Rapor Pendidikan 2023, Numerasi dan Kualitas Pembelajaran Meningkat, Kemampuan Literasi SMA Turun

4 April 2024, 08:52 WIB
Rapor Pendidikan 2023, Numerasi dan Kualitas Pembelajaran Meningkat, Kemampuan Literasi SMA Turun /pexels.com/Lum3n/

INFOTEMANGGUNG.COM - Para pengajar Indonesia, dari data raport pendidikan 2023 kita bisa memperoleh bermacam-macam penilaian. Pembelajaran pascapandemi Covid-19 berangsur kembali normal. Rapor pendidikan 2023 yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberi gambaran untuk penilaian.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sudah merilis Rapor Pendidikan 2023 di laman https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/.

Dari data raport pendidikan 2023, diketahui banyak capaian baik, tapi ada pula nilai merah yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Keyakinan Kelas Guru Penggerak Meningkatkan Motivasi dan Disiplin Murid melalui Perannya: Sebuah Kajian

Para pendidik mengetahui ada sebelas indikator penilaian dalam rapor pendidikan 2023. Di antara 11 indikator itu ada kemampuan literasi murid, kemampuan numerasi murid, karakter murid, iklim keamanan sekolah serta iklim inklusivitas sekolah.

Lalu ada iklim kebinekaan sekolah, kualitas pembelajaran, penyerapan lulusan SMK, kemitraan dan keselarasan SMK dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, dan angka partisipasi sekolah.

Data yang diambil dan kemudian dianalisa merupakan cerminan dari wajah pendidikan pada 2022.

Tahun 2023 hasil rapor untuk kemampuan numerasi murid ini membuat gembira. Semua jenjang dari SD/MI/sederajat hingga SMA/SMK/MA/sederajat mengalami kenaikan.

Nilai kualitas pembelajaran juga mengalami kenaiakn. Tetapi ada pula nilai yang mengalami penurunan.

Contohnya, kemampuan literasi murid untuk jenjang SMA/SMK/MA. Lalu iklim keamanan sekolah juga mengalami penurunan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menyatakan hasil asesmen nasional (AN) yang ditampilkan dalam rapor pendidikan Indonesia menunjukkan mulai ada pemulihan pembelajaran pascapandemi.

Untuk tahun 2022, jumlah murid SD, SMP, dan SMA/SMK yang memenuhi kompetensi minimum dalam numerasi meningkat bila dibandingkan dengan 2021. Untuk literasi, juga terjadi peningkatan di jenjang SD dan SMP.

Baca Juga: Menurut Pendapat Kalian Mengapa Jepang Memberikan Janji Kemerdekaan kepada Indonesia? Jawab Sejarah Kelas 11

Peningkatan signifikan menunjukkan dampak awal dari program-program Merdeka Belajar yang sementara ini memang lebih banyak ditujukan ke jenjang SD dan SMP/sederajat.

Contohnya pendampingan melalui Kampus Mengajar yang menyasar SD dan SMP yang paling rendah skor literasi dan numerasinya. Program buku bacaan bermutu menyasar jenjang SD mempunyai skor literasi dan numerasinya yang paling rendah.

Pekerjaan rumah (PR), terutama di jenjang SMA/SMK lantaran nilai literasinya yang turun. Semua jenjang juga perlu ditingkatkan agar kualitas pendidikan kita bukan hanya pulih seperti sebelum pandemi, tapi menjadi lebih baik dibanding sebelumnya.

Perbaikan kualitas didorong melalui penerapan Kurikulum Merdeka dan penyediaan berbagai perangkat yang membantu guru menerapkan kurikulum tersebut dengan baik.

Hasil studi INOVASI (kemitraan pemerintah Indonesia dan Australia) menunjukkan bahwa karakteristik Kurikulum Merdeka seperti fleksibilitas dan fokusnya pada keterampilan dasar adalah faktor kunci dalam pemulihan pembelajaran.

Hasil studi itu menunjukkan bahwa sekolah yang menerapkan kurikulum yang fleksibel dan berfokus pada literasi-numerasi mengalami pemulihan pembelajaran yang dua kali lebih cepat dibanding sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2013.

Sebanyak 11 indikator penilaian yang ada dalam Rapor Pendidikan 2023, yakni: Kemampuan Literasi Murid Kemampuan Numerasi Murid Karakter Murid Iklim Keamanan Sekolah Iklim Inklusivitas Sekolah Iklim Kebhinekaan Sekolah Kualitas Pembelajaran Penyerapan Lulusan SMK Kemitraan dan Keselarasan SMK dengan Dunia Kerja Persentase PAUD Terakreditasi Minimal B Angka Partisipasi Sekolah.

Dari 11 indikator penilaian Rapor Pendidikan 2023, indikator kemampuan literasi murid SMA termasuk yang mengalami penurunan.

Padahal, kemampuan literasi penting bagi murid di lingkungan sekolah dan masyarakat sebagai dasar pengetahuan, pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis, serta bekal daya saing pada era globalisasi dan teknologi Indikator kemampuan literasi murid yang mengalami penurunan di tingkat SMA/SMK/MA sederajat.

Indikator kemampuan literasi murid jenjang SMA sederajat turun 4,59 poin (skor 53,85 persen di 2021) menjadi 49,26 persen pada tahun 2022.

Sedangkan kemampuan literasi murid jenjang SD sederajat naik 8,11 poin (skor 53,42 persen di 2021) menjadi 61,53 persen pada tahun 2022.

Kemampuan literasi murid di tingkat SMP sederajat mengalami kenaikan 7,63 poin (skor 51,37 persen di 2021) menjadi 59,00 persen di tahun 2022.

Baca Juga: 6 Soal Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 2 Pembelajaran Terdiferensiasi Numerik (Baru(

Rapor Pendidikan mengartikan kemampuan literasi murid sebagai kemampuan memahami dan menggunakan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Data Rapor Pendidikan 2023 berasal dari penilaian 2022, utamanya dari hasil Asesmen Nasional (AN), Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sistem pendataan pendidikan yang dikelola Kementerian Agama (EMIS), dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Demikian Rapor pendidikan 2023 yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Semoga bermanfaat.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler