Belajar Struktur Teks Eksplanasi Sosial Mengenai Pengangguran, Catat Hal-hal Pentingnya

18 Oktober 2022, 15:24 WIB
Struktur Teks Eksplanasi Sosial Mengenai Pengangguran /Pexels.com / Ketut Subiyanto/

INFOTEMANGGUNG.COM - Para pelajar bisa mempelajari struktur teks eksplanasi sosial dengan banyak cara. Salah satunya dengan belajar teks tentang pengangguran di artikel ini.

Kata eksplanasi asalnya dari Bahasa Inggris Eksplanation yang berarti penjelasan/ keterangan.

Teks eksplanasi tentang pengangguran ialah teks yang berisi penjelasan tentang salah satu fenomena sosial yang ada yaitu tentang pengangguran.

Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dalam Pidato Argumentatif beserta Contohnya, Semangatmu akan Bangkit

Struktur teks eksplanasi sosial ini memang dibuat berdasar kejadian dan fakta nyata yaitu tentang pengangguran, bukan berdasar daya imajinasi penulis.

Setelah berbagai data-data tentang pengangguran dikumpulkan lewat wawancara, penelitian atau membaca dari berbagai sumber struktur teks eksplanasi sosial mulai dibuat.

Data perlu dibandingkan dengan data lain. Itu sebabnya dibutuhkan lebih dan 1 data untuk membikin informasinya lebih akurat.

Baca Juga: Contoh Teks Anekdot Lucu yang Menghibur, Ayo yang Bete Semangat Lagi

Struktur teks eksplanasi sosial bertujuan memberi informasi pada pembaca, bukan bujukan untuk melakukan sesuatu.

Struktur Teks Eksplanasi

Ini struktur teks eksplanasi yang benar:

  1. Bagian pertama ialah pernyataan umum, berisi penyampaian topik atau masalah yang akan dibahas. Penyajiannya mesti menarik.
  2. Berikutnya ialah penjelas atau sering juga disebut urutan sebab akibat. Pemaparan bagian ini detail dan topik dipaparkan di pernyataan umum.
  3. Bagian akhir adalah interpretasi atau penutup berisi intisari atau kesimpulan dari topik atau proses yang dibahas.

Contoh Teks Eksplanasi Bidang Sosial Mengenai Pengangguran

Pengangguran ialah fenomena sosial berkaitan dengan aspek tenaga kerja yang jadi masalah di masyarakat.

Persoalan ini seperti penyakit, secara sistemik menyerang kehidupan bermasyarakat.

Banyak formula penangan telah dikerjakan, tetapi masalahan belum juga tuntas. Bahkan tidak jarang permasalahan malah bertambah.

Pengangguran jadi agenda pokok banyak pemerintahan. Banyak yang mengartikan,  pengangguran ialah orang kelompok usia tertentu yang tak bekerja.

Baca Juga: Bantu Jaga Demokrasi, Kemenkominfo Mengajarkan Siswa SMK Bengkulu Literasi Digital, Bagaimana Daerah Lainnya?

Penyebab pengangguran ialah ketimpangan jumlah kesempatan kerja dan yang mencari pekerjaan. Sebab lainnya ialah perubahan struktural di perekonomian.

Perubahan menyebabkan kebutuhan akan tenaga kerja dengan jenis keterampilan berbeda. Seringnya kualifikasi pencari kerja tidak sesuai tuntutannya.

Tidak jarang pengangguran disebabkan PHK pada karyawan dan buruh.

Pengangguran menimbulkan macam-macam persoalan ekonomi dan sosial bagi yang mengalaminya.

Orang yang tidak bekerja tidak punya penghasilan, padahal ia harus membelanjakan uang untuk memenuji kebutuhan hidup.

Bila jumlah penganggur banyak pasti timbul kekacauan sosial. Banyak gelandangan yang berkeliaran berpotensi menimbulkan tindakan kejahatan.

Jelas bukan pengangguran ialah masalah besar yang harus ditangani. Langkah nyata bisa dilakukan dengan memperbaiki kondisi lapangan kerja.

Lapangan kerja yang bertambah dan kesesuaian lulusan pendidikan dengan kebutuhan akan mengurangi kekerasan sosial.

Pemerintah sebaiknya meningkatkan kualitas pendidikan dan membekali masyarakan dengan keterampilan yang memadai.

Berdasar teks diatas, struktur teks eksplanasinya:

  1. Pernyataan umum: pembahasan mengenai pengangguran sebagai masalah di masyarakat. (paragraf-paragraf awal).
  2. Deretan penjelas ada di paragraf selanjutnya yaitu sebab terjadinya pengangguran dan akibat yang timbul karena pengangguran.
  3. Interpretasi berisi kesimpulan serta topik bahasan juga solusi yang diambil guna mengatasi masalah.

Demikian pelajar bisa mempelajari struktur teks eksplanasi sosial dari teks tentang pengangguran di artikel ini. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: titikdua.net titikduanet

Tags

Terkini

Terpopuler