Bagaimana Cara Kita Mengenali Kemampuan dan Kebutuhan Murid, Inilah Jawaban Dan Pembahasan Lengkapnya

19 November 2022, 16:42 WIB
Bagaimana Cara Kita Mengenali Kemampuan dan Kebutuhan Murid /Pexels.com / Pavel Danilyuk/

INFOTEMANGGUNG.COM – Kurikulum Merdeka menyediakan Modul 1 bagi guru. Di dalamnya tertulis soal, salah satu soalnya yaitu bagaimana cara kita mengenali kemampuan dan kebutuhan murid.

Soal itu adalah bagian dari materi penyesuaian pembelajaran. Guna menjawabnya, guru harus menyelesaikan mengulas modul terlebih dahulu.

Pertanyaan yang disajikan berbentuk Cerita Reflektif, sehingga guru perlu menjawabnya secara hati-hati dan cermat.

Apabila guru menjumpai kesulitan dalam pengerjaan soal Cerita Reflektif, simaklah kunci jawaban ini.

Baca Juga: Setelah Melaksanakan Asesmen Kognitif untuk Materi Algoritma, Simak Jawaban Lengkap Modul 1 Berikut

Kunci jawaban disertai dengan pembahasan yang dapat menjadi referensi penunjang bagi guru dalam memahami modul.

Soal

Bagaimana cara kita mengenali kemampuan dan kebutuhan murid?

Jawaban

Melakukan asesmen diagnostik

Hal utama yang wajib guru lakukan sebelum memulai pembelajaran adalah mengenali terlebih dahulu kemampuan serta kebutuhan murid.

Setelah diketahui dengan baik, barulah guru menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki murid dan kebutuhan dan murid punyai.

Cara mengenali kemampuan dan kebutuhan itu melalui asesmen diagnostik.

Asesmen diagnostik diartikan sebagai aktivitas pra-penilaian guru terhadap murid-muridnya. Pra-penilaian ini bertujuan mengidentifikasi kelemahan, kekuatan, pengetahuan, serta keterampilan murid.

Setelah semuanya teridentifikasi dan terhimpun informasinya, maka guru bisa menyusun rencana pembelajaran dengan cermat dan teliti.

Baca Juga: Sebutkan Dampak Pemaksaan Jangka Panjang bagi Murid, Jawaban Cerita Reflektif Modul 1

Di dalam pelaksanaannya, asesmen diagnostik ini dirincikan lagi menjadi dua jenis, yaitu asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif.

Asesmen diagnostik kognitif merupakan asesmen yang dilaksanakan secara rutin, mulai dari awal perkenalan topik, tengah pembelajaran, hingga akhir pembelajaran.

Pelaksanaan asesmen yang bersifat kognitif harus meliputi tiga langkah, yakni:

  • Pembuatan rencana pelaksanaan asesmen.
  • Mengidentifikasi materi asesmen.
  • Membuat atau menyusun 10 pertanyaan sederhana.

Bahasa mudahnya, asesmen diagnostik yang kognitif ialah penilaian yang berhubungan dengan potensi intelektual seorang murid.

Sementara itu, asesmen diagnostik non kognitif adalah penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur aspek psikologis murid.

Aspek itu mencakup kondisi emosional dan kemampuan sosial sang murid sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

Pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif dapat melalui beberapa tes, antara lain:

  • Tes kepribadian, seperti tes NSQ, tes MMPI, tes TAT, dan lainnya.
  • Tes minat, misalnya tes RMIB, tes Kuder.
  • Tes sikap, contohnya tes Kraepelin.

Kedua jenis asesmen ini dilakukan beriringan karena sama pentingnya. Aspek kognitif dan aspek non kognitif saling memengaruhi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 1, Pernyataan yang tepat Mengenai Perubahan Kurikulum Adalah, Ini Pembahasannya

Murid tidak hanya perlu memiliki kemampuan intelektual yang baik, tetapi mereka juga perlu memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik.

Begitu pula dengan aspek psikologis, sebab akan berkaitan dengan bagaimana dia meningkatkan kemampuan intelektual.

Bisa jadi ketika anak nampak kurang perkembangan intelektualnya, sejatinya bukan karena anak itu tidak cerdas. Akan tetapi, bisa pula karena ada masalah psikologis pada diri anak tersebut.

Itulah mengapa tes kognitif serta non kognitif penting dilakukan sebelum memulai pembelajaran.

Demikian ulasan kunci jawaban bagaimana cara kita mengenali kemampuan dan kebutuhan murid. Penjelasan yang telah dijabarkan di atas diharapkan mampu menjadi referensi tambahan bagi guru.***

Disclaimer: Dilarang keras melakukan copy paste atau tindakan sindikasi pada artikel ini. Artikel ini disusun untuk menjadi rujukan penunjang bagi guru dalam mempelajari Modul 1.

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: guru-id.com

Tags

Terkini

Terpopuler