Berdasarkan Kerangka Kerja yang Diusulkan oleh Kreitner & Kinicki (2001), Uraikan Secara Rinci Tujuh Syarat

30 Mei 2024, 18:41 WIB
Berdasarkan Kerangka Kerja yang Diusulkan oleh Kreitner & Kinicki (2001), Uraikan Secara Rinci Tujuh Syarat /Pixabay.com / memyselfaneye/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan menjawab pertanyaan: berdasarkan kerangka kerja yang diusulkan oleh Kreitner & Kinicki (2001), uraikan secara rinci tujuh syarat untuk membuat umpan balik yang efektif.

Umpan balik adalah komponen penting dalam manajemen dan pengembangan individu maupun organisasi. Umpan balik yang efektif dapat membantu meningkatkan kinerja, memperbaiki kesalahan, dan memotivasi penerima untuk mencapai tujuan yang lebih baik.

Baca Juga: Ini Penjelasan Apa yang Dimaksud dengan Aktivitas Dummy pada Metode CPM serta Kapan Aktivitas Dummy Digunakan

Berdasarkan kerangka kerja yang diusulkan oleh Kreitner & Kinicki (2001), terdapat tujuh syarat untuk membuat umpan balik yang efektif. Berikut adalah uraian rinci mengenai setiap syarat dan kontribusinya terhadap efektivitas umpan balik:

Soal:

Berdasarkan kerangka kerja yang diusulkan oleh Kreitner & Kinicki (2001), uraikan secara rinci tujuh syarat untuk membuat umpan balik yang efektif.

Apa saja komponen-komponen tersebut dan bagaimana setiap syarat berkontribusi terhadap efektivitas umpan balik?

Jawaban:

Syarat-Syarat Umpan Balik yang Efektif Berdasarkan Kreitner & Kinicki (2001)

1. Spesifik:

Penjelasan: Umpan balik harus konkret dan jelas mengenai aspek yang dinilai, tidak boleh bersifat umum atau ambigu.

Kontribusi: Umpan balik yang spesifik membantu penerima memahami dengan tepat area mana yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat dan langsung pada titik permasalahan.

Baca Juga: Auditor Internal Perlu Menyusun Program Audit yang Tepat untuk Menemukan Fakta yang Terjadi di Lapangan

2. Akurat

Penjelasan: Umpan balik harus didasarkan pada data dan fakta yang valid, serta tidak mengandung bias.

Kontribusi: Keakuratan umpan balik memastikan bahwa penerima dapat mempercayai informasi yang diberikan dan tidak merasa diperlakukan tidak adil, yang dapat meningkatkan penerimaan dan respons positif terhadap umpan balik.

3. Tepat Waktu:

Penjelasan: Umpan balik harus diberikan sedekat mungkin dengan waktu terjadinya perilaku atau peristiwa yang dinilai.

Kontribusi: Ketepatan waktu dalam memberikan umpan balik memungkinkan penerima untuk segera mengingat konteks dan detail situasi yang dimaksud, serta segera mengambil tindakan korektif atau mempertahankan perilaku positif.

4. Konstruktif:

Penjelasan: Umpan balik harus memberikan panduan atau saran yang membantu penerima untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja.

Kontribusi: Konstruktivitas dalam umpan balik memastikan bahwa selain mengetahui apa yang salah atau kurang, penerima juga mendapatkan wawasan tentang bagaimana mereka dapat melakukan perbaikan yang diperlukan.

5. Personal:

Penjelasan: Umpan balik harus mempertimbangkan kepribadian dan kebutuhan individu penerima.

Kontribusi: Dengan personalisasi umpan balik, penerima akan merasa dihargai dan dipahami, yang meningkatkan motivasi mereka untuk menerima dan bertindak berdasarkan umpan balik tersebut.

6. Kontinu:

Penjelasan: Umpan balik harus diberikan secara berkala dan berkelanjutan, bukan hanya sekali atau sporadis.

Kontribusi: Kontinuitas dalam memberikan umpan balik memastikan bahwa perkembangan dan perbaikan dapat dipantau dan disesuaikan secara berkelanjutan, membantu penerima untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja.

Baca Juga: Sistem Akuntansi yang Baik Sangat Bergantung pada Pengendalian Internal yang Kuat Bagaimana Pertanggungjawaban

7. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Sopan:

Penjelasan: Umpan balik harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, sopan, dan tidak menyinggung perasaan penerima.
Kontribusi: Penggunaan bahasa yang jelas dan sopan dalam memberikan umpan balik membantu mencegah kesalahpahaman dan menjaga hubungan baik antara pemberi dan penerima umpan balik, sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi terbuka dan pengembangan diri.

Dengan memperhatikan ketujuh syarat ini, umpan balik dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu.

Setiap syarat tersebut memainkan peran penting dalam memastikan bahwa umpan balik tidak hanya diterima dengan baik tetapi juga menghasilkan perubahan positif yang diinginkan.

Demikian jawaban berdasarkan kerangka kerja yang diusulkan oleh Kreitner & Kinicki (2001), uraikan secara rinci tujuh syarat untuk membuat umpan balik yang efektif. Mudah-mudahan bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler