Jenis Kegiatan Sensus yang Wajib Dilaksanakan oleh BPS ada Berapa? Ini Jumlah dan Macam Sensus BPS

28 Maret 2023, 10:01 WIB
Jenis Kegiatan Sensus yang Wajib Dilaksanakan oleh BPS ada Berapa? Ini Jumlah dan Macam Sensus Badan Pusat Statistik /Pixabay/Markus Spiske

INFOTEMANGGUNG.COM - Jenis kegiatan sensus yang wajib dilaksanakan oleh BPS ada berapa? Ini jumlah dan macam sensus Badan Pusat Statistik (BPS).

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 mengenai Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki tugas menyediakan data statistik dasar meliputi  penyelenggaraan sensus yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.



Kita akan membahas kegiatan sensus yang wajib dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik. BPS ini ialah lembaga pemerintah non-departemen di Indonesia yang memiliki tanggung jawab melakukan survei statistik. 

Baca Juga: Gaji Petugas Sensus Pertanian 2023, dan Lama Kerjanya, Bocoran Honor Petugas Lapangan Sensus Pertanian ST2023

Sensus itu ialah cara terstruktur guna mendapatkan informasi deskriptif mengenai jumlah dari suatu populasi yang tidak hanya populasi manusia.

Terdapat tiga jenis sensus yang wajib dilaksanakan oleh BPS, yaitu Sensus Pertanian pada tiap tahun yang berakhiran angka 3, Sensus Ekonomi  pada tahun yang berakhiran angka 6, dan Sensus Penduduk yang dilaksanakan tiap tahun yang berakhiran dengan angka 0.

Penyelenggaraan 3 jenis sensus setiap 10 tahun itu bertujuan memutakhirkan data dasar secara menyeluruh. Menurut amanat UU Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, BPS bertugas menyediakan data statistik dasar.

Termasuk di dalamnya adalah penyelenggaraan sensus jenis sensus yang wajib dilaksanakan oleh BPS yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.

Sensus penduduk sudah tujuh kali diselenggarakan oleh BPS, yakni pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010 dan 2020. Sensus Penduduk 2020 (SP2020/ online) merupakan sensus penduduk ketujuh yang dilaksanakan oleh BPS dengan persiapan sudah dilakukan sejak tahun 2017.

Tahun 2018 bahkan ada acara Kick-off  SP2020 menandai  kesiapan BPS untuk menghadapi SP2020. Tak tanggung-tanggung, BPS mengerahkan satu juta petugas untuk perhelatan besar ini.
Pemerintah memberi dukungan penuh dengan mengucurkan dana APBN sebesar 4,034 triliun rupiah untuk SP2020.

Baca Juga: Jadwal Pelaksanaan Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 dan Beberapa Penjelasan Penting Lainnya 

Dana sensus dari pemerintah digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti honor petugas, biaya teknologi, hingga diseminasi.

Jadi ada 3 jenis sensus yang wajib dilaksanakan oleh BPS dan tahun ini karena tahun berakhiran 3, maka akan diselenggarakan Sensus Pertanian 2023.

Sensus Pertanian merupakan sensus yang memiliki tujuan untuk memperoleh data statistik pertanian secara lengkap dan akurat agar diperoleh gambaran jelas mengenai struktur pertanian di Indonesia.

Memperoleh kerangka sampel yang bisa dijadikan landasan pengambilan sampel bagi survei-survei pertanian rutin dan mendapat informasi tentang populasi rumah tangga pertanian dan rumah tangga petani gurem adalah data lain yang dikumpulkan.

Ada juga luas tanam tanaman pangan, jumlah pohon dan ternak, distribusi penguasaan lahan menurut golongan luas, dan sebagainya.

Hasil sensus pertanian ini nanti digunakan sebagai data dasar untuk memperbaiki perkiraan produksi tanaman pangan, holtikultura, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan, termasuk juga populasi pohon atau ternak yang didapat dari survei-survei pertanian rutin.   

Sensus Ekonomi dilakukan BPS pada setiap tahun yang berakhiran angka 6, dilakukan untuk mengetahui data dasar usaha atau perusahaan hingga wilayah administrasi terkecil.

Data yang diambil mncakup wilayah, skala, sektor dan pekerja.Sensus  ekonomi ini berguna untuk memperoleh informasi penggunaan internet di dalam kegiatan usaha, waralaba, kepemilikan usaha/perusahaan.

Sensus Penduduk dilaksanakan setiap tahun yang berakhiran angka 0 untuk mencacah jumlah penduduk secara periodik. Data yang didapat selain jumlah orang,juga mencakup jenis kelamin, usia,bahasa, dan hal-hal lainnya.

Banyak Inovasi pada Sensus Penduduk

Era industri 4.0 dan globalisasi tak hanya mempengaruhi dunia perdagangan dan produksi, tetapi juga BPS yang berusaha menyediakan data yang cepat, mudah, dan akurat.

BPS beserta kementerian dan lembaga lain bahu membahu membangun sebuah fondasi untuk mewujudkan Satu Data Penduduk Indonesia dengan harapan tidak ada perbedaan data penduduk antara BPS dan kementerian dan lembaga lain.

Pada SP2020, BPS menjalankan combine method dengan memanfaatkan data penduduk dari Dukcapil sebagai kerangka data dasar.

Baca Juga: Soal E-Learning Sensus Pertanian 2023 untuk Ujian Kompetensi Calon Petugas ST2023 dan Jawabannya

Data registrasi penduduk yang dimiliki oleh Kemendagri dipakai sebagai acuan petugas dalam melakukan pencacahan dengan memanfaatkan Computer Asisted Web Interviewing (CAWI) untuk mengatasi solusi dari kesulitan petugas untuk menemui responden.

Metode CAWI memungkinkan setiap orang dapat memperbaharui data pada web yang telah disediakan secara mandiri. Petugas tidak perlu datang hanya untuk mengkonfirmasi keberadaan, cocok untuk kondisi perkotaan dimana mayoritas penduduknya sibuk.

Petugas, BPS memanfaatkan teknologi smartphone android sebagai pengganti kertas dan pensil (metode  Computer Asisted Personal Interview/ CAPI) sehingga mengurangi biaya operasional seperti biaya kertas, pencetakan dokumen atau pengiriman dokumen.

Penggunaan Paperand Pencil Interview (PAPI) atau pendataan konvensional dengan menggunakan kertas dan pensil tetap dipakai bagi masyarakat remote area.

Untuk memaksimalkan tahap ini, BPS menyiapkan server khusus supaya mampu menampung banyak data yang masuk. Sosialisasi dan koordinasi oleh BPS menekankan pentingnya tahapan ini.

Demikian jenis sensus yang wajib dilaksanakan oleh BPS. Semoga keterangan ini bermanfaat.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: bps.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler