Teknik STOP Guru Penggerak, Pembelajaran Sosial Emosional, Tujuan Positif Menunjukkan Empati

11 Maret 2023, 21:44 WIB
Teknik STOP Guru Penggerak, Pembelajaran Sosial Emosional, Tujuan Positif Menunjukkan Empati /Pexels / prostooleh/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah pembelajaran dengan tujuan melatih kompetensi sosial emosional siswa. Diantara pelajaran itu ada teknik STOP guru penggerak yang akan kita bahas berikut ini.

 

PSE diperlukan agar tercapai keseimbangan di antara kompetensi akademik serta sosial emosional yang bisa mengantar para siswa menjadi individu-individu yang selamat dan bahagia.

PSE sangat relevan dan perlu diterapkan secara menyeluruh di Indonesia, tidak hanya secara sporadis pada beberapa institusi pendidikan yang sudah mengenal konsep PSE.

Baca Juga: Apa itu 5 KSE Guru Penggerak? Aspek Sosial Emosional Tidak Kalah Penting dari Kemampuan Kognitif

Penerapan PSE selaras dengan tujuan pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara dan bisa membantu dalam mencetak pelajar Indonesia dengan Profil Pelajar Pancasila.

Pembelajaran sosial dan emosional atau PSE itu ialah pembelajaran yang dilakukan kolaboratif seluruh komunitas sekolah dengan tujuan yakni: memberi pemahaman, menghayati dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati pada orang lain.

Di dalam menerapkan PSE, guru bisa memakai berbagai teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan pembelajaran, kompetensi sosial emosional yang mau dilatih, dan jenjang pendidikan siswa yang diajarkan, di mana guru dapat mendesain sendiri atau memodifikasi teknik-teknik PSE yang tepat.

Penerapan PSE bisa menjadi strategi sekolah di dalam memastikan kenyamanan murid. Banyak teknik dalam pembelajaran sosial emosional yang bisa diterapkan, salah satunya adalah dengan teknik STOP guru penggerak.

Baca Juga: Jawaban Pretest Modul 2 Guru Penggerak Menguasai Karakteristik Peserta Didik Aspek Sosial, Kultural, Emosional

Teknik STOP guru penggerak ialah teknik paling sederhana untuk berlatih mindfulness, yakni dengan menyadari nafas. Guru bisa menggunakan teknik STOP guru penggerak ini untuk berlatih menyadari nafas.

STOP ialah singkatan dari StopTake a deep breathObserve dan ProceedMindfulness tidak terbatas pada menyadari nafas saja. Tetapi, pada setiap langkah ataupun kegiatan, guru dan murid harus sadar betul dengan apa yang mereka lakukan, rasakan, pikirkan dan ucapkan.

Jadi teknik STOP yang dimaksud adalah S berarti Stop atau berhenti dari kegiatan yang apapun yang sedang dilakukan.

Terdapat empat langkah dasar dari teknik ini, yakni:

1. S: Stop (Berhenti)

2. T: Take a Breath (Ambil napas)

3. O: Observe (Mengamati)

4. P: Proceed (Proses)

Langkah dalam penerapan PSE dengan teknik STOP yaitu:

1. S (stop/berhenti). Menginstruksikan seluruh murid untuk menghentikan sejenak seluruh kegiatan. Lalu murid diminta duduk dengan posisi nyaman, badan tegak, rileks, dengan meletakkan kedua tangan di atas paha

2. T (take a deep breath/ tarik napas dalam). Menginstruksikan seluruh murid menarik napas, merasakan udara segar masuk ke hidung, lalu menghembuskan, sebanyak 2 - 3 kali.

3. O (observe/amati). Menginstruksikan semua murid mengamati apa yang  dirasakan pada tubuh. Mengamati perut yang mengembang sebelum membuang napas dan bagian- bagian tubuh yang lain dalam posisi semua anggota tubuh rileks;

4. P (proceed/lanjutkan). Di tahap ini latihan selesai. Lalu dilanjutkan kegiatan pembelajaran yang masuk di tahap inti. Dengan perasaan lebih tenang, jernih dan sikap yang lebih positif.

 

Penerapan teknik STOP dengan rutin, bisa membangun kemampuan merespons dan mengambil keputusan yang lebih reflektif. Penerapan teknik STOP di awal pembelajaran bisa membuat murid lebih konsentrasi dan tidak mengantuk ketika belajar di sekolah.

Lewat PSE dengan teknik STOP, stres dan tekanan dalam proses belajar dapat berkurang, sehingga menolong siswa bersikap positif terhadap diri atau orang lain dalam kehidupan sosial.

Itulah tadi teknik STOP guru penggerak. Semoga membantu pemahaman. ***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: guru.kemendikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler