4 Hari Lagi Adalah Hari Pembagian Rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa Sebelumnya, Semua Guru Telah

6 Februari 2024, 08:29 WIB
4 Hari Lagi Adalah Hari Pembagian Rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa Sebelumnya, Semua Guru Telah Menyerahkan /pexels.com/Canva Studio/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah jawaban 4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Sebelumnya,semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana.

Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di sma penggerak Bangsa di tahun ajaran ini.Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru.

Kali ini kita akan membahas salah satu studi kasus terkait jawaban 4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 3 Halaman 130 131 132 133 Kurikulum Merdeka Semester 2, Let’S Search

Yuk teman-teman simak jawaban 4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa.

Untuk teman-teman yang belum mengetahui contoh jawabannya, yuk simak pembahasan berikut ini.

Studi Kasus

4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa.

Sebelumnya,semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya padakepala sekolah, Ibu Rosdiana.

Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini.

Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru. Ia membuka pertemuan dengan berterima kasihatas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkannilai rapor dengan tepat waktu.

Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai rapor yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor atau jalur tanpa tes.

Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-murid SMA Penggerak Bangsa sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai rapor.

Ia jugamenyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA Penggerak Bangsa adalah membuat 25%murid diterima di PTN dengan jalur rapor.

Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilairapor mereka harus dibuat baik, dan menunjukkan grafik peningkatan.

Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan murid-murid, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid- murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor.

Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau berbeda? Apa alasannya?

1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Dalam situasi ini, terdapat dilema etika antara meningkatkan nilai murid secara artifisial untuk memenuhi target sekolah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, dengan mempertahankan integritas pendidikan dan kejujuran dalam penilaian murid.

Paradigma yang terjadi adalah antara etika hasil (outcome ethics) dan etika tindakan (virtue ethics).

Nilai-nilai yang saling bertentangan adalah kejujuran, integritas, dan tanggung jawab terhadap pendidikan (etika tindakan), serta pencapaian target dan peningkatan citra sekolah (etika hasil).

2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut?

Ada unsur pelanggaran hukum jika melakukan manipulasi nilai secara tidak jujur atau melanggar kebijakan pemerintah terkait penilaian murid.

3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut?

Ada potensi pelanggaran peraturan dan kode etik profesi guru, terutama terkait dengan integritas dalam memberikan penilaian yang adil dan objektif

4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?

Ya, terdapat banyak hal yang salah dalam situasi ini, seperti manipulasi nilai yang tidak jujur, pengorbanan integritas pendidikan demi mencapai target sekolah, dan tidak memberikan contoh yang baik kepada murid tentang pentingnya kejujuran dan integritas.

5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik ataumenjadi viral d media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?

Jika keputusan tersebut dipublikasikan di media, mungkin akan timbul reaksi negatif dari masyarakat terhadap sekolah dan kepala sekolah yang terlibat.

Saya mungkin tidak akan merasa nyaman karena akan menerima kritik dan pertanyaan terkait kejujuran dan integritas saya.

6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Panutan/idola saya mungkin akan memilih untuk mempertahankan integritas pendidikan dan kejujuran, bahkan jika itu berarti tidak mencapai target yang telah ditetapkan.

7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untukmenyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

Sebagai solusi kreatif, kepala sekolah dapat bekerja sama dengan guru-guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran agar murid dapat meraih nilai yang lebih baik secara alami dan sesuai dengan kemampuan mereka.

Selain itu, sekolah juga dapat memberikan bantuan ekstra kepada murid-murid yang membutuhkan untuk meningkatkan prestasi akademik mereka.

8. Apa keputusan yang Anda ambil?

Keputusan yang saya ambil adalah untuk memilih untuk mempertahankan integritas pendidikan dan kejujuran dalam penilaian murid, serta bekerja sama dengan guru-guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran agar murid dapat meraih nilai yang lebih baik secara alami.

9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?

Prinsip yang saya gunakan adalah prinsip integritas dan kejujuran, karena saya percaya bahwa mempertahankan integritas dalam pendidikan lebih penting daripada mencapai target yang ditetapkan secara artifisial.

Baca Juga: Pembelajaran Interaktif Berbasis Website dengan Platform Game Online, Simak Pembahasan Berikut Ini

Saya juga percaya bahwa memberikan contoh yang baik kepada murid tentang pentingnya kejujuran dan integritas merupakan tanggung jawab utama seorang pendidik.

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban diatas dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh teman-teman.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler