Dalam Mengupdate Status atau Mengunggah Tulisan di Media Sosial, Umat Islam Harus Mengikuti Perintah dalam

3 Juni 2024, 15:25 WIB
Dalam Mengupdate Status atau Mengunggah Tulisan di Media Sosial, Umat Islam Harus Mengikuti Perintah dalam Al-Qur’an /Pixabay/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan menjawab pertanyaan: Dalam mengupdate status atau mengunggah tulisan di media sosial, umat Islam harus mengikuti perintah dalam Al-Qur’an. Itu karena Al-Qur’an dianggap sebagai kitab suci yang berisi petunjuk hidup bagi umat Muslim.

Oleh sebab itu, ketika seorang Muslim menggunakan media sosial untuk mengupdate status atau mengunggah tulisan, penting bagi mereka untuk memperhatikan perintah-perintah yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Baca Juga: Sebutkan Masing-Masing 2 Tantangan Internal dan Eksternal Implementasi dalam Wawasan Nusantara! Simak Ulasan

Mengupdate Status atau Mengunggah Tulisan di Media Sosial Sesuai Ajaran Al-Qur’an

Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi platform penting untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri. Bagi umat Islam, aktivitas di media sosial juga harus selaras dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang mengandung petunjuk hidup, termasuk bagaimana seorang Muslim seharusnya bersikap dan berperilaku di dunia maya.

Soal:

Dalam mengupdate status atau mengunggah tulisan di media sosial, umat Islam harus mengikuti perintah dalam Al-Qur’an.

Diantaranya dalam Q.S. Al-Hujurāt/49: 12. Di bawah ini adalah isi perintahnya, yaitu…

A. menghindari husnudzan, tajassus, dan ghibah
B. melaksanakan husnudzan, tajassus, dan ghibah
C. menghindari su’udzan, tajassus, dan melaksanakan ghibah
D. menghindari su’udzan, dan melaksanakan tajassus, dan ghibah
E. menghindari su’udzan, tajassus, dan ghibah

Jawaban:

E. menghindari su’udzan, tajassus, dan ghibah

Pembahasan:

Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup

Al-Qur'an bukan hanya berisi ibadah ritual, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk etika dan moral dalam berkomunikasi.

Dalam konteks media sosial, umat Islam harus memperhatikan etika dalam berinteraksi dan berbagi informasi. Hal ini penting agar perilaku di media sosial tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Juga: Menurut Pendapat Anda, Pertimbangan Apa Sajakah yang Menjadi Alasan Tidak Diubahnya Pancasila di Tengah

Etika Berkomunikasi dalam Al-Qur'an

Salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memberikan petunjuk tentang etika berkomunikasi adalah Q.S. Al-Hujurāt/49: 12.

Ayat ini memberikan beberapa perintah penting yang relevan dalam konteks penggunaan media sosial:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.

Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.

Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?

Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Hujurāt/49: 12)

Ayat ini mengandung beberapa perintah yang sangat relevan bagi pengguna media sosial:

Menghindari Su’udzan (Prasangka Buruk): Prasangka buruk bisa memicu fitnah dan perpecahan.

Dalam konteks media sosial, ini berarti menghindari membuat asumsi negatif tentang orang lain tanpa bukti yang jelas.

Menghindari Tajassus (Mencari-cari Kesalahan Orang Lain): Mencari-cari kesalahan orang lain adalah perilaku yang dilarang dalam Islam.

Di media sosial, hal ini berarti tidak boleh menguntit atau mencari-cari aib orang lain untuk dipublikasikan.

Menghindari Ghibah (Menggunjing): Menggunjing atau berbicara buruk tentang orang lain di belakang mereka adalah tindakan yang diharamkan. Media sosial seringkali menjadi tempat untuk menggunjing, dan ini harus dihindari.

Jawaban atas Pertanyaan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perintah dalam Q.S. Al-Hujurāt/49: 12 yang harus diikuti oleh umat Islam dalam mengupdate status atau mengunggah tulisan di media sosial adalah:

E. menghindari su’udzan, tajassus, dan ghibah

Menggunakan media sosial dengan bijak dan sesuai dengan ajaran Al-Qur'an adalah tanggung jawab setiap Muslim.

Dengan menghindari prasangka buruk, tidak mencari-cari kesalahan orang lain, dan tidak menggunjing, umat Islam dapat menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis di dunia maya.

Baca Juga: Mengapa Kekurangan Bakteri Baik pada Usus Kita dapat Meningkatkan Risiko Hipertensi

Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari ajaran Al-Qur'an dan mengaplikasikannya dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan media sosial.

Demikian jawaban dalam mengupdate status atau mengunggah tulisan di media sosial, umat Islam harus mengikuti perintah dalam Al-Qur’an. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler