Dalam Sebuah Novel ada Pengarang yang Sengaja Membuat Alur Secara Runtut, tetapi Kemudian Membuat Kejutan

29 Mei 2024, 19:39 WIB
Dalam Sebuah Novel ada Pengarang yang Sengaja Membuat Alur Secara Runtut, tetapi Kemudian Membuat Kejutan di Akhir Cerita Dengan Membuat Kesimpulan yang Menggantung /Pexels.com / Lisa Fotios/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan menjawab pertanyaan: Dalam sebuah novel ada pengarang yang sengaja membuat alur secara runtut, tetapi kemudian membuat kejutan di akhir cerita dengan membuat kesimpulan yang menggantung.

Artinya, penyelesaian cerita dibiarkan kepada pembaca sendiri untuk menebaknya?

Kaitkan dengan kaidah alur itu sendiri. Bagaimana komentar Anda terhadap hal ini dan berikan contoh satu novel atau cerpen yang pernah Anda baca dan memiliki bagian akhir yang "menggantung" minimal 150 kata.

Baca Juga: Silakan Kemukakan Pemahaman tentang Keterampilan Pragmatik serta Kebermanfaatannya dalam Kehidupan Anda

Dalam dunia sastra, pengarang memiliki berbagai cara untuk menyusun alur cerita, salah satunya adalah dengan menyusun alur secara runtut tetapi menyajikan kesimpulan yang menggantung di akhir cerita.

Alur cerita adalah tulang punggung sebuah narasi yang mencakup rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita, mulai dari pengenalan, konflik, klimaks, hingga penyelesaian.

Namun, tidak semua cerita berakhir dengan penyelesaian yang jelas. Beberapa penulis memilih untuk membuat akhir yang menggantung, meninggalkan pembaca dengan pertanyaan dan spekulasi.

Soal:

Dalam sebuah novel ada pengarang yang sengaja membuat alur secara runtut, tetapi kemudian membuat kejutan di akhir cerita dengan membuat kesimpulan yang menggantung.

Artinya, penyelesaian cerita dibiarkan kepada pembaca sendiri untuk menebaknya?

Kaitkan dengan kaidah alur itu sendiri. Bagaimana komentar Anda terhadap hal ini dan berikan contoh satu novel atau cerpen yang pernah Anda baca dan memiliki bagian akhir yang "menggantung" minimal 150 kata.

Baca Juga: Contoh Aksi Nyata Topik Numerasi Meningkatkan Kemampuan Murid di Platform Merdeka Mengajar

Jawaban:

Alur Cerita yang Menggantung: Antara Kejutan dan Keterlibatan Pembaca

Alur Cerita dan Akhir yang Menggantung

Kaidah Alur Cerita

Secara umum, alur cerita mengikuti struktur tradisional yang terdiri dari:

Eksposisi: Pengenalan karakter, setting, dan situasi awal.
Rising Action: Pengembangan konflik dan peristiwa yang meningkatkan ketegangan.

Klimaks: Titik puncak konflik di mana segala sesuatu mencapai intensitas tertinggi.
Falling Action: Penurunan ketegangan dan penjelasan setelah klimaks.

Resolusi: Penyelesaian konflik dan penutupan cerita.

Namun, dalam beberapa karya sastra, penulis sengaja memutus alur cerita pada titik resolusi atau bahkan klimaks, menciptakan akhir yang menggantung. Ini bisa dimaksudkan untuk:

Menjaga Misteri: Membiarkan pembaca dengan perasaan penasaran.
Mengundang Interpretasi: Mendorong pembaca untuk berpikir dan menafsirkan sendiri akhir cerita.
Mencerminkan Realitas: Menggambarkan ketidakpastian dan kompleksitas kehidupan nyata yang sering kali tidak memiliki penyelesaian jelas.

Komentar terhadap Alur yang Menggantung

Akhir cerita yang menggantung bisa menjadi alat yang efektif dalam menarik perhatian pembaca dan membuat mereka terlibat lebih dalam dengan narasi. Ini mendorong pembaca untuk merenungkan makna cerita dan memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi selanjutnya.

Namun, pendekatan ini juga bisa membuat frustrasi beberapa pembaca yang mengharapkan resolusi yang jelas dan memuaskan.

Contoh Novel dengan Akhir yang Menggantung

Salah satu contoh terkenal dari novel yang memiliki akhir yang menggantung adalah "The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger.

Novel ini mengisahkan perjalanan Holden Caulfield, seorang remaja yang mengalami berbagai konflik internal dan eksternal. Pada akhir cerita, Holden berada di sebuah rumah sakit jiwa, merenungkan masa depannya.

Namun, Salinger tidak memberikan penutupan yang jelas tentang apa yang akan terjadi pada Holden. Pembaca dibiarkan dengan pertanyaan apakah Holden akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan atau terus bergulat dengan kegelisahannya.

Kesimpulannya: akhir cerita yang menggantung adalah alat naratif yang dapat memberikan kedalaman dan makna lebih pada sebuah karya sastra.

Baca Juga: Menyimak Langkah dan Contoh Aksi Nyata Melakukan Asesmen Awal Pembelajaran Topik Asesmen SD/Paket A di PMM

Meskipun dapat meninggalkan pembaca dengan rasa penasaran, teknik ini juga dapat memperkaya pengalaman membaca dengan mengundang interpretasi dan refleksi yang mendalam.

Dalam novel seperti "The Catcher in the Rye," akhir yang menggantung menciptakan ruang bagi pembaca untuk merenungkan nasib karakter dan tema-tema yang diangkat dalam cerita.

Demikian jawaban pertanyaan bagaimana komentar Anda terhadap hal ini dan berikan contoh satu novel atau cerpen yang pernah Anda baca dan memiliki bagian akhir yang "menggantung" minimal 150 kata. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler