Ketahui Gaya Kepemimpinanmu, Berikut 4 Macam Kepemimpinan Situasional

26 Desember 2022, 21:04 WIB
Macam-macam gaya kepemimpinan situasional /Pexels.com / RODNAE Productions/

INFOTEMANGGUNG – Dalam Artikel ini akan membahas tentang macam-macam kepemimpinan situasional. Kepemimpinan dibagi dalam S1, S2, S3, S4 yang didasarkan pada perilaku arahan dan perilaku dukungan.

Sedangkan untuk situasi ditentukan menurut tingkat kesiapan anggota tim atau readiness level dibagi dalam R1, R2, R3, R4. Apa saja dan bagaimana penjelasannya? Simak ulasan dibawah ini.

S1 (Telling-Directing)

Model kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan tinggi dan perilaku dukungan rendah. Pemimpin memiliki peran sentral dalam proses pengambilan keputusan tanpa melibatkan pengikut.

Pemimpin memberitahukan keputusan dan mengarahkan bawahan melalui instruksi dan kontrol yang ketat. Mereka menetapkan dengan rinci mengenai apa, bagaimana, dan kapan tugas-tugas harus diselesaikan oleh bawahan.

Dukungan pemimpin terhadap anggota sangat rendah dan nyaris tidak ada ruang bagi inisiatif dan kreativitas bawahan. Kepemimpinan ini menekankan pendekatan top-down, komunikasi satu arah, dan pengawasan atasan secara langsung terhadap pekerjaan. Model ini lebih dekat dengan gaya otokratik.

R1 (Readiness level: low)

Model kepemimpinan ini lebih tepat digunakan untuk situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi (pengetahuan/keterampilan) rendah dan motivasi rendah untuk mengambil tanggung jawab. Karena itu, dibutuhkan pendekatan manajemen mikro atau leader-directed.

Baca Juga: Seorang Guru akan Mengajarkan Kompetensi Dasar Aspek Pengetahuan Berikut dalam Pembelajaran

S2 (Selling-Coaching)

Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan tinggi dan perilaku dukungan tinggi. Pemimpin masih memegang peran sentral dalam pengambilan keputusan, namun ia juga memberikan dukungan penuh terhadap anggota tim, membantu membangun kepercayaan diri mereka, dan menyediakan bimbingan dalam menjalankan pekerjaan.

Pemimpin “menjual” keputusan kepada anggota tim dan menjelaskan alasan mengapa keputusan tersebut penting, serta memastikan agar setiap orang memahami dan menerima keputusan tersebut. Dalam situasi ini, pemimpin mulai menerapkan komunikasi dua arah, mengembangkan hubungan, dan mendengarkan bawahan, meski kendali pengambilan keputusan tetap di tangan pemimpin.

R2 (Readiness level: moderate)

Model kepemimpinan ini lebih tepat digunakan untuk situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi rendah namun punya motivasi dan kepercayaan tinggi untuk mengambil tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini masih bersifat leader-directed.

S3 (Participating-Supporting)

Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan perilaku dukungan tinggi. Pemimpin sedikit memberikan instruksi dan lebih banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada anggota tim.

Proses pengambilan keputusan menggunakan metode partisipatif untuk menghasilkan keputusan bersama. Bawahan dilibatkan dalam proses tersebut dan punya peran yang besar dalam menentukan keputusan.

Diskusi semakin terbuka terhadap ide, saran, dan kritik, di mana pemimpin menjadi pendengar yang baik bagi anggota tim. Kualitas hubungan pemimpin dan bawahan semakin baik berkat pendekatan komunikasi dua arah yang menggabungkan top-down dan bottom-up. Model ini lebih dekat dengan gaya demokratis.

Baca Juga: Contoh Perubahan Sosial yang Disebabkan oleh Masuknya Kebudayaan dari Masyarakat Lain

R3 (Readiness level: moderate)

Model kepemimpinan ini lebih tepat digunakan untuk situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi tinggi namun punya motivasi dan kepercayaan rendah untuk mengambil tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini sudah bergeser ke self-directed atau tidak diarahkan lagi oleh pemimpin.

S4 (Delegating-Monitoring)

Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan perilaku dukungan rendah. Pemimpin tidak lagi melibatkan diri dalam tugas dan tanggung jawab.

Kepemimpinan delegatif ini memberikan otonomi kepada bawahan dan membiarkan mereka menyelesaikan pekerjaan dengan caranya sendiri. Pengambilan keputusan terpusat pada anggota tim, dan tidak ada campur tangan atasan.

Pemimpin hanya berperan dalam fungsi monitoring terhadap kemajuan pekerjaan dan baru melibatkan diri apabila muncul masalah serius yang membutuhkan perannya. Model ini lebih dekat dengan gaya laissez-faire.

R4 (Readiness level: high)

Model kepemimpinan ini lebih tepat digunakan untuk situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi tinggi sekaligus punya motivasi dan kepercayaan tinggi untuk mengambil tanggung jawab.

Demikian macam-macam gaya kepemimpinan situasional beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: glints.com

Tags

Terkini

Terpopuler