INFOTEMANGGUNG.COM - Indikasi berhasilnya murid dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari bertambah ilmunya dan karakter positifnya yang meningkat. Oleh karena itu, diadakan asesmen guna mengetahui pencapaian murid. Apa itu asesmen diagnostik non kognitif?
Asesmen ialah proses guna memperoleh data atau informasi hasil belajar.
Bukan hanya dipakai mengukur peningkatan kemampuan murid, tapi juga untuk mengevaluasi program guna pengembangan guru ataupun perencanaan pembelajaran pada masa mendatang.
Baca Juga: Penjabaran Soal Ukuran Panjang Lapangan Sepak Bola Adalah? Ini UKuran Yang Benar!
Dalam kurikulum Merdeka, ada istilah asesmen diagnostik yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Tujuannya untuk mengetahui kemampuan dasar kondisi awal murid yang tidak sama agar pendidik bisa menciptakan suasana belajar yang tepat. Lantas apa itu asesmen diagnostik non kognitif?
Soal:
Beberapa kriteria asesmen diagnostik ialah dilakukan di awal sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, tiap semester baru atau unit pelajaran.
Baca Juga: Proses yang Mengaktivasi Pemikiran – Jawaban Tes Refleksi Diri Modul 2
Asesmen diagnostik kognitif berfokus pada pemahaman basis pengetahuan murid. Lantas apa itu asesmen diagnostik non kognitif?
Jawaban:
Setelah kita mengetahui asesmen diagnostik kognitif, sekarang kita akan mempelajari apa itu asesmen diagnostik non kognitif.
Jadi asesmen diagnostik non kognitif ialah penilaian guna mengetahui sosial emosi dan kesejahteraan psikologi murid, juga kegiatan belajar di rumah serta kondisi keluarganya.
Kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah yang beragam menyebabkan proses belajar dan kompetensi murid menjadi amat bervariasi.
Asesmen diagnostik non kognitif juga dilakukan di awal pembelajaran berhubungan dengan hal-hal berikut, yaitu:
- Mengetahui kesejahteraan psikologi dan emosional murid.
- Mengetahui keadaan atau kondisi keluarga murid
- Mengetahui kegiatan pembelajaran murid di rumah
- Mengetahui latar belakang pergaulan murid di lingkungan sekitarnya.
- Mengetahui sifat, minat dan gaya belajar murid.
Tes diagnostik non kognitif mencakup hal – hal yang berkaitan dengan kondisi psikologi dan sosial emosi murid, kegiatan selama belajar di rumah, situasi dan kondisi keluarga murid, latar belakang pergaulan, gaya belajar, karakter minat dan bakat murid itu.
Salah satu tujuan asesmen diagnostik non kognitif ini ialah untuk mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi murid. Pada tes akan ditanyakan mata pelajaran yang paling disukai siswa, pendapatnya tentang kondisi sekolah, apa minatnya, apa ekstra kurikuler favoritnya dan sebagainya.
Jadi sudah jelas bukan apa itu asesmen diagnostik non kognitif. Tidak ada penilaian benar atau salah pada jawaban murid. Di sii guru ingin mengetahu keadaan psikologi dan sosial ekonominya.***