Mengenal Skala Likert Sebagai Bagian Dari Proses Penilaian dan Penelitian

26 Juni 2023, 10:40 WIB
Mengenal Skala Likert Sebagai Bagian Dari Proses Penilaian dan Penelitian /Unsplash.com / JESHOOTS.COM/

INFOTEMANGGUNG.COM - Skala Likert adalah metode pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian sosial dan ilmu perilaku untuk mengumpulkan data mengenai sikap, pendapat, dan preferensi individu terhadap suatu topik.

Metode ini dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Rensis Likert pada tahun 1932 dan sejak itu menjadi salah satu alat yang paling umum digunakan dalam penelitian ilmiah.

Skala Likert terdiri dari serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan topik tertentu. Biasanya, responden diminta untuk menunjukkan tingkat setuju atau tidak setuju mereka terhadap pernyataan tersebut dengan menggunakan skala ordinal, yang biasanya berjumlah lima atau tujuh pilihan.

Baca Juga: Bimbingan Klasikal: Pengertian, Tujuan, Pendekatan dan Peran Guru BK Sebagai Konselor

Skala ini dapat berkisar dari "Sangat Tidak Setuju" hingga "Sangat Setuju" atau "Sangat Tidak Puas" hingga "Sangat Puas". Pilihan skala juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Penggunaan skala Likert memiliki beberapa keuntungan. Pertama, skala ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif yang dapat dianalisis secara statistik.

Kedua, skala ini relatif mudah untuk digunakan dan dipahami oleh responden, karena hanya melibatkan pemilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat mereka.

Ketiga, skala Likert juga memungkinkan peneliti untuk melihat tingkat kekuatan dan arah sikap atau pendapat responden terhadap suatu topik.

Namun, seperti halnya metode pengukuran lainnya, skala Likert juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah adanya kemungkinan bias respons yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

Responden mungkin cenderung memilih pilihan tengah pada skala, yang dapat menghasilkan data yang tidak akurat atau mengaburkan perbedaan sebenarnya antara kelompok responden.

Selain itu, interpretasi hasil skala Likert juga dapat menjadi subyektif, karena tingkat setuju atau tidak setuju dapat bervariasi antar individu.

Penting untuk merancang skala Likert yang valid dan reliabel agar dapat menghasilkan data yang bermakna.

Validitas mengacu pada apakah skala tersebut benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur, sementara reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu.

Untuk memastikan validitas dan reliabilitas, perlu dilakukan uji coba pra-pengujian dan analisis statistik.

Baca Juga: Berikut 7 Instrumen Non-Tes Dalam Penilaian Pendidikan

Dalam penelitian, analisis data dari skala Likert dapat dilakukan menggunakan berbagai metode statistik seperti uji t, uji ANOVA, atau analisis regresi. Hasilnya dapat diinterpretasikan sebagai pemahaman tentang preferensi, sikap, atau pendapat kelompok responden terhadap topik yang diteliti.

Dalam kesimpulannya, skala Likert adalah metode yang umum digunakan dalam penelitian sosial dan ilmu perilaku untuk mengukur sikap, pendapat, dan preferensi individu.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, metode ini memberikan kerangka kerja yang dapat diandalkan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif.

Dengan perhatian yang tepat terhadap desain dan interpretasi, skala Likert dapat memberikan wawasan yang berharga dalam pemahaman manusia dan fenomena sosial.***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler