Mengapa Sistem Rotasi Tanaman Dapat Mempertahankan Tingkat Kesuburan Tanah? Simak Penjelasannya!

7 Juni 2023, 11:11 WIB
Mengapa Sistem Rotasi Tanaman Dapat Mempertahankan Tingkat Kesuburan Tanah? /

INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam bidang pertanian, ada beberapa alasan mengapa sistem rotasi tanaman dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah.

 

Dengan menjalankan sistem rotasi tanaman yang baik, petani dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah dengan lebih efektif. Praktik ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas lahan pertanian dan menjaga keberlanjutan sistem pertanian.

Pada artikel ini akan dijelaskan tentang alasan mengapa sistem rotasi tanaman dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah disertai dengan contoh-contoh penerapannya.

Baca Juga: 10 Manfaat Ciplukan sebagai Tanaman Obat yang Jarang Diketahui, Ternyata Bisa Mengobati Stroke!

Sistem rotasi tanaman merupakan praktik budidaya pertanian di mana tanaman yang ditanam pada suatu lahan bergantian secara teratur.

Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tanah dan menjaga kesuburan tanah.

Mengapa Sistem Rotasi Tanaman Dapat Mempertahankan Tingkat Kesuburan Tanah?

Beberapa alasan mengapa sistem rotasi tanaman dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah adalah sebagai berikut:

Pengelolaan Nutrisi yang Seimbang

Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Dengan menggantikan tanaman secara bergantian, sistem rotasi tanaman membantu mencegah penurunan nutrisi tertentu dalam tanah.

Misalnya, tanaman kacang-kacangan mampu memperkaya tanah dengan nitrogen melalui fiksasi nitrogen.

Sementara itu, tanaman lain seperti sayuran daun hijau kaya akan nutrisi seperti fosfor dan kalium. Rotasi tanaman yang tepat dapat memastikan keseimbangan nutrisi tanah.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Setiap jenis tanaman rentan terhadap hama dan penyakit tertentu. Dengan menggunakan sistem rotasi tanaman, serangkaian tanaman yang rentan terhadap hama dan penyakit yang sama tidak ditanam secara berurutan.

 

Hal ini dapat mengurangi risiko penyebaran hama dan penyakit, karena tanaman yang berbeda ditanam pada waktu yang berbeda, memberikan waktu bagi populasi hama dan patogen untuk menurun.

Baca Juga: Mengapa Analisis SWOT Sangat Diperlukan Sebagai Persiapan Mendirikan Sebuah Usaha?

Peningkatan Struktur Tanah

Berbagai tanaman memiliki sistem perakaran yang berbeda-beda, baik dalam hal kedalaman, kerapatan, dan jenis akar.

Dengan mengganti tanaman secara bergantian, sistem rotasi tanaman dapat membantu meningkatkan struktur tanah.

Misalnya, tanaman dengan akar yang dalam dapat membantu memecah tanah yang padat dan meningkatkan drainase, sementara tanaman dengan akar serabut dapat meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah.

Pengurangan Erosi Tanah

Tanaman dengan sistem perakaran yang kuat dapat membantu mengikat dan mempertahankan lapisan atas tanah, mengurangi risiko erosi tanah akibat air hujan dan angin.

Dengan menggantikan tanaman secara bergantian, sistem rotasi tanaman dapat membantu menjaga kualitas dan ketersediaan tanah dalam jangka panjang.

Dengan menjalankan sistem rotasi tanaman yang baik, petani dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah dengan lebih efektif. Praktik ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas lahan pertanian dan menjaga keberlanjutan sistem pertanian.

 

Contoh Penerapan Rotasi Tanaman

Berikut adalah contoh penerapan rotasi tanaman dalam praktik pertanian:

Baca Juga: Jawaban Soal Sebuah Restoran Memproduksi 40 Bungkus Rendang Daging Sapi Untuk Satu Kali Proses Produksi

Jagung - Kacang Tanah - Terong

Pada tahun pertama, petani menanam jagung sebagai tanaman pertama. Setelah panen jagung, tanah tersebut ditanami kacang tanah pada tahun kedua untuk memperbaiki kandungan nitrogen tanah melalui fiksasi nitrogen oleh kacang tanah.

Pada tahun ketiga, tanaman terong ditanam untuk memanfaatkan nutrisi yang tersisa dan memberikan variasi tanaman.

Padi - Buncis - Kentang

Pada tahun pertama, petani menanam padi sebagai tanaman pertama. Setelah panen padi, tanah tersebut ditanami buncis pada tahun kedua. Buncis dapat meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah.

Pada tahun ketiga, petani menanam kentang yang merupakan tanaman umbi untuk memanfaatkan nutrisi yang telah tersedia.

Kedelai - Jagung - Bayam

Pada tahun pertama, petani menanam kedelai sebagai tanaman pertama. Setelah panen kedelai, tanah tersebut ditanami jagung pada tahun kedua. Jagung memiliki sistem perakaran yang dalam yang membantu memecah tanah dan meningkatkan drainase.

Pada tahun ketiga, petani menanam bayam sebagai tanaman sayuran daun hijau untuk memanfaatkan nutrisi yang tersedia.

Kacang Hijau - Singkong - Labu

Pada tahun pertama, petani menanam kacang hijau sebagai tanaman pertama. Setelah panen kacang hijau, tanah tersebut ditanami singkong pada tahun kedua. Singkong merupakan tanaman umbi yang dapat membantu meningkatkan kandungan organik dalam tanah.

 

Pada tahun ketiga, petani menanam labu sebagai tanaman buah untuk variasi dan memanfaatkan nutrisi yang telah tersedia.

Baca Juga: Berikut Merupakan Ciri Dari Usaha Bisnis Tanaman Hias Yaitu, Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5

Demikian pembahasan singkat tentang alasan mengapa sistem rotasi tanaman dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah disertai dengan beberapa contoh penerapannya.***

Editor: Maria Stefania Tahik

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler