Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Pembahasa Materi Kimia Kelas 10 SMA/ MA Semester 1

23 September 2023, 08:36 WIB
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Materi Kimia Kelas 10 SMA/ MA Semester 1 /Pixabay / Linda Russ/ Linda Russ

INFOTEMANGGUNG.COM - Kawan-kawan kelas 10 SMA, kalia ini kita akan belajar tentang larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu materi pelajaran kimia kelas 10 SMA/MA/SMK semester 1.

Kita awali belajar kita tentang larutan elektrolit dan non elektrolit dengan membahas istilah larutan elektrolit dan non elektrolit. Apakah kalian penasaran mengapa listrik bisa mengalir di air? Nah, fenomena ini adalah salah satu fenomena yang terkait dengan contoh larutan elektrolit.

Baca Juga: 40 Soal PTS Geografi Kelas 10 SMA/MA Semester 1 Beserta Kunci Jawaban Pilihan Ganda, Materi Pola Aliran Sungai

Atau mungkin kamu pernah mengalami saat rumah Anda banjir, lalu listrik di rumah kamu dimatikan oleh pihak PLN? Sekali lagi, ini berkaitan dengan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit.

Ternyata banyak fenomena dalam kehidupan yang terkait dengan larutan elektrolit dan non elektrolit. Tapi apa sebenarnya pengertian dari larutan elektrolit dan non elektrolit?

Larutan elektrolit adalah larutan yang zat-zat di dalamnya mampu menghantarkan arus listrik ketika larutan tersebut dilarutkan dalam air, sementara larutan non-elektrolit adalah larutan yang zat-zat di dalamnya tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan non-elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan elektrolit bisa?

Jika salah satu alasan matinya listrik saat banjir adalah karena takut listrik mengalir di dalam air, apakah semua jenis air atau larutan bisa menghantarkan listrik? Bagaimana dengan air cuka? Air gula? Atau air garam?

Selama ini kita mungkin mengira bahwa semua jenis air adalah konduktor, namun pada tahun 2016, berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Mark Johnson dari Yale University, diketahui bahwa air murni sebenarnya tidak menghantarkan listrik karena kurangnya elektron bebas.

Larutan sendiri memiliki banyak jenis, di antaranya adalah larutan elektrolit dan larutan non elektrolit yang akan kita bahas lebih lanjut di bawah ini.

Larutan Elektrolit

Pertanyaan sederhana yang bisa Anda jawab tentang larutan elektrolit adalah bahwa larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung partikel-partikel berupa ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.

Dari penjelasan singkat di atas, kalian mungkin bertanya-tanya, bagaimana mekanisme larutan elektrolit menghantarkan listrik melalui ion-ionnya?

Berdasarkan proses pembentukan ion-ionnya (ionisasi), larutan elektrolit dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan elektrolit yang terurai sepenuhnya menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan lebur. Karena sifat ini, larutan yang paling baik menghantarkan listrik adalah larutan elektrolit kuat.

Ciri-ciri larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi untuk membentuk ion-ion bebas ketika dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang terbentuk dalam larutan.

Semakin banyak ion bebas yang tersedia dalam suatu elektrolit, semakin besar kapasitasnya untuk membawa atau menghantarkan arus.

Lalu, apa saja contoh larutan elektrolit kuat? Mungkin kamu bertanya-tanya apakah garam dapur termasuk elektrolit atau tidak?

Jawabannya, garam dapur termasuk elektrolit kuat karena garam memiliki molekul yang dapat terionisasi jika dilarutkan dan akan memberikan larutan tersebut kemampuan untuk menghantarkan listrik.

Garam dapur padat tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi ketika garam dilarutkan, ion-ionnya dapat bergerak bebas dalam larutan, memungkinkan arus listrik mengalir.

Sedangkan, ion-ion garam dalam keadaan padat terikat oleh gaya antar partikel yang kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas dalam keadaan padat dan tidak dapat menghantarkan listrik.

NaCl yang dilarutkan dalam air kemudian garam (padatan) larut menjadi ion-ion komponennya, dapat diwakili oleh persamaan ionisasi:

NaCl(s) → Na+(aq) + Cl−(aq)

Perlu diingat bahwa larutan elektrolit kuat selalu terdiri dari asam kuat, basa kuat, dan garam.

Larutan NaCl (garam) bukan satu-satunya yang termasuk larutan elektrolit kuat. Beberapa larutan lain yang dapat menghantarkan arus listrik adalah NaOH (soda api), H2SO4 (asam sulfat), HCl (asam klorida), dan KCl, yang semuanya juga termasuk elektrolit kuat.

Larutan Elektrolit Lemah adalah elektrolit yang tidak terurai sepenuhnya menjadi ion atau mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi ion tidak banyak dan menjadi penghantar listrik yang lemah.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam air (biasanya 1% sampai 10%). Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien elektrolit kuat dalam menghantarkan listrik.

Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi asam lemah dan basa lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen. Beberapa molekul netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini.

Contoh larutan elektrolit lemah adalah CH3COOH (asam asetat), NH4OH, HCN (hidrogen sianida), dan Al(OH)3.

Air juga merupakan elektrolit yang sangat lemah. Ionisasi air murni dapat diwakili oleh persamaan ionisasi H2O → H+ + OH-.

Kemudian, di antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah, manakah yang dapat menghantarkan listrik lebih baik?

Elektrolit kuat memiliki kecenderungan yang lebih baik untuk menghasilkan ion dibandingkan elektrolit lemah karena pada larutan elektrolit kuat, semua senyawa terionisasi menghasilkan ion-ion.

Sedangkan pada elektrolit lemah, hanya sebagian kecil zat yang terionisasi. Oleh karena itu, larutan elektrolit kuat akan menghantarkan listrik lebih baik daripada larutan elektrolit lemah.

Baca Juga: 54 Soal PTS Fisika Kelas 10 SMA Semester 1 Tahun 2023 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda UTS

Namun, perlu diingat bahwa kemampuan suatu zat untuk menghantarkan listrik juga bergantung pada konsentrasi zat dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi zat dalam larutan, semakin baik kemampuannya untuk menghantarkan listrik.

Sifat Elektrolit Kuat dan Lemah

Sifat-sifat larutan elektrolit kuat dan lemah dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa karakteristik, yaitu:

1. Konduktivitas Listrik:

Larutan elektrolit kuat akan memiliki konduktivitas listrik yang tinggi karena ion-ionnya yang dapat menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, larutan elektrolit lemah memiliki konduktivitas listrik yang rendah karena ionisasinya hanya sebagian kecil.

2. Derajat Ionisasi:

Larutan elektrolit kuat memiliki derajat ionisasi mendekati 100% karena hampir semua zat dalam larutan terionisasi menjadi ion. Larutan elektrolit lemah memiliki derajat ionisasi yang jauh lebih rendah, biasanya kurang dari 10%.

3. Kekuatan Asam dan Basa:

Larutan elektrolit kuat dapat berperan sebagai asam kuat atau basa kuat ketika terionisasi sepenuhnya. Larutan elektrolit lemah dapat berperan sebagai asam lemah atau basa lemah karena hanya terionisasi sebagian kecil.

4. Konsentrasi Ion:

Larutan elektrolit kuat memiliki konsentrasi ion yang tinggi, sedangkan larutan elektrolit lemah memiliki konsentrasi ion yang rendah.

5. Kesadaran Larutan:

Larutan elektrolit kuat biasanya berbentuk cairan jernih dan bening, sementara larutan elektrolit lemah seringkali memiliki kesadaran atau keruh.

Contoh Larutan Elektrolit Kuat dan Lemah

Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang larutan elektrolit kuat dan lemah, berikut adalah beberapa contoh:

Contoh Larutan Elektrolit Kuat:

a. NaCl (Natrium Klorida) - Garam meja adalah contoh klasik dari larutan elektrolit kuat.
b. HCl (Asam Klorida) - Asam klorida dalam larutan air adalah elektrolit kuat yang digunakan dalam laboratorium dan industri kimia.
c. NaOH (Natrium Hidroksida) - Soda api adalah contoh larutan elektrolit kuat berbasis basa.

Contoh Larutan Elektrolit Lemah:

a. CH3COOH (Asam Asetat) - Asam asetat, yang sering digunakan dalam pembuatan cuka, adalah contoh larutan elektrolit lemah.
b. NH4OH (Amonium Hidroksida) - Amonium hidroksida adalah contoh larutan elektrolit lemah yang digunakan dalam laboratorium.
c. H2CO3 (Asam Karbonat) - Asam karbonat yang ditemukan dalam minuman berkarbonasi adalah contoh larutan elektrolit lemah.

Penting untuk diingat bahwa dalam kimia, perbedaan antara elektrolit kuat dan lemah tidak bersifat tajam dan tergantung pada derajat ionisasi.

Beberapa senyawa dapat bertindak sebagai elektrolit kuat dalam satu konsentrasi dan elektrolit lemah dalam konsentrasi yang lebih rendah. Derajat ionisasi dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti konsentrasi larutan, suhu, dan tekanan.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 10 Halaman 58, Ketentuan UUD 1945 dalam Berbangsa dan Bernegara

Larutan Non Elektrolit

Sekarang, mari kita bahas tentang larutan non elektrolit. Larutan non elektrolit adalah larutan yang zat-zat di dalamnya tidak menghasilkan ion saat dilarutkan dalam air dan oleh karena itu tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Ciri-ciri larutan non elektrolit adalah tidak ada ion yang terbentuk ketika larutan tersebut dilarutkan. Molekul-molekul dalam larutan ini tetap dalam bentuk molekul netral dan tidak berperan sebagai penghantar listrik.

Contoh-contoh larutan non elektrolit termasuk gula (sukrosa), urea, etanol (alkohol), gliserol, dan banyak senyawa organik lainnya. Ketika senyawa-senyawa ini dilarutkan dalam air, mereka tetap dalam bentuk molekul netral dan tidak berkontribusi terhadap konduktivitas listrik larutan.

Ketika kita mencampurkan gula ke dalam air dan mencoba menghantarkan arus listrik melalui larutan tersebut, tidak ada arus listrik yang mengalir karena gula tidak menghasilkan ion dalam larutan. Ini adalah contoh larutan non elektrolit.

Demikianlah penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kimia. Sifat-sifat ini sangat penting untuk pemahaman kimia karena mereka terkait dengan banyak reaksi kimia, konduktivitas larutan, dan banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pemahaman tentang larutan elektrolit dan non elektrolit juga memiliki implikasi penting dalam bidang-bidang seperti elektrokimia, analisis kimia, dan pemurnian zat-zat kimia.

Demikian pebahasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Semoga penjelasan ini dapat membantu kamu memahami konsep ini dengan lebih baik!***

<p><em>Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami.&nbsp;Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:</em></p>
<p><a href="https://t.me/+-dPk-OQ9C485Mzhl" target="_blank" rel="noopener noreferrer"><button style="border: none; background-color: yellow; color: black; height: 35px; padding: 5px 25px; border-radius: 20px;"> <strong>Gabung Grup Telegram</strong> </button></a></p>
<p>Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.</p>

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler