Anda Melakukan Ko-kreasi Melalui Langkah-langkah BAGJA, dengan Mendefinisikan Sekolah di Masa Depan menjadi Se

18 Juni 2024, 17:59 WIB
Anda Melakukan Ko-kreasi Melalui Langkah-langkah BAGJA, dengan Mendefinisikan Sekolah di Masa Depan menjadi Sekolah yang Ramah Sampah, dan dapat memanfaatkannya, serta warga sekolah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu semua. Hal ini menggambarkan kegiatan pada pada langkah /Pexels.com /Vanessa Garcia/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, mari kita pelajari dan jawab pertanyaan berikut ini: Anda melakukan ko-kreasi melalui langkah-langkah BAGJA, dengan mendefinisikan sekolah di masa depan menjadi sekolah yang ramah sampah, dan dapat memanfaatkannya, serta warga sekolah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu semua.

Hal ini menggambarkan kegiatan pada pada langkah ...

Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kebiasaan baik para siswa.

Baca Juga: Mengenai Pendidikan dengan Perspektif Global, KHD Menyebutkan bahwa Guru Hendaknya

Salah satu aspek yang dapat dikembangkan adalah kepedulian terhadap lingkungan, khususnya dalam hal pengelolaan sampah.

Dengan menggunakan metode ko-kreasi BAGJA, sekolah dapat bertransformasi menjadi sekolah ramah sampah yang tidak hanya mampu mengelola sampah dengan baik tetapi juga memanfaatkannya.

Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah BAGJA dalam mewujudkan sekolah ramah sampah dan mengembangkan kemampuan warga sekolah untuk melakukannya.

Soal:

Anda melakukan ko-kreasi melalui langkah-langkah BAGJA, dengan mendefinisikan sekolah di masa depan menjadi sekolah yang ramah sampah, dan dapat memanfaatkannya, serta warga sekolah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu semua. hal ini menggambarkan kegiatan pada pada langkah ...

Jawaban:

Artikel: Ko-Kreasi Sekolah Ramah Sampah Melalui Langkah-Langkah BAGJA

Langkah 1: Buat (Define)

Pada tahap awal, kita perlu mendefinisikan visi dan misi sekolah ramah sampah. Visi ini mencakup tujuan jangka panjang dan prinsip-prinsip utama yang akan diikuti.

Misalnya, visi dapat berupa “Menjadikan sekolah bebas sampah dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya dan mengembangkan budaya daur ulang di kalangan siswa dan staf.”

Baca Juga: Sebagai Guru Penggerak yang Menerapkan Kepemimpinan Pembelajaran, Rencana Manakah yang Paling Tepat untuk

Misi yang mendukung visi ini bisa mencakup:

Mengurangi produksi sampah melalui program pengurangan dan daur ulang.
Meningkatkan kesadaran lingkungan di antara siswa, staf, dan komunitas sekolah.
Mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan.
Memanfaatkan sampah organik untuk kompos dan sampah anorganik untuk kerajinan tangan atau dijual kembali.

Langkah 2: Angan-angan (Dream)

Pada tahap ini, berbagai pihak di sekolah diajak untuk bermimpi dan membayangkan masa depan ideal dari sekolah ramah sampah. Siswa, guru, staf, dan orang tua dapat berpartisipasi dalam sesi brainstorming untuk mengemukakan ide-ide kreatif dan inovatif. Beberapa ide yang mungkin muncul antara lain:

Penerapan bank sampah di sekolah.
Penggunaan teknologi untuk pengelolaan sampah.
Kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada daur ulang dan kerajinan dari sampah.
Adanya taman sekolah yang menggunakan kompos dari sampah organik sekolah.

Langkah 3: Gagasan (Design)

Tahap ini melibatkan perancangan program dan aktivitas berdasarkan ide-ide yang telah dihasilkan.

Ini termasuk menyusun rencana kerja yang rinci, mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, serta menentukan timeline dan indikator keberhasilan. Beberapa langkah konkret yang bisa diambil antara lain:

Membuat jadwal pengumpulan dan pemilahan sampah di sekolah.
Menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik.
Mengadakan pelatihan bagi guru dan siswa tentang pengelolaan sampah dan daur ulang.
Merancang program lomba kreatifitas daur ulang untuk siswa.

Langkah 4: Jabarkan (Deliver)
Pada tahap ini, rencana yang telah dibuat mulai diimplementasikan. Ini termasuk eksekusi program, pemantauan proses, dan evaluasi awal. Misalnya:

Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah mengenai program sekolah ramah sampah.
Meluncurkan bank sampah dan kegiatan pengumpulan sampah setiap minggu.
Melibatkan siswa dalam proyek pembuatan kompos dan kerajinan tangan dari sampah.
Mengadakan workshop rutin untuk meningkatkan keterampilan warga sekolah dalam pengelolaan sampah.

Langkah 5: Amati (Observe)

Tahap akhir ini melibatkan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan. Ini termasuk:

Mengukur jumlah sampah yang berhasil dikurangi dan didaur ulang.
Mengumpulkan feedback dari siswa, guru, dan orang tua mengenai program yang berjalan.
Melakukan penyesuaian dan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
Merayakan keberhasilan dan membagikan cerita inspiratif kepada komunitas sekolah.

Baca Juga: Sebagai Guru Penggerak yang Menerapkan Kepemimpinan Pembelajaran, Rencana Manakah yang Paling Tepat untuk

Dengan melalui langkah-langkah BAGJA, sekolah dapat secara efektif bertransformasi menjadi sekolah ramah sampah.

Proses ko-kreasi ini melibatkan seluruh warga sekolah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta mengembangkan kemampuan mereka untuk mengelola sampah dengan bijak.

Ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan tetapi juga membentuk karakter siswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.

Demikian jawaban Anda melakukan ko-kreasi melalui langkah-langkah BAGJA, dengan mendefinisikan sekolah di masa depan menjadi sekolah yang ramah sampah, dan dapat memanfaatkannya, serta warga sekolah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu semua.

Hal ini menggambarkan kegiatan pada pada langkah ... Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler