi.

Metode Pengajaran Aktif: Menggunakan metode pengajaran yang aktif seperti diskusi kelompok, debat, dan studi kasus untuk mendorong siswa berpikir kritis dan mendalam tentang topik yang dipelajari.

Kesimpulannya: Penerapan asas Trikon dalam proses pembelajaran dapat menghasilkan pendidikan yang lebih holistik, berkelanjutan, dan mendalam.

Dengan memastikan kontinuitas dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan, mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu melalui konvergensi, dan fokus mendalam pada penguasaan materi melalui konsentrasi, proses pembelajaran dapat diperbaiki secara signifikan.

Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademis siswa tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih komprehensif.

Demikian proses pembelajaran seperti apa yang ingin anda perbaiki dengan menggunakan asas trikon? Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

 

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler