Jenis-jenis Landasan Pembelajaran Terpadu, Terbanyak Diterapkan Pada Kelas I, II, III SD

22 Desember 2022, 19:26 WIB
Jenis-jenis Landasan Pembelajaran Terpadu, Terbanyak Diterapkan Pada Kelas I, II, III SD /Pexels/ Sunvani Hoáng/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu. Jenis pembelajaran ini paling banyak diterapkan pada kelas I, II, III SD.

Pembelajaran terpadu sendiri ialah pendekatan pembelajaran yang memadukan/ mengaitkan pokok bahasan pada paling sedikit 2 mata pelajaran menjadi 1 tema berkaitan.

Tujuannya ialah memberi pengalaman bermakna kepada siswa. Jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu dibuat supaya kelompok siswa aktif mencari, menggali, menemukan prinsip/ konsep keilmuan secara holistik, otentik serta bermakna.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Topik 5 Modul 5 Pelaksanaan Projek SD

Jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu ini memberi pengalaman langsung pada siswa dalam proses belajar mereka.

Ada 3 model pembelajaran terpadu menurut hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD (1997),yaitu model webbing (jaring laba-laba), model keterhubungan serta model keterpaduan (integrated).

Pembelajaran terpadu diawali dari suatu tema/ pokok bahasan/ konsep tertentu lalu dikaitkan dengan pokok–pokok bahasan/ konsep lain, dilakukan secara spontan maupun direncanakan, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna.

Inilah jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu:

1. Landasan Filosofis

Landasan ini dipengaruhi oleh 3 aliran filsafat yaitu: progresivisme, konstruktivisme, serta humanisme.

Proses pembelajaran aliran progresivisme menekankan pada pembentukan kreativitas, memberi sejumlah kegiatan, suasana alami  dan pengalaman siswa.

Pada aliran konstruktivisme pengalaman langsung siswa dijadikan kunci dalam pembelajaran. Pengetahuan ialah hasil konstruksi ataupun bentukan manusia.

Manusia mengkonstruksi pengetahuannya dari interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman serta lingkungannya. Pengetahuan diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing murid, tidak selaludari guru.

Pengetahuan bukan barang jadi, tetapi suatu proses yang berkembang terus. Keaktifan murid  diwujudkan rasa ingin tahu mereka.

Yang ketiga, aliran humanisme melihat murid dari segi keunikan/ kekhasan, potensi, dan motivasi yang ada pada diri mereka.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Topik 5 Modul 5 Pelaksanaan Projek SD

2. Landasan Psikologis

Pembelajaran terpadu sangat erat kaitannya dengan psikologi perkembangan murid dan psikologi belajar mereka.
Perkembangan psikologi diperlukan dalam penentuan isi/materi pembelajaran terpadu untuk murid supaya tingkat keluasan dan kedalaman sesuai dengan tahap perkembangan murid.

3.  Landasan Praktis

Landasan ini ada kaitannya dengan kondisi-kondisi nyata yang umum terjadi dalam proses pembelajaran, meliputi:

a.Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat jadi ada banyak informasi yang harus dimuat dalam kurikulum.
b.Semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain. Seharusnya pelajaran itu saling terkait.
c. Masalah yang muncul pada pembelajaran (interdisipliner) sehingga diperlukan usaha kolaboratif berbagai mata pelajaran untuk memecahkannya.
d.Kesenjangan antara teori dan praktek bisa didekatkan dengan pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga murid akan mampu berpikir teoritis dan praktis di saat yang sama.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Topik 5 Modul 5 Pelaksanaan Projek SD

4. Landasan Yuridis

Landasan yuridis ini (UU No. 23 Tahun 2002) mengenai Perlindungan Anak yang menyatakan tiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi serta tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya. Landasan ini cocok untuk anak SD.

Pasal 9 UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional jadi landasan tiap murid dimana mereka berhak mendapat pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat serta kemampuan mereka.

Itu tadi jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu dimana kebanyakan pada prakteknya kelas I sampai III dilaksanakan lewat pendekatan terpadu, dan pada kelas IV sampai VI dilaksanakan lewat pendekatan mata pelajaran.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: belajar.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler