Peserta Didik yang Mempunyai Hambatan Fisik Dapat Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan jika Telah Memiliki?

13 November 2022, 22:31 WIB
Peserta Didik yang Mempunyai Hambatan Fisik Dapat Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan jika Telah Memiliki /pexels/Alexander Dummer

INFOTEMANGGUNG.COM – Pada artikel ini akan membahas tentang peserta didik yang mempunyai hambatan fisik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan jika telah memiliki beserta penjelasannya.

Tunadaksa atau anak dengan hambatan gerak anggota tubuh. Anak tunadaksa sering disebut dengan istilah anak cacat tubuh, cacat fisik, dan cacat ortopedi.

Istilah tunadaksa berasal dari kata “tuna yang berarti rugi atau kurang dan daksa yang berarti tubuh“.

Baca Juga: Berikut yang Bukan Manfaat Melakukan Refleksi di Tengah Pembelajaran Adalah?

Tunadaksa adalah anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna, sedangkan istilah cacat tubuh dan cacat fisik dimaksudkan untuk menyebut anak cacat pada anggota tubuhnya, bukan cacat indranya.

Karakteristik anak tunadaksa memiliki 3 jenis yaitu karakteristik akademik, karakteristik sosial/emosional dan karakteristik fisik/kesehatan.

Berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, tujuannya adalah membantu peserta didik agar mampu mengembangkan pengetahuan dan bakat serta keterampilan sebagai pribadi atau kelompok masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam serta diharapkan dapat beradaptasi dalam dunia kerja atau pendidikan lanjutan.

Baca Juga: Dalam Penentuan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Perhatikan 3 Hal Penting Berikut

Peserta didik yang mempunyai hambatan fisik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan jika telah memiliki alat asesmen kemampuan gerak, alat latihan fisik/pengembangan gerak dan alat pengembangan diri.

Menurut Connor pada tahun 1975 peserta didik yang mempunyai hambatan fisik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan jika telah memiliki sekurang-kurangnya tujuh aspek yang perlu dikembangkan pada diri masing-masing anak tunadaksa melalui pendidikan, yaitu:

  • Pengembangan intelektual dan akademik
  • Membantu perkembangan fisik
  • Meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak
  • Mematangkan aspek sosial
  • Mematangkan moral dan spiritual
  • Meningkatkan ekspresi diri
  • Mempersiapkan masa depan anak

Pengembangan diri pada anak tunadaksa perlu memperhatikan beberapa aspek seperti,

  1. Program pembelajaran yang diindividualisasikan
  2. Prinsip pembelajaran dengan menerapkan prinsip multisensory dan Individualisasi
  3. Penataan lingkungan belajar dengan membuat bangunan gedung memprioritaskan tiga kemudahan yaitu mudah keluar masuk, mudah bergerak dalam ruangan, dan mudah mengadakan penyesuaian.
  4. Personil: guru plb, guru reguler, dokter ahli anak, dokter ahli rehabilitasi medis, dokter ahli ortopedi, dokter ahli syaraf, psikolog, guru bimbingan dan penyuluhan, social worker, fisioterapist, occupational therapist, speechterapist, orthotic dan prosthetic.

Baca Juga: Apa Hukuman yang Anda Berikan Terakhir Kali Kepada Murid dan Kapan Kejadian Itu Terjadi?

Demikian penjelasan tentang peserta didik yang mempunyai hambatan fisik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan jika telah memiliki tiga alat bantu yaitu alat asesmen kemampuan gerak, alat latihan fisik dan alat pengembangan diri.***

 

Editor: Jati Kuncoro

Tags

Terkini

Terpopuler