Contoh Jurnal Refleksi Mingguan Modul 3.3 Guru Penggerak, Pengelolaan Program Berdampak Positif

23 Maret 2024, 11:43 WIB
Contoh Jurnal Refleksi Mingguan Modul 3.3 Guru Penggerak, Pengelolaan Program Berdampak Positif /Pexels.com /Pavel Danilyuk/

INFOTEMANGGUNG.COM - Artikel di bawah ini akan menyajikan pembahasan mengenai contoh Jurnal Refleksi Mingguan yang dibahas pada Modul 3.3 Guru Penggerak yang membahas tentang Pengelolaan Program Berdampak Positif.

Saat Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak mau mengerjakan jurnal refleksi, perlu diketahui lebih dulu bahwasanya dalam penulisan Jurnal Refleksi perlu memakai model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling, Findings and Future), sebagaimana diprakasai oleh Dr. Roger Green Way.

Baca Juga: 5 Langkah Apa yang Akan Anda Lakukan Agar Tujuan Pembelajaran Tercapai

Jurnal ini merupakan refleksi mingguan dari pengalaman sebagai guru penggerak dalam mengelola program berdampak positif di lingkungan sekolah. Fokus utama dari refleksi ini adalah pada strategi dan tindakan yang dilakukan untuk mengelola program tersebut serta dampak yang dihasilkan.

Modul 3.3 dari pelatihan guru penggerak menjadi landasan utama dalam merumuskan refleksi ini, dengan penerapan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam modul tersebut.

Untuk pemaparan secara lengkap, bisa dibaca pada ulasan di bawah ini.

Contoh Jurnal Refleksi Modul 3.3 Guru Penggerak bisa dipelajari di bawah ini.

Contoh Jurnal Refleksi Mingguan Modul 3.3 Guru Penggerak, Pengelolaan Program Berdampak Positif

1. Fact (Fakta / Peristiwa)

Modul 3.3, yang menjadi modul penutup dalam Pendidikan Guru Penggerak, mengikuti pola yang telah ada sebelumnya dengan mengikuti alur MERDEKA, yang dimulai dari tahap "Mulai dari Diri."

Dalam tahap ini, CGP diperkenalkan dengan pertanyaan awal mengenai program yang berdampak pada murid dan hubungannya dengan student agency.

Setelah itu modul membahas cara menyusun program yang memberikan dampak positif pada murid serta bagaimana meningkatkan student agency dengan mempertimbangkan aspek-aspek penting seperti suara, pilihan, dan kepemilikan.

Selanjutnya modul juga mengupas isu tentang lingkungan yang mendukung perkembangan kepemimpinan murid dan keterlibatan komunitas dalam memfasilitasi perkembangan ini.

Pada forum diskusi eksplorasi konsep, beberapa CGP membagi pengalaman mereka terkait program-program yang telah dijalankan di sekolah mereka yang berdampak positif pada murid, sementara yang lain memberikan umpan balik dan diskusi terkait hal tersebut.

2. Feeling (Perasaan)

Selama Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak mempelajari Modul ini untuk perasaan bisa mengatakan saya merasakan perasaan yang semangat dan senang atau saya bersemangat karena di modul ini.

Utarakan juga bahwa Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak belajar mengenai kepemimpinan murid, suara, pilihan, dan kepemilikan, lingkungan yang menumbuhkan suara, pilihan, dan kepemilikan, dan peran komunitas dalam mewujudkan lingkungan belajar.

Pastinya Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak juga merasa tertantang dengan tugas yang ada di modul ini. ini karena saya harus membuat sebuah program yang berpihak kepada siswa.

Baca Juga: Lirik Mars Guru Penggerak: Menginspirasi Transformasi Pendidikan

3. Finding (Pembelajaran)

PAda Modul ini, Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak menjadi paham tentang program yang berdampak positif pada murid. Ternyata, program yang dirancang untuk dilaksanakan siswa adalah program yang memperhatikan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan siswa.

Tujuan utamanya ialah demi mewujudkan kepemimpinan murid atau student agency. Program juga harus dirancang dengan memperhatikan profil pelajar Pancasila.

Bukan hanya itu, program juga disesuaikan dan memperhatikan lingkungan yang mendukung siswa dalam belajar

4. Future (Penerapan)

Setelah memahami materi dalam modul ini, Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak akan menerapkan materi-materi di dalamnya saat merancang sebuah program yang berdampak pada murid.

Setelah itu, Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak akan melaksanakan program yang sudah dirancang dengan baik sehingga diharapkan terwujud kepemimpinan murid melalui program tersebut.

Sebagai seorang guru penggerak, tanggung jawab utama adalah memimpin dan mengelola inisiatif-inisiatif yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekolah. Salah satu aspek penting dalam hal ini adalah pengelolaan program-program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kesejahteraan siswa dan staf sekolah.

Dalam refleksi ini, akan dibahas strategi pengelolaan program berdampak positif yang telah diterapkan serta refleksi atas hasilnya.

Strategi Pengelolaan Program Berdampak Positif bisa dirumuskan berikut ini:

Pembentukan Tim Kerja: Langkah pertama yang dilakukan adalah membentuk tim kerja yang terdiri dari guru, staf sekolah, dan pihak terkait lainnya. Tim ini bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program yang akan dilaksanakan.

Analisis Kebutuhan: Melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dan lingkungan sekolah. Hal ini menjadi dasar dalam merancang program-program yang relevan dan efektif.

Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Menggandeng pihak eksternal seperti komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat, atau perusahaan untuk mendukung dan memperkuat pelaksanaan program-program tersebut.

Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada guru dan staf sekolah untuk meningkatkan kompetensi dalam mendukung dan mengelola program-program berdampak positif.

Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan program serta mengevaluasi dampak dan efektivitasnya. Hasil evaluasi menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian program.

Refleksi atas Hasil dan Dampak:

Melalui penerapan strategi pengelolaan program berdampak positif tersebut, telah terlihat berbagai hasil dan dampak yang signifikan di lingkungan sekolah.

Diantaranya adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, peningkatan keterlibatan orangtua dalam pendidikan, serta peningkatan citra dan reputasi sekolah di mata masyarakat.

Selain itu, terlihat juga peningkatan kolaborasi antar-staf sekolah dan pihak eksternal yang memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan program-program tersebut.

Kesimpulannya: Pengelolaan program-program berdampak positif membutuhkan komitmen, kerjasama, dan ketekunan dalam implementasinya.

Baca Juga: Lokakarya Orientasi Guru Penggerak: Memperkuat Profesionalisme Pendidikan

Melalui refleksi ini, menjadi jelas bahwa peran guru penggerak sangatlah penting dalam menginisiasi, mengelola, dan memperkuat program-program yang dapat membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan kesejahteraan siswa.

Dengan terus meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam pengelolaan program, diharapkan dapat terus memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan sekolah dan pendidikan secara keseluruhan.

Demikian contoh Jurnal Refleksi Mingguan yang dibahas pada Modul 3.3 Guru Penggerak yang membahas tentang Pengelolaan Program Berdampak Positif. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler