Bacalah Teks Berikut di Saat Kondisi Perekonomian Global Yang Tengah Krisiss, Torehan Pertumbuhan Ekonomi

22 November 2023, 09:53 WIB
Bacalah Teks Berikut di Saat Kondisi Perekonomian Global Yang Tengah Krisiss, Torehan Pertumbuhan Ekonomi /Pexels.com /Enzo Muñoz/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah jawaban bacalah teks berikut! di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisiss, torehan pertumbuhan ekonomi indonesia menunjukkan hasil yang positiff.

jika dibandingkan, pada triwulan kedua tahun ini dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi indonesia meningkat kurang lebih 6,4 percen.

pertumbuhan ini tetap masih terpusat di pulau jawa dengan peningkatan sebesar 57,5%.

Baca Juga: Mengapa Pemerintah Mengawasi Pelaksanaan Peraturan Ketenagakerjaan, Ternyata Ini Alasan Pemerintah

apabila di akumulasikan, pertumbuhan ekonomi indonesia semester i tahun 20122 lebih baik dibandingkan dengan semester i tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.

akan tetapi, pertumbuhan ekonomiii indonesia dinilai mengalami bias atau anomali. hal ini dikatakan oleh salamuddin daeng, pengamat ekonomi indonesia for global justice.

ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

tidak hanya itu, daeng juga memaparkan, sekurangkurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi indonesia mengalami bias.

pertama, perekonomian indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang nilainya terus meningka.

“utang indonesia mencapai r p. 2.865 triliun. utang asing pemerintah meningkat setiap tahunnya. utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi indonesia,” ujar daeng.

kedua, peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia.

konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang pangan yang mengalami kenaikan, serta disokong oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi.

ketiga, ekonomi indonesia pertumbuhannya didorong oleh eksport bahan mentah, contohnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan.

faktor terakhir, pertumbuhan ekonomi indonesia di dorong oleh penanaman asing yang menjadikan sumber daya alam indonesia makin di kuasai asing.

di lain pihak, a tony prasetiantono, pengamat ekonomi dari universitas gadjah mada, menyatakan

pertumbuhan ekonomi indonesia di topang oleh sektor domestik.

menurutnya, dampak krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.

ia menilai kontribusi ekspor terhadap pdb tidak besar.

selaras dengan itu, ekonom mirza adityaswara berpendapat bahwa sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah.

hal ini tampak dari peningkatan kredit yang mencapai 26-28% sekaligus didukung oleh harga bbm yang rendah sebab masih disubsidi oleh pemerintah.

lebih lanjut mirza meyampaikan, sektor yang berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, misalnya otomotif, manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan.

dampaknya pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam ngeri memiliki kecenderungan defisit neraca perdagangan yng semakin besar.

menurut a tony prasetiantono, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga sangat membantu pertumbuhan.

seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang berada dibawah 5 % cukup membantu, walaupun hal tersebut ada dampaknya, yakni nilai subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya tidak sehat.

Setelah saudara membaca teks tersebut, silakan jawab pertanyaan berikut ini!

1. Perbaikilah beberapa kesalahan tulisan yang ada pada teks di atas dengan mengacu pada tanda koreksi dan fungsinya sesuai dengan modul MKWU 4108 bahasa Indonesia halaman 8.37 s.d. 8.38.

2. Perbaiki kesalahan dalam penggunaan huruf kapital (sesuai Ejaan Bahasa Indonesia/Permendikbud RI Nomor 50 Tahun 2015) dengan memberikan blok kuning pada huruf kapital yang sudah dikoreksi/disunting pada jawaban saudara.

Jawaban

Di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisis, torehan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang positif.

Jika dibandingkan, pada triwulan kedua tahun ini dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia meningkat kurang lebih 6,4 persen.

Pertumbuhan ini tetap masih terpusat di Pulau Jawa dengan peningkatan sebesar 57,5%.

Apabila diakumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2023 lebih baik dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai mengalami bias atau anomali. Hal ini dikatakan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice.

Ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tidak hanya itu, Daeng juga memaparkan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi Indonesia mengalami bias.

Baca Juga: Infrastruktur Adalah Fasilitas dan Sistem Dasar yang Melayani Suatu Negara, Wilayah, atau Komunitas yang

Pertama, perekonomian Indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang nilainya terus meningkat.

“Utang Indonesia mencapai Rp 2.865 triliun. Utang asing pemerintah meningkat setiap tahunnya.

Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia,” ujar Daeng.

Kedua, peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang pangan yang mengalami kenaikan, serta disokong oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi.

Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah, contohnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan.

Faktor terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh penanaman asing yang menjadikan sumber daya alam Indonesia makin dikuasai asing.

Di lain pihak, A Tony Prasetiantono, pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor domestik.

Menurutnya, dampak krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.

Ia menilai kontribusi ekspor terhadap PDB tidak besar.

Selaras dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara berpendapat bahwa sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah.

Hal ini tampak dari peningkatan kredit yang mencapai 26-28% sekaligus didukung oleh harga BBM yang rendah sebab masih disubsidi oleh pemerintah.

Lebih lanjut Mirza menyampaikan, sektor yang berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, misalnya otomotif, manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan.

Baca Juga: Jelaskan Fungsi Lembaga Pendidikan dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya: Simak Jawabannya Disini

Dampaknya pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam negeri memiliki kecenderungan defisit neraca perdagangan yang semakin besar.

Menurut A Tony Prasetiantono, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga sangat membantu pertumbuhan.

Seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang berada di bawah 5 % cukup membantu, walaupun hal tersebut ada dampaknya, yakni nilai subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya tidak sehat.

Jadi, itulah jawaban perbaikan teks diatas. Teman-teman dapat jadikan jawaban tersebut untuk referensi pembelajaran.***

 

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban diatas dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh teman-teman.

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler