Gerakan Pramuka didirikan Berdasarkan, Ini Bahasan Lengkapnya

24 Juni 2024, 09:18 WIB
Gerakan Pramuka didirikan Berdasarkan, Ini Bahasan Lengkapnya /jogjaprov.go.id/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan membahas gerakan pramuka didirikan berdasarkan apa.

Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan non-formal yang bertujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan keterampilan, dan memupuk rasa tanggung
jawab serta kepemimpinan di kalangan generasi muda.

Baca Juga: Lokakarya Orientasi Guru Penggerak: Cara Membangun Fondasi untuk Agen Perubahan Pendidikan

Gerakan ini memiliki sejarah panjang dan didirikan berdasarkan nilai-nilai luhur yang telah diadaptasi dari gerakan kepanduan dunia. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai latar belakang, sejarah, dan dasar pendirian Gerakan Pramuka.

Soal:

Gerakan pramuka didirikan berdasarkan ....

Jawabannya:

Gerakan Pramuka: Sejarah dan Dasar Pendirian

Gerakan kepanduan pertama kali didirikan oleh Robert Baden-Powell di Inggris pada tahun 1907. Baden-Powell, seorang perwira militer Inggris, terinspirasi untuk membentuk gerakan ini setelah melihat keberhasilan pelatihan keterampilan bertahan hidup yang ia adakan di Pulau Brownsea untuk sekelompok anak laki-laki.

Buku pertamanya, "Scouting for Boys," yang diterbitkan pada tahun 1908, menjadi dasar bagi gerakan kepanduan di seluruh dunia.

Gerakan Kepanduan di Indonesia

Gerakan kepanduan masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1912, cabang pertama dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) didirikan di Batavia (sekarang Jakarta). Pada masa itu, gerakan kepanduan di Indonesia dikenal dengan sebutan "padvinderij."

Baca Juga: Anda Baru Saja Ditugaskan Menjadi Pembina Pramuka di Sekolah, Manakah yang Menjadi Tindakan Pertama dalam Renc

Pembentukan Gerakan Pramuka di Indonesia

Masa Penjajahan Belanda dan Jepang

Selama masa penjajahan Belanda, berbagai organisasi kepanduan bermunculan di Indonesia, baik yang berafiliasi dengan Belanda maupun yang bersifat nasionalis. Namun, pada masa pendudukan Jepang, kegiatan kepanduan dilarang karena dianggap dapat mengancam kekuasaan militer Jepang.

Era Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, gerakan kepanduan mulai aktif kembali. Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang secara resmi menggabungkan berbagai organisasi kepanduan yang ada menjadi satu wadah nasional bernama "Gerakan Pramuka." Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka di Indonesia.

Dasar Pendirian Gerakan Pramuka
Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan

Gerakan Pramuka didirikan berdasarkan prinsip dasar dan metode kepanduan yang dikembangkan oleh Baden-Powell, yang meliputi:

Prinsip Dasar:

Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa: Pramuka diajarkan untuk selalu beriman dan bertakwa serta mengamalkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari.

Peduli terhadap Sesama dan Lingkungan: Pramuka diajarkan untuk peduli dan berkontribusi positif kepada sesama dan lingkungan.

Kemandirian: Mengembangkan kemampuan diri sendiri, termasuk keterampilan dan kepemimpinan.
Metode Kepanduan:

Belajar sambil Melakukan: Kegiatan pramuka dirancang agar peserta belajar melalui pengalaman langsung.

Sistem Berkelompok: Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mengembangkan kerja sama dan kepemimpinan.

Kegiatan yang Menarik dan Menantang: Kegiatan pramuka harus menarik, menantang, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Kehidupan di Alam Terbuka: Kegiatan di alam terbuka seperti berkemah dan hiking untuk mendekatkan peserta dengan alam.

Sistem Tanda Kecakapan: Penghargaan dan pengakuan terhadap pencapaian keterampilan dan pengetahuan peserta.

Undang-Undang Republik Indonesia tentang Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. UU ini mengatur tujuan, fungsi, prinsip, dan kegiatan Gerakan Pramuka di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting dari UU tersebut:

Tujuan: Membangun tunas bangsa agar menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur serta menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Fungsi:

Pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga.
Pembentukan karakter, peningkatan keterampilan, dan kepemimpinan.

Pengembangan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Kegiatan: Meliputi kegiatan pendidikan yang bersifat kepanduan, yang mencakup pelatihan keterampilan, kegiatan alam terbuka, bakti sosial, dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian tujuan Gerakan Pramuka.

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa tingkat, mulai dari tingkat nasional hingga gugus depan (unit terkecil di tingkat sekolah atau komunitas). Struktur ini memastikan bahwa kegiatan pramuka dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Tingkat Nasional

Di tingkat nasional, Gerakan Pramuka dipimpin oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan program-program pramuka di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Riwayat Pendidikan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Tidak Semua Orang Menempuh Jalur Pendidikan Sama

Tingkat Daerah

Di tingkat daerah, terdapat Kwartir Daerah (Kwarda) yang mengoordinasikan kegiatan pramuka di provinsi masing-masing.

Tingkat Cabang

Di tingkat kabupaten/kota, terdapat Kwartir Cabang (Kwarcab) yang mengoordinasikan kegiatan di wilayahnya.

Tingkat Ranting

Di tingkat kecamatan, terdapat Kwartir Ranting (Kwarran) yang mengoordinasikan kegiatan di wilayah kecamatan.

Tingkat Gugus Depan

Gugus depan adalah unit terkecil dalam Gerakan Pramuka, yang biasanya berlokasi di sekolah-sekolah atau komunitas-komunitas. Gugus depan inilah yang langsung berinteraksi dengan anggota pramuka dan melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Kegiatan dalam Gerakan Pramuka

Kegiatan pramuka sangat beragam dan dirancang untuk mengembangkan berbagai aspek kepribadian dan keterampilan anggotanya. Beberapa kegiatan utama dalam Gerakan Pramuka antara lain:

1. Latihan Rutin:

Latihan rutin biasanya diadakan mingguan dan melibatkan berbagai aktivitas yang mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan karakter pramuka.

2. Perkemahan:

Perkemahan adalah salah satu kegiatan utama dalam pramuka yang melatih kemandirian, kerja sama, dan keterampilan bertahan hidup.

3. Lomba Tingkat:

Lomba tingkat adalah kompetisi antar gugus depan yang menguji keterampilan dan pengetahuan pramuka dalam berbagai bidang.

4. Kegiatan Bakti Sosial:

Pramuka juga aktif dalam kegiatan bakti sosial yang melibatkan pengabdian kepada masyarakat, seperti gotong royong, bantuan bencana, dan kampanye lingkungan.

5. Pendidikan Kepemimpinan:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan anggota pramuka melalui pelatihan dan pengalaman langsung.

Kesimpulannya: Gerakan Pramuka didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dan metode kepanduan yang dikembangkan oleh Robert Baden-Powell, dan telah diadaptasi sesuai dengan konteks Indonesia.

Dengan tujuan membentuk karakter, meningkatkan keterampilan, dan memupuk rasa tanggung jawab serta kepemimpinan, Gerakan Pramuka memainkan peran penting dalam pendidikan non-formal di Indonesia.

Melalui berbagai kegiatan yang menarik dan menantang, pramuka tidak hanya belajar keterampilan praktis tetapi juga nilai-nilai luhur yang akan membentuk mereka menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

Dengan terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman, Gerakan Pramuka diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan karakter generasi muda Indonesia.

Demikian bahasan gerakan pramuka didirikan berdasarkan ... Semoga bisa bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler