Contoh Tugas Modul 1.2 Guru Penggerak, Diagram Trapesium Usia Guru Penggerak

1 April 2024, 11:26 WIB
Contoh Tugas Modul 1.2 Guru Penggerak, Diagram Trapesium Usia Guru Penggerak /pexels.com/Mikhail Nilov/

INFOTEMANGGUNG.COM - Para pendidik indonesia, berikut adalah contoh tugas modul 1.2 guru penggerak dengan pembahasan diagram trapesium usia guru penggerak. Mari kita pelajari bersama.

Sebagai garda terdepan dalam sistem pendidikan, peran seorang guru tidak terbatas pada menyampaikan materi pelajaran di kelas.

Baca Juga: 10 Kunci Jawaban Post Test Modul 4 Disiplin Positif: Hukuman dan Konsekuensi

Lebih dari itu, guru juga memiliki peran strategis dalam memimpin transformasi pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, inspiratif, dan berkualitas.

Di dalam kerangka ini, Program Guru Penggerak hadir sebagai inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan para guru di Indonesia agar mampu menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Pada modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak terlihat melalui tahap M-E-R-D-E-K-A di setiap sub-modul.

Setelah membuka modul 1.2 ini diawali dengan Mulai dari Diri modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Ini adalah bagian dari tugas yang harus Para Pendidik kerjakan di Program Guru Penggerak memasuki Minggu ke-3.

Seorang guru penggerak bukan hanya sekadar pengajar di ruang kelas, tetapi juga pemimpin yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan membimbing rekan guru serta melibatkan berbagai pihak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Untuk itu, seorang guru penggerak perlu memiliki kualifikasi akademik yang baik, kompetensi kepemimpinan, serta kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan beragam pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan.

Di tahap ke-3, pembelajaran akan dimulai dengan membuat diagram trapesium usia dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri pendidik. Lewat kegiatan ini, hal yang perlu diperhatikan saat menjawab pertanyaan nanti adalah kejujuran dalam memberikan jawaban.

Tidak ada jawaban benar atau salah di sini. Yang menjadi pertanyaan hanyalah upaya untuk membantu menggali pengalaman serta nilai diri sendiri sebagai calon guru penggerak. 

 Diagram trapesium usia guru penggerak

Diagram trapesium usia guru penggerak adalah sebuah grafik yang menggambarkan distribusi usia para guru yang terlibat dalam Program Guru Penggerak.

Dalam diagram trapesium usia guru penggerak tersebut, sumbu horizontal akan mewakili rentang usia guru, sedangkan sumbu vertikal akan menunjukkan jumlah guru di setiap rentang usia tersebut.

Berikut adalah contoh interpretasi diagram trapesium usia guru penggerak:

1. Basis trapesium: Rentang usia tertua dari guru-guru yang terlibat dalam Program Guru Penggerak.

2. Puncak trapesium: Rentang usia terbanyak dari guru-guru yang terlibat dalam Program Guru Penggerak.

3. Sisi-sisi trapesium: Mewakili penurunan jumlah guru seiring bertambahnya usia (sisi kanan) dan peningkatan jumlah guru seiring dengan berkurangnya usia (sisi kiri).

4. Lebar trapesium: Menggambarkan seberapa merata distribusi usia guru penggerak.

Semakin lebar trapesium, semakin merata distribusi usia guru.

Dengan demikian, diagram trapesium usia guru penggerak memberikan gambaran visual tentang komposisi usia para guru yang terlibat dalam program tersebut, serta memungkinkan untuk mengidentifikasi pola-pola atau tren-tren tertentu terkait dengan distribusi usia guru penggerak.

Baca Juga: 18 Soal Kunci Jawaban Pretest Modul 2 Guru Penggerak, Pertanyaan Coaching yang Menggali Potensi Coachee Wajib

Agar dapat membuat trapesium usia ada beberapa langkah yang harus pendidk lakukan.

Tugas Modul 1.2: Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Komunitas Pendidikan

Tugas Modul 1.2 dari Program Guru Penggerak bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan kepemimpinan kolaboratif yang efektif dalam memimpin perubahan di lingkungan pendidikan. Modul ini mencakup berbagai aspek penting, antara lain:

Pemahaman Kepemimpinan Kolaboratif: Guru penggerak diajak untuk memahami konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan kolaboratif, yang menekankan pentingnya kerjasama, komunikasi, dan pembagian tanggung jawab dalam mencapai tujuan bersama.

Analisis Kebutuhan: Guru penggerak diajak untuk melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas pendidikan tempat mereka bertugas. Ini termasuk identifikasi masalah, peluang, dan sumber daya yang tersedia.

Pengembangan Rencana Aksi: Berdasarkan analisis kebutuhan, guru penggerak diminta untuk merancang rencana aksi yang konkret dan terukur untuk mengatasi masalah-masalah yang telah diidentifikasi. Rencana aksi ini harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan memperhatikan aspek keberlanjutan.

Implementasi dan Evaluasi: Guru penggerak diberikan dukungan dalam melaksanakan rencana aksi yang telah dirancang, serta melakukan evaluasi berkala terhadap kemajuan dan dampak yang telah dicapai. Evaluasi ini menjadi dasar untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan jika diperlukan.

Penerapan Konsep Kepemimpinan Kolaboratif: Studi Kasus

Sebagai bagian dari tugas Modul 1.2, guru penggerak juga diberikan kesempatan untuk menerapkan konsep kepemimpinan kolaboratif dalam sebuah studi kasus.

Melalui studi kasus ini, mereka dapat menguji pemahaman dan keterampilan yang telah dipelajari dalam konteks nyata, serta merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Pertama, buat garis miring ke kanan atas. Garis ini adalah menggambarkan garis usia sekolah. Yaitu mulai dari 0 tahun sampai pendidik terakhir bersekolah di jenjang pendidikan terakhir yaitu S1 pada usia 22 / 23 tahun.

Kedua, tarik garis horisontal ke kanan. Ini menggambarkan usia aktif kerja pendidik. Di mulai dari awal usia kerja sampai ujung garis itu ditulis 60 sebagai usia pensiun Saya. Sementara 35 (contohnya) adalah usia pendidik sekarang.

Ketiga, Pendidik harus mengingat-ingat dua peristiwa penting yang terjadi di usia sekolahnya saat itu. Peristiwa tersebut adalah peristiwa positif dan negatif. Kemudian dihitung selisih antara usia sekarang dan kedua peristiwa tersebut.

Berikut contoh "TRAPESIUM USIA" yang bisa dibuat desain canvanya:

Ini merupakan 2 peristiwa positif dan peristiwa negatif saat masih usia sekolah:

Refleksi:

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Jawaban: Peristiwa postif dimana saat usia 9 tahun, saat duduk bangku SD saya banyak memiliki teman baik, selalu dapat masuk peringkat 3 besar, selalu mendapatkan nilai baik di raport kategori kepribadian siswa kerajinan, kerapian dan kebersihan dan paling masih teringat sampai sekarang salah satu guru mengajarkan saya sikap berani dan percaya diri saat waktu lomba debat dihadap teman kelas.

Sedangkan, peristiwa negatif saat usia 13 tahun, pada saat duduk di bangku SMP banyak peristiwa negatif yakni telat datang ke sekolah dengan diberikan hukuman dimarahi guru setelah itu dilanjutkan membersihkan toilet, saat waktu upacara senin saya tidak membawa topi dipisahkan barisan yang paling depan menghadap murid yang lain.

Saat waktu mata pelajaran biologi saya pernah rasakan mengulang seratus kali karena tidak menghafal nama-nama flora dan fauna dengan menggunakan bahasa latin, dan juga saya sempat gagal dalam ujian nasional (tidak lulus) dimana banyak teman-teman saya senasib gagal ujian nasional.

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

Jawaban: Peristiwa positif: Yang terlibat dalam peristiwa positif adalah Ibu guru wali kelas, Bapak guru mata pelajaran Biologi, teman kelas dan orang tua

Peristiwa negatif: Yang terlibat dalam peristiwa negatif adalah guru piket, guru agama dan teman kelas

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)

Jawaban: Peristiwa positif: Dengan bimbingan dari guru agama, saya menjadi berani dan percaya diri tampil di lomba. Saya juga termotivasi untuk lebih giat mengali potensi diri saya

Peristiwa negatif: Saya merasa malu dan sedih mendapatkan hukuman fisik yang diberikan. selain itu saya merasa terkejut dan sedih saat membaca pengumuman hasil ujian nasional tidak lulus, saya duduk termenung dan menyesal tidak serius belajar serta ada perasaan takut pulang ke rumah jika orang tua menanyakan hasil ujian.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Jawaban: Karena momen peristiwa positif dan negatif tersebut memberikan dampak perubahan dalam hidup saya dan masih membekas sampai sekarang, hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi pembentukan karakter diri saya.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Jawaban: Trapesium Usia: Dari kegiatan trapesium usia, saya mempelajari bahwa suatu emosi positif dan negatif dapat bertahan lama dalam ingatan jangka panjang serta mempengaruhi perkembangan karakter diri kita.

Saya sebagai guru harus selalu berusaha untuk memberikn pelayanan terbaik dan pengalaman-pengalaman luar biasa ke murid yang bisa menumbuhkan emosi positif, agar karakter murid kita berkembang semakin baik.

Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Roda Emosi: Sedangkan, dari roda emosi, saya lebih bisa mengenali tentang emosi dan membedakan emosi dasar manusia dan gabungan emosi tersebut akan menimbulkan suatu emosi yang baru.

Ini sangat penting bagi kita sebagai guru, dengan mengetahui keadaan emosi murid, kita bisa memberikan tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah murid.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

Peran menjadi seorang guru itu tidak mudah, butuh proses tanpa putus semangat belajar serta butuh ekstra tenaga dan pikiran untuk melayani murid dalam rangka untuk mendorong kekuatan kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna.

Baca Juga: 10 Soal Sumatif Bab 7 Matematika Kelas 5 Kurikulum Merdeka, Perbandingan Ciri-ciri Bangun Datar

Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

-Nilai yang ada pada diri saya adalah saya orangnya suka belajar dan suka mencoba hal-hal baru yang menantang diri sendiri dengan sesuatu hal yang belum saya miliki karena prinsip saya selagi masih mampu dan ada jalan pasti bisa kalau kita berusaha dan berdoa.
-Kolaboratif dan menjalin bekerjasama yang baik dengan rekan guru dan komunitas sekolah
-Komunikatif dan perhatian kepada murid dengan memberikan kesempatan dan kebebasan sesuai kebutuhan belajarnya.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Peran yang saya mainkan dalam menggerakkan murid adalah melayani dan menuntun murid dalam rangka untuk mendorong kekuatan kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna serta menjadi sahabat terbaik bagi murid agar tercipta keakraban.

Dan juga berkolaborasi dengan rekan guru, komunitas sekolah dan semua pihak yang terlibat untuk saling gotong royong dengan bersama-sama untuk memajukan pendidikan khususnya di sekolah saya bertugas.

Dalam menjalani peran sebagai guru penggerak, membangun kepemimpinan kolaboratif yang efektif merupakan kunci untuk meraih perubahan yang berkelanjutan dalam dunia pendidikan.

Melalui tugas Modul 1.2, guru penggerak diberikan pemahaman, keterampilan, dan dukungan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang visioner, inovatif, dan berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Demikian contoh tugas modul 1.2 guru penggerak. Semoga keterangan di atas bermanfaat.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler