Ceritakan Satu Buah Praktik Guru Lain yang Pernah Menginspirasi Kegiatan Belajar Ibu/Bapak!

18 Juni 2024, 15:12 WIB
Ceritakan Satu Buah Praktik Guru Lain yang Pernah Menginspirasi Kegiatan Belajar Ibu/Bapak! /Pexels.com / Mikhail Nilov/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, mari kita pelajari dan jawab pertanyaan berikut ini: Ceritakan satu buah praktik guru lain yang pernah menginspirasi kegiatan belajar Ibu/Bapak!

Setiap guru memiliki pengalaman dan pendekatan unik dalam mengajar yang dapat memberikan inspirasi bagi rekan-rekannya.

Baca Juga: Canva Pendidikan Gratis: Yuk Bawa Kreativitas ke Ruang Kelas

Salah satu praktik guru yang pernah menginspirasi kegiatan belajar saya adalah pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PBL) yang diterapkan oleh seorang rekan guru di sekolah kami, Ibu Andini.

Soal:

Ceritakan satu buah praktik guru lain yang pernah menginspirasi kegiatan belajar Ibu/Bapak!

Jawaban:

Praktik Inspiratif: Mengubah Cara Belajar Mengajar melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Latar Belakang Praktik

Ibu Andini adalah seorang guru sains yang sangat berdedikasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Beliau menyadari bahwa pendekatan tradisional yang lebih mengandalkan ceramah dan hafalan kurang efektif dalam mengembangkan pemahaman mendalam dan keterampilan berpikir kritis pada siswa.

Oleh karena itu, beliau memutuskan untuk mencoba pendekatan PBL yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa.

Baca Juga: Apa yang Terlintas di Pikiran Ibu dan Bapak saat Mendengar Kata Asesmen?

Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek

1. Pemilihan Proyek

Ibu Andini memilih topik “Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah” sebagai proyek utama. Topik ini tidak hanya relevan dengan kurikulum sains tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang isu-isu lingkungan.

Beliau membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing dengan tugas yang spesifik terkait dengan proyek ini.

2. Perencanaan dan Penelitian

Setiap kelompok diberi tanggung jawab untuk meneliti berbagai aspek tentang pengelolaan sampah, seperti:

Jenis-jenis sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.
-Metode pengelolaan sampah yang efektif.
-Proyek daur ulang dan penggunaan kembali sampah.
-Kampanye kesadaran lingkungan di komunitas sekolah.

Siswa didorong untuk melakukan penelitian secara mandiri, menggunakan sumber daya dari perpustakaan, internet, dan wawancara dengan pakar lingkungan lokal.

3. Pengembangan Proyek

Selama beberapa minggu, kelompok-kelompok ini bekerja sama untuk mengembangkan proyek mereka. Mereka mengumpulkan data, membuat laporan, dan menyiapkan presentasi yang akan dipaparkan di depan kelas.

Ibu Andini memberikan bimbingan dan umpan balik secara berkala untuk memastikan setiap kelompok tetap berada di jalur yang benar dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Baca Juga: Apakah Kita Diciptakan Hanya dengan Satu Identitas? Mana Diantara Identitas tersebut yang Menurut Anda Penting

4. Presentasi dan Evaluasi

Pada akhir periode proyek, setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka di hadapan kelas. Mereka menggunakan berbagai alat bantu visual seperti poster, slide presentasi, dan model untuk menjelaskan ide-ide mereka.

Sesi presentasi ini diikuti oleh sesi tanya jawab di mana siswa lain dan guru memberikan pertanyaan dan umpan balik.

5. Refleksi dan Penilaian

Setelah presentasi, Ibu Andini mengadakan sesi refleksi di mana siswa diminta untuk menulis esai reflektif tentang apa yang mereka pelajari dari proyek ini, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengatasinya.

Penilaian akhir tidak hanya berdasarkan produk akhir tetapi juga pada proses, kerjasama, dan refleksi pribadi siswa.

Dampak dan Inspirasi
Praktik PBL yang diterapkan oleh Ibu Andini memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi siswa maupun guru:

Pengembangan Keterampilan Abad 21:

Siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang sangat penting untuk sukses di abad 21.

Peningkatan Motivasi dan Keterlibatan Siswa:

Melalui proyek yang relevan dan bermakna, siswa menjadi lebih termotivasi dan terlibat dalam proses belajar. Mereka merasa memiliki tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.

Pembelajaran yang Bermakna dan Kontekstual:

Proyek ini membantu siswa melihat hubungan antara teori yang dipelajari di kelas dan aplikasinya dalam kehidupan nyata, membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Pengembangan Kesadaran Lingkungan:

Proyek ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan baik. Beberapa siswa bahkan melanjutkan dengan membuat kampanye lingkungan di komunitas mereka.

Inspirasi untuk Kegiatan Belajar Saya

Terinspirasi oleh praktik PBL Ibu Andini, saya mulai mengadopsi pendekatan serupa dalam mata pelajaran saya. Saya memilih topik-topik yang relevan dan menarik, mengembangkan proyek-proyek yang memungkinkan siswa untuk terlibat dalam penelitian, kolaborasi, dan presentasi.

Saya juga memberikan lebih banyak kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri dalam konteks proyek yang lebih besar.

Pendekatan ini tidak hanya mengubah cara saya mengajar tetapi juga meningkatkan pengalaman belajar siswa. Mereka menjadi lebih aktif, kreatif, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka. Selain itu, saya melihat peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar dan keterampilan siswa.

Kesimpulannya: Praktik Pembelajaran Berbasis Proyek yang diterapkan oleh Ibu Andini adalah contoh inspiratif tentang bagaimana inovasi dalam metode pengajaran dapat membawa perubahan positif dalam pendidikan.

Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, relevan, dan efektif.

Saya sangat berterima kasih atas inspirasi yang diberikan oleh Ibu Andini dan terus berusaha untuk menerapkan praktik-praktik inovatif dalam kelas saya sendiri.

Demikian jawaban ceritakan satu buah praktik guru lain yang pernah menginspirasi kegiatan belajar Ibu/Bapak! Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Cerita ini bersifat subjektif dan merupakan pengalaman pribadi. Hasil dan dampak dari penerapan metode serupa mungkin berbeda tergantung pada konteks dan lingkungan pendidikan masing-masing.

 

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler