INFOTEMANGGUNG.COM - Bapak dan Ibu Guru, setelah memebaca soal post test, kita akan mempelajari kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 3 Topik 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan, masih dari modul dan topik yang sama.
Kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 3 Topik 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan merupakan bagian dari topik 3 dosa pendidikan dengan tema perundungan.
Masih berasal dari platform Merdeka Mengajar kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 3 Topik 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan dapat menjadi referensi bagi guru saat mengisi aplikasi PMM.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan
Seperti dipahami Bapak dan Ibu Guru perundungan atau bullying bisa berupa perilaku agresif berulang yang dilakukan seseorang ataupun sekelompok orang pada yang lainya yang dianggap lebih lemah.
Perundungan bisa berupa serangan fisik, verbal, atau psikologis, tempat terjadinya bisa di lingkungan, termasuk sekolah, tempat kerja, atau dalam keluarga.
Perilaku perundungan biasanya memiliki maksud supaya korban merasa tidak berdaya, terintimidasi serta merendahkan diri.
Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik korban, mengakibatkan depresi, cemas, gangguan makan, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
Mengingat hal itu, amtlah penting untuk mengidentifikasi serta menghentikan perilaku perundungan sedini mungkin dan memberi dukungan kepada korban supaya mereka bisa pulih dari dampak yang mungkin terjadi.
Dalam Modul 3 topik 3 dosa pendidikan: perundungan, ada soal latihan pemahaman dan cerita reflektif seperti yang akan kita pelajari berikut ini.
Rincian materi yang terdapat dalam topik 3 dosa pendidikan tema perundungansendiri terdiri atas:
Materi modul 1: pengertian, jenis, dan mitos atau fakta tentang perundungan.
Materi modul 2: peran sekolah di dalam mengatasi perundungan yang sudah terjadi.
Materi modul 3: pencegahan perundungan dalam satuan pendidikan.
Kunci Jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 3 Topik 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan
MODUL 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan
Materi 1 Tanggap Cegah Perundungan!
Latihan Pemahaman
Soal 1. Pencegahan perundungan dapat dilakukan dalam 3 kerangka layanan yang berdasar pada Prinsip Penanggulangan di Satuan Pendidikan, antara lain...
A. Layanan Standar
B. Layanan Dasar
C. Layanan Menengah
D. Layanan Atas
Jawabannya ialah: B. Layanan Dasar
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Topik 3 Dosa Pendidikan, Adakah Perundungan di Sekolahku?
Materi 2
Semua Berperan dalam Mencegah Perundungan
Latihan Pemahaman
Soal 1. Pencegahan perundungan pada satuan pendidikan perlu diupayakan oleh...
A. Orang tua
B. Murid
C. Guru
D. Semua benar
Jawabannya ialah: D. Semua benar
Soal 2. Menciptakan iklim sekolah yang positif dapat dilakukan dengan...
A. Terlibat dalam program pencegahan perundungan
B. Membuat kebijakan anti kekerasan
C. Interaksi terbuka dengan peserta didik
D. Semua benar
Jawabannya ialah: D. Semua benar
Soal 3. Di sekolah, murid menjadikan guru sebagai teladan. Hal yang perlu dihindari saat berinteraksi dengan murid adalah...
A. Mendengarkan murid secara aktif
B. Tidak menghakimi perasaan murid
C. Menasehati murid secara berlebihan
D. Menunjukkan gestur tubuh yang hangat
Jawabannya ialah: C. Menasehati murid secara berlebihan
Cerita Reflektif
Menurut Anda, mengapa pelibatan seluruh warga sekolah menjadi hal yang penting dalam mencegah perundungan?
Jawaban:
Karena semua pihak termasuk guru dan orang tua dan murid sendiri memiliki tanggung jawab penuh atas keamanan dan kenyamanan peserta didik dan sekolah.
Itu tadi kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 3 Topik 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan. Ikuti soal post test yang juga terdapat di platform ini. Semoga berhasil.***
Disclaimer:
Artikel ini dibuat untuk membantu guru untuk memahami soal.
Jawaban ini merupakan jawaban yang sifatnya terbuka, para guru diharapkan bisa mengeksplorasinya lebih jauh.
Kebenaran pada kunci jawaban ini tidaklah bersifat tidak mutlak.