INFOTEMANGGUNG.COM - Kurikulum Merdeka telah menjadi sorotan utama dalam pembahasan pendidikan di Indonesia. Dengan mengusung pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis kompetensi, kurikulum ini menawarkan perubahan yang signifikan dalam proses pembelajaran.
Pertama, ada Capaian Belajar (CP), yang mencakup kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik. Kemudian, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menggambarkan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis. Modul Ajar (MA) merupakan komponen penting dalam Kurikulum Merdeka, yang meliputi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya.
Profil Pelajar Pancasila menyoroti karakter dan kompetensi yang diharapkan dari peserta didik, berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Selanjutnya, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi proses pembelajaran dan mengukur tingkat penguasaan kompetensi siswa.
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pengajaran yang mempertimbangkan kesiapan belajar siswa. Terakhir, Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) merujuk pada rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran.
7 Istilah dalam Kurikulum Merdeka
1. Capaian Belajar (CP)
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian belajar terdiri dari sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
3. Modul Ajar (MA)
Modul Ajar, yang serupa dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam kurikulum 2013, merupakan komponen penting dalam Kurikulum Merdeka. Modul Ajar mencakup tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya.
4. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merujuk pada sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Beberapa elemen yang harus dimiliki oleh pelajar Pancasila meliputi: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) digunakan sebagai bahan refleksi bagi guru dalam menilai proses pembelajaran dan mengukur tingkat penguasaan kompetensi siswa. Dengan memperhatikan KKTP, guru dapat memperbaiki proses pembelajaran atau menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Beberapa cara untuk menentukan KKTP antara lain menggunakan deskripsi kriteria, rubrik performa, interval nilai, serta memperhatikan kompetensi yang terkandung dalam tujuan pembelajaran.
6. Teaching at the Right Level (TaRL)
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pengajaran yang tidak hanya berpusat pada tingkatan kelas, tetapi juga mempertimbangkan kesiapan belajar siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk menyesuaikan pengajaran dengan tingkat pemahaman dan kemampuan siswa secara individual.
7. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah istilah yang merujuk pada rencana proses belajar secara menyeluruh yang diselenggarakan di satuan pendidikan. KOSP berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Dalam era Kurikulum Merdeka, pemahaman terhadap istilah-istilah penting menjadi kunci bagi para pendidik dalam membawa perubahan positif dalam proses pembelajaran. Capaian Belajar (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Modul Ajar (MA), Profil Pelajar Pancasila, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP), Teaching at the Right Level (TaRL), dan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah konsep yang tidak boleh diabaikan.
Dengan memahami dan menerapkan istilah-istilah ini secara efektif, pendidik dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang lebih luas dan fleksibilitas dalam pendidikan, memungkinkan pendekatan yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan individual siswa.***
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:
Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.