Prinsip Kontinuitas dalam Pengembangan Kurikulum Memiliki Makna Apa? Simak Penjelasannya!

28 Desember 2022, 09:41 WIB
Prinsip Kontinuitas dalam Pengembangan Kurikulum Memiliki Makna /Pexels.com / Alena Darmel/

INFOTEMANGGUNG.COM – Pengembangan kurikulum menerapkan prinsip tertentu yang harus dipenuhi. Prinsip kontinuitas dalam pengembangan kurikulum memiliki makna?

Pembahasan ini akan menguraikan tentang prinsip kontinuitas yang berlaku dalam pengembangan kurikulum.

Dengan begitu, bapak/ibu guru dapat menemukan jawaban tentang makna prinsip kontinuitas.

Prinsip kontinuitas merupakan salah satu prinsip yang ada di pengembangan kurikulum. Prinsip lainnya adalah prinsip berorientasi pada tujuan, prinsip fleksibilitas, dan prinsip integritas.

Baca Juga: Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Terdiri atas, Inilah Jawaban dan Pembahasan Rinci

Pada penjelasan ini, akan diulas lengkap tentang prinsip kontinuitas yang dapat menjadi referensi bagi guru ketika akan mengembangkan kurikulum. Simak pemaparan berikut.

Soal

Prinsip kontinuitas dalam pengembangan kurikulum memiliki makna?

Penjelasan

Prinsip kontinuitas yang ada dalam pengembangan kurikulum bermakna bahwa perlu adanya kesinambungan materi pada setiap jenis dan jenjang satuan pendidikan.

Artinya, materi yang termuat di dalam kurikulum harus saling berkaitan antara jenjang satu dengan jenjang selanjutnya. Baik itu jenjang SD, SMP, SMA, bahkan hingga Perguruan Tinggi.

Materi kurikulum secara struktural memiliki hubungan hierarkis fungsional. Maka dari itu, setidaknya terdapat dua aspek yang patut diperhatikan. Aspek tersebut yakni:

  • Materi kurikulum yang diperlukan pada jenjang (tingkat) sekolah atas harus sudah disampaikan ketika murid berada di jenjang (tingkat) bawahnya.
  • Materi yang sudah disampaikan pada jenjang (tingkat) sekolah di bawahnya tidak perlu disampaikan lagi pada jenjang (tingkat) di atasnya.

Baca Juga: Bagaimana Pengembangan Kurikulum Yang Tepat Untuk Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif?

Terkait poin pertama, permisalannya begini: jika di SMP mempelajari materi tentang hereditas, maka di jenjang SD setidaknya sudah harus disampaikan materi tentang perkembangbiakan.

Sementara itu, terkait poin kedua, misalnya saat murid sudah memperoleh materi perkembangbiakan di SD, maka materi tidak perlu disampaikan lagi di jenjang SMP.

Cukup sampaikan hubungan antara perkembangbiakan dengan hereditas.

Pengulangan materi sangat dihindari supaya murid tidak merasa bosan dengan materi yang begitu-begitu saja.

Kesinambungan materi ini tentunya berlaku untuk seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang sekolah. Hal ini supaya mengindari pula tumpang tindih materi antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya.

Misal, di dalam mata pelajaran Penjaskes diajari tentang perkembangan organ reproduksi. Kemudian di mata pelajaran Biologi mempelajari hal itu lagi.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan apakah murid sudah menerima materi pembelajaran secara menyeluruh dan mencapai tujuan pembelajaran.

Baca Juga: Model-model Pengembangan Kurikulum Menurut Ralph Tyler 1949, Jawaban Lengkap dan Detail Ada Disini

Sebab, jika murid belum memahami atau menguasai materi pada suatu jenjang, akan menyulitkan murid tersebut ketika naik jenjang.

Melihat situasi ini, pendidikan pun dibagi ke dalam beberapa fase untuk memastikan bahwa murid yang berada di fase tersebut sudah memperoleh dan menguasai materi yang sesuai.

Demikian ulasan tentang prinsip kontinuitas dalam pengembangan kurikulum memiliki makna? Pembahasan ini dapat menjadi referensi penunjang bagi bapak/ibu guru, tentunya tetap harus berpedoman pada buku acuan utama.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: educhannel.id

Tags

Terkini

Terpopuler