Salah Satu Keterampilan Utama dalam Coaching Adalah Keterampilan Mendengarkan dengan Aktif atau Sering

16 Juni 2024, 08:32 WIB
Salah Satu Keterampilan Utama dalam Coaching Adalah Keterampilan Mendengarkan dengan Aktif atau Sering /Pexels.com /Talha Riaz/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah contoh jawaban salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak.

Ada beberapa hal yang biasanya menghambat kita untuk menjadi pendengar aktif, salah satunya adalah “asumsi” (sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar).

Pertanyaan salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak ini menarik untuk diulas.

Baca Juga: Pak Rino Adalah Guru Pembina OSIS Pada Suatu Hari Ada Kejadian Yaitu Bendahara OSIS (Tantri) Tidak Sengaja

Yuk perhatikan pembahasan salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak ini.

Coaching merupakan sebuah proses kemitraan di mana seorang coach bekerja bersama individu untuk menginspirasi pemikiran kreatif dan mendorong pengembangan diri.

Tujuan utama dari coaching ini ialah membantu individu untuk bisa memaksimalkan potensi pribadi dan profesional mereka.

Hal ini dilakukan agar mereka dapat mencapai tujuan yang lebih tinggi dan lebih efektif dalam berbagai aspek kehidupan.

Melalui dialog yang mendalam dan reflektif, coaching mendorong klien untuk menemukan solusi, mengatasi hambatan, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak pembahasan berikut ini.

Soal Lengkap

Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak.

Ada beberapa hal yang biasanya menghambat kita untuk menjadi pendengar aktif, salah satunya adalah “asumsi” (sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar).

Manakah dari pernyataan berikut ini yang dapat dilakukan Coach dalam mengatasi permasalahan tersebut?

a. “Sepertinya Bapak lemes banget menyampaikan masalah tersebut. Saya melihatnya seperti itu.”
b. “Barusan Ibu katakan kalau Ibu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang Ibu maksud? Bisa di ceritakan?”
c. “Kelihatanya ibu sangat antusias sekali ketika membahas topik tersebut. Apakah betul seperti itu Bu?”
d. “Barusan saya melihat ibu sepertanya yang sudah prustasi dan mau menyerah. Menurut hemat saya tetep semangat ya Bu”.
e. “Dari apa yang barusan Bapak ceritakan, saya menangkap ada rasa putus asa dalam diri bapak. Apakah betul seperti itu Pak?”

Jawaban:

b.“Barusan Ibu katakan kalau Ibu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang Ibu maksud? Bisa di ceritakan?”

Keterampilan mendengarkan dengan aktif merupakan salah satu kunci utama dalam coaching yang efektif. Dalam konteks ini, mendengarkan dengan aktif berarti benar-benar memahami apa yang disampaikan oleh klien, tanpa adanya gangguan internal atau eksternal, serta mampu memberikan respon yang mendalam dan relevan. Salah satu penghambat utama dalam mendengarkan aktif adalah "asumsi", di mana kita telah memiliki anggapan tertentu tentang situasi yang dihadapi klien, yang belum tentu benar.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi seorang coach untuk menggali lebih dalam pernyataan klien, memastikan bahwa pemahaman mereka akurat dan bebas dari prasangka. Dari beberapa pernyataan yang diberikan, pernyataan yang paling efektif dalam konteks ini adalah:

b. “Barusan Ibu katakan kalau Ibu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang Ibu maksud? Bisa di ceritakan?”

Pernyataan ini memenuhi beberapa kriteria penting dalam mendengarkan aktif.

Pertama, pernyataan ini menunjukkan bahwa coach telah memperhatikan apa yang dikatakan oleh klien, yaitu perasaan buntu yang dirasakan.

Kedua, coach tidak langsung membuat asumsi atau interpretasi pribadi tentang apa yang dimaksud dengan "buntu". S

ebaliknya, coach mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong klien untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Dengan demikian, coach menghindari perangkap asumsi yang mungkin tidak tepat.

Ketiga, pertanyaan ini bersifat eksploratif dan membuka ruang bagi klien untuk mengungkapkan lebih banyak informasi tentang perasaan mereka.

Hal ini membantu klien merasa didengar dan dihargai, serta memberikan coach informasi yang lebih lengkap dan akurat untuk membantu klien menemukan solusi.

Dalam coaching, penting untuk membantu klien menemukan jawabannya sendiri, dan pertanyaan terbuka adalah alat yang sangat efektif untuk mencapai hal ini.

Pernyataan-pemyataan lain dalam daftar cenderung berisiko membawa asumsi pribadi coach ke dalam percakapan.

Misalnya, pernyataan seperti "Sepertinya Bapak lemes banget" atau "Saya melihat ibu sepertinya sudah prustasi" dapat mengarahkan pembicaraan ke arah yang mungkin tidak sesuai dengan pengalaman sebenarnya dari klien.

Hal ini dapat menyebabkan klien merasa disalahpahami atau bahkan tidak dihargai.

Dengan demikian, dalam konteks coaching yang efektif, pernyataan b. adalah pilihan terbaik untuk mengatasi hambatan mendengarkan aktif yang disebabkan oleh asumsi.

Pertanyaan ini mengedepankan eksplorasi dan klarifikasi, dua elemen kunci dalam mendengarkan aktif yang membantu menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan baik antara coach dan klien.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 187 188 189 190 Subtema 3 Pembelajaran 5 Buku Tematik

Jadi, itulah referensi jawaban terkait salah satu keterampilan utama dalam coaching tersebut.***

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler