Hancurnya Alam Semesta Ketika Ditiupkan Sangkakala Adalah Tanda Bahwa? Temukan Jawabannya Disini!

7 Desember 2022, 20:48 WIB
Hancurnya Alam Semesta Ketika Ditiupkan Sangkakala Adalah Tanda Bahwa… Temukan Jawabannya Disini! /medanposonline.com/

INFOTEMANGGUNG.COM - Berikut yang kita bahas berikut ini selain diajarkan pada agama juga bagian dari Pendidikan Agama Islam untuk para siswa kelas 9. Hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala adalah ...

Beriman terhadap hari akhir termasuk salah satu rukun iman yang wajib dipatuhi oleh semua umat Muslim di dunia. 

Hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala yang pertama kali oleh malaikat Isrofil sehingga yang jelas banyak orang yang mati.

Dengan beredarnya berita dimana tanah Arab akan disulap menjadi lahan hijau, topik hari akhir selalu menjadi pembahasan yang begitu serius bagi umat Muslim di Indonesia. 

Baca Juga: Bukan Hanya Memudahkan tapi Pasti Mendatangkan Rezeki! Lakukan 4 Amalan yang Disarankan Syekh Ali Jaber Ini

Hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala yang pertama kali oleh malaikat Isrofil menjadi salah satu tanda bahwa kiamat telah terjadi. 

Semua makhluk hidup pun akan binasa kecuali mereka-mereka yang telah di kehendaki oleh Allah SWT. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah dalam surah Az-Zumar ayat ke 68 yang artinya: 

“Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi. Kecuali mereka yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun dari kuburnya dan menunggu keputusan dari Allah.”

Selain firman Allah SWT, hal ini juga terdapat dalam hadis dimana Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala oleh malaikat Isrofil. 

Tiupan pertama akan didengar oleh semua manusia dan mereka pun akan mati seketika. Semesta akan hancur balau tak terbentuk lagi. 

Baca Juga: Hati-hati yang Sering Melakukan Ini, Kata Syekh Ali Jaber Itu Adalah Hak Tuhan dan Dilarang Dilakukan Manusia

Kemudian setelah hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala, malaikat Isrofil akan kembali meniupkan terompetnya untuk kedua kalinya. 

Tiupan yang kedua ini semua makhluk hidup akan dibangkitkan kembali laksamana seperti benih kecil yang tubuh diatas tanah. Semua manusia yang telah mati akan bangkit dari alam kubur. 

Peristiwa ini disebut sebagai Yaumul Ba’ats. Semua manusia mulai dari zaman Nabi Adam AS, hingga manusia terakhir yang terlahir di bumi ini akan bangkit dan berjalan kearah padang masyar untuk berkumpul. 

Berkumpulnya manusia di padang masyar ini disebut juga dengan peristiwa Yaumul Masyar. Disini manusia akan mendapatkan ganjaran atas semua perbuatannya selama hidup di dunia. 

Mengapa berkumpul di padang masyar? Karena hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala oleh malaikat Isrofil, sehingga semua hancur lebur tak bersisa. 

Semua amal baik serta buruknya akan dihitung, ditimbang dan tidak ada satupun yang akan terlewat. Allah SWT akan memberikan keadilan yang seadil-adilnya kepada semua umat manusia. 

Baca Juga: Jelaskan Keterkaitan Pengangguran dengan Timbulnya Kriminalitas! Jawaban IPS Terpadu Kelas 9 Halaman 84

Hari perhitungan ini disebut dengan peristiwa yaumul Mizan atau al-Hisab. Bagi mereka yang amal salehnya lebih berat dari amal buruknya, akan merasa gembira dan penuh suka cita karena surga adalah tempat yang telah disediakan oleh Allah SWT. 

Namun, bagi mereka yang amal buruknya lebih berat dari amal baiknya akan merasa sedih, menangis, meraung-raung meminta maaf dengan penuh penyesalan. Akan tetapi, semua sudah terlambat. Tidak ada lagi pengampunan atas diri mereka. 

Usai di timbang seluruh amalan manusia, maka tibalah hari pembalasan yang dikenal dengan nama Yaumum Jaza. 

Disini, sekecil apapun perbuatan baik yang telah kamu lakukan akan mendapat balasannya. Demikian juga dengan mereka yang melakukan sekecil apapun perbuatan buruknya, akan mendapatkan ganjarannya. 

Itulah peristiwa hancurnya alam semesta ketika ditiupkan sangkakala sebagai tanda bahwa kiamat besar telah terjadi. Serta, kehidupan manusia di dunia ini telah berakhir.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: sumber.belajar.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler